“sosoknya akan menjadi bagian dalam kisah yang memang diperuntukkan untuknya”
—Keenan
•
•
•
pagi ini mentari tampaknya tak ingin muncul lebih tepatnya tidak bisa terlihat karena kepulan asap hitam yang menutupi langit, cuaca mendung seakan mendukung dua insan yang masih terlelap dalam tidurnya.
Keenan dan zea.
setelah kecanggungan yang terjadi tadi malam akhirnya mereka memutuskan untuk tidur diranjang yang sama namun dengan dibatasi oleh satu guling yang zea letakan di tengah tengah mereka.
eugh.. lenguhan terdengar dari bibir merah muda perempuan cantik itu menandakan bahwa dia akan terbangun dari tidur nyenyaknya.
benar saja tak berselang lama zea terbangun dan dengan linglung menatap sekitar sebelum akhirnya menghela napas karena mengingat kemarin dia sudah menikah dan menjadi istri dari pria disebelahnya yang tengah tertidur tanpa terganggu sedikit pun.
"aku pikir hanya sekedar mimpi." lirihnya setelah itu dia beranjak menuju kamar mandi.
setelah beberapa menit zea keluar dengan dress simpel yang melekat di tubuhnya.
melihat sekitar jam sudah menunjukkan pukul 07.23, melirik kearah Keenan yang masih tertidur zea melangkah kearah pria itu memperbaiki posisi bad cover dan keluar menuju dapur, dia tidak ingin di cerca mertua dihari pertamanya.
ketika sudah berada dilantai bawah ternyata semuanya sudah berkumpul kecuali elgar dan keenan.
"loh zea? Askar dimana?" tanya Clara setelah melihat menantunya turun.
melirik kearah ibu mertuanya. " masih tidur mom, mungkin kecapean karena acara kemarin. zea akan bantu bantu didapur"
Clara hanya mengangguk. " tidak perlu nak, sarapan biasanya disajikan oleh maid." ujarnya kemudian mengajak zea untuk duduk disampingnya.
"zea cuti dari rumah sakit satu Minggu kan?" zea mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Desy.
"Askar juga cuti untuk tiga hari kedepan bagaimana jika kalian bulan madu?"
"ekhm, ha—haha tidak perlu dad kami belum kepikiran kesana"zea menjawab dengan tawa canggung, apakah ayah mertuanya itu tidak bisa memilah pertanyaan yang lain?
"sebentar lagi kita akan sarapan tapi anak nakal itu sepertinya masih tidur, aku akan pergi membangunkannya"
zea memanggil mertuanya itu, " mom ada yang zea mau katakan." Clara menoleh begitu pun yang lain, lalu kembali duduk untuk mendengar apa yang ingin zea katakan.
"zea punya tanggung jawab merawat Emil, zea tau mungkin ini sedikit lancang untuk mengajak dia tinggal bersama tapi zea udah menganggap Emil dan elgar sama sama anak zea." zea menatap bergantian kearah Clara dan Juan yang masih menunggu kelanjutan ceritanya.
"kalo diijinkan apa boleh Emil tinggal disini? kalo nggak boleh biarin Emil tinggal di rumah orang tua zea aja."lanjutnya.
Desy mengelus tangan zea. " tentu saja boleh rumah akan lebih ramai jika Emil juga tinggal bersama kita disini."
![](https://img.wattpad.com/cover/312438512-288-k458978.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AGASKAR
Roman pour Adolescents-17+ ~ Kehidupan seseorang hanya akan berjalan satu kali dalam putaran takdir, Namun untuk sebagian orang mereka merasakan hidup lebih dari satu kali karena seseorang yang mereka sayangi. ~ udah baca aja ayo,dijamin ketemu Upin dalam jarjjit #-KATA...