MET CIH'S
“Prolog baru saja muncul ketika aku sudah memutuskan akhir untuk ceritaku”
—zea•
•
•"mami mana om?"
Keenan menoleh."Tertidur, biarkan dia istirahat dahulu mungkin tadi dia kelelahan."ambigu Keenan membuat tarian bik Hanum berhenti.
Emil mengerjap bingung apa yang sudah orang tua itu lakukan didalam kamar? berdua didalam kamar untuk waktu yang lama dan salah satunya tertidur karena kelelahan...?
tunggu!
"OM NGAPAIN MAMI EMIL?!"Jeritnya berbarengan dengan kedatangan setha serta Aryo jangan lupakan pria tampan yang memakai jas hitam mahal dibelakang orang tua itu.
"ada apa?"timpal setha terkejut dengan seruan cucunya itu.
"kalian kenapa?"tambah pria dibelakang mereka, Fedro.
Emil lantas segera memeluk sang nenek kemudian mengadu bak anak kecil."nenek Emil gak mau punya adek lagi masa om ken sama mami buat adek dikamar tadi"Keenan sontak melebarkan matanya mendengar fitnah kejam yang tertuju padanya.
berbeda dengan setha dan Aryo yang mematung kikuk.
dug
"untuk apa bocah sepertimu tau hal seperti itu?"tanya Fedro setelah tanpa bersalah menjentikkan jarinya di kening anak itu.
"apa maksudnya ini tuan Agaskar?"tanya Aryo sudah berada didepan Keenan dengan wajah tak bersahabat.
"ini kesalahpahaman tuan Winata, Emil salah mengerti ucapan saya"
"BOHONG! tanya aja sama bibik tadi om bilang gitu kok!"Hanum yang dibawa bawa lantas mendekat kemudian mengangguk yang mana membuat Keenan semakin frustasi.
"bener nyonya, tadi tuan sendiri yang bilang meskipun saya denger lagu tapi telinga saya yang lain masih berfungsi dengan baik"terang Hanum.
"memang kenapa?"baiklah fedro belum paham sepenuhnya.
"tadikan Emil sama bibik lagi ngobrol terus om ken turun Emil nanyain mami omnya bilang.'jangan nganggu mami kamu dia kelelahan'KAN EMIL BUKAN ANAK KECIL LAGI"karena teriakan itu elgar terbangun dengan linglung.
menatap dengan sekitar lalu melirik kearah sang ayah yang sedang berdebat.
"kalian ngapain?"tanya lirih dengan suara serak.
Aryo menghentikan dirinya, dia menatap kearah Emil dan elgar kemudian menatap kearah sang istri."bawa anak anak keatas"ujarnya tanpa mau di protes.
setha tanpa protes segera menarik elgar dan Emil,dengan elgar yang masih linglung hanya bisa menuruti kemana neneknya akan menyeretnya.
setelah ketiga orang itu pergi Keenan,Fedro serta Aryo duduk saling berhadapan.
"tuan Agaskar saya tau putri saya mirip dengan mendiang kekasih anda tapi tidak seharusnya kalian melakukan itu karena putri saya bukan kekasih anda terlebih kalian bukan suami istri!"
Keenan memijit kepalanya yang pusing, ini hanya kesalahpahaman oke.
"tuan Winata ini hanya kesalahpahaman apa yang Emil katakan itu tidak benar"
"maaf tuan, kalian melakukan hal yang kotor dirumah saya, meskipun dia adalah adik saya dan anda adalah rekan bisnis saya ini tidak baik jika dibiarkan"sela fedro.
"saya dan zea tidak melakukan apapun yang diluar kendali!"Belanya sudah kesal.
"lalu apa yang kalian lakukan berdua didalam kamar terlebih untuk waktu yang lama?"Keenan terdiam dengan pertanyaan Fedro, tidak mungkin dia menjawab Filipe.
![](https://img.wattpad.com/cover/312438512-288-k458978.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AGASKAR
Teen Fiction-17+ ~ Kehidupan seseorang hanya akan berjalan satu kali dalam putaran takdir, Namun untuk sebagian orang mereka merasakan hidup lebih dari satu kali karena seseorang yang mereka sayangi. ~ udah baca aja ayo,dijamin ketemu Upin dalam jarjjit #-KATA...