CHAPTER 21

1.1K 43 11
                                    

“Mungkin dari jutaan bahkan milyaran orang kamu adalah satu satunya orang bisa membuat hatinya berdetak tiga kali lebih cepat”

»

»

Elgar menatap kesal kearah sang ayah yang juga tengah menatapnya.

Yap Keenan, pria itu datang bersama angkasa,Gerald dan Samuel tidak lupa juga arsen yang menjabat sebagai asistennya.

"papi tidak pernah menuntut untuk mendapatkan nilai sempurna asal absenmu tidak merah karena bolos"ucapnya menatap putranya.

"kayak gak pernah muda aja"cicit elgar yang masih didengar oleh Keenan dan yang lainnya.

"elgara, ini bukan pertama kalinya papi dipanggil kesini"

"bodo emang Elga peduli"

"anak ini"angkasa cekikikan sendiri melihat keduanya.

"marahin aja om, dia sering tidur diruang ganti"celetuk gala memanasi.

"gala jangan ikut campur kalian sama saja"cibir angkasa langsung membuat gala terdiam namun pemuda itu mengangguk membuat mereka semua terkekeh kecuali Keenan yang masih tetap terdiam menatap putranya.

flashback

"AAAAAA INI ANAK SIAPA?!!!!"

"siapa yang membawa anak sekecil ini?apakah guru disini tidak profesional?"ujar pria yang tak lain dan tak bukan adalah Keenan.

Keenan mensejajarkan diri dengan balita yang terduduk dilantai usai putranya tidak sengaja mendorongnya, membantu balita itu berdiri lantas Keenan bertanya."siapa namamu nak? dimana orangtuamu?"

"maaf om itu adik saya"ucap Caramel menunduk kala melihat Keenan.

ya gadis itu Caramel dan balita itu adalah Rafael.

"adikmu?"tanya Keenan yang langsung diangguki oleh Caramel.

"Kaka Mel"lirih Rafa, balita itu terlihat takut melihat Keenan.

Keenan berdiri dan menatap Caramel yang sudah menggendong balita itu, lantas pria itu memanggil arsen. "Ikuti gadis serta bayi itu"arsen mengangguk dia sepemikiran dengan Keenan.

setelah arsen dan Caramel pergi, Keenan menarik leher belakang putranya

"ayo bocah nakal, guru konselingmu sepertinya merindukan kunjungan kita"dan seperti itulah cerita hingga mereka terdampar disini.

flashback end.

"kalian semua sepertinya harus diberikan efek jera"ujar Gerald yang sedari tadi terdiam. Pria itu menatap putranya dan keempat temennya.

Sagara, Melvin, gala, elgar, serta Aiden.

"kamu juga gala, bukannya contoh adik kamu langit yang gak bar bar malah ngikut papa!"gala mendelik.

"salah papa sendiri ini kan juga gen papa"Belanya.

"sudahlah, kamu Melvin mau papi pindah kamu kekanada?"Melvin melotot kearah ayahnya.

"Gak ya!aku nolak!!!meskipun uncle samu disana tapi Melvin betahnya disini!!"

"iya loh om kami ini kan 4 serangkai dua lainnya gak setia kawan!"sahut aiden.

"kalian berempat sama saja!"arsen memutar bola matanya malas.

tak berselang lama, pintu ruangan itu dibuka oleh Emil dengan davian dibelakangnya.

"maaf om, mau ngasih bekal Elga dari mami"Emil memberikan kotak makanan yang ada ditangannya pada Keenan.

"baiklah, ucapkan terima kasih pada mami—mu"balas Keenan menerima kotak itu.

AGASKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang