CHAPTER 6

2.5K 278 130
                                    

Mwehhhh makin cigtha deh jangan lupa iuran haluannya 😚😚😚😚

SELAMAT READ
***
‘jangan bilang padaku jika
kamu bukan untukku,cukup diam
biarkan aku sadar akan posisi itu’

SELAMAT READ***‘jangan bilang padaku jikakamu bukan untukku,cukup diam biarkan aku sadar akan posisi itu’

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




***

*Bertemu?

Sore yang cerah untuk menikmati keindahan di teras rumah yang memiliki empat lantai itu, tapi tidak untuk remaja yang tengah membujuk kakeknya agar membelanya dari amukan sang nenek.

"ELGARRRRRR!!!"teriak seorang wanita paruh baya yang masih menggunakan celemek.

"Ojun ayolahhh nanti El temenin main catur!"bujuk elgar kala mendengar suara menggelegar milik Owet kesayangannya.

"Tidak,salah sendiri guntingin bunga milik Owet mu"balas Juan acuh,hei dia juga tipe suami takut istri ya.

"Huwaaaa papi!!!!"elgar langsung lari dengan terbirit-birit karena melihat Owetnya datang dengan membawa spatula.

"Kenapa gak di pegang sih?!"kesal Clara karena suaminya ini membiarkan elgar berlari.

"Lah aku salah apa?"ucap Juan bertanya pada sang istri.

"Banyak!!"Juan hanya melirik lalu kembali menikmati teh sorenya dengan tenang.

Tukk.

Aiishh

Clara memukul paha suaminya menggunakan spatula yang dia bawa membuat Juan yang tak siap meringis dan hanya bisa mengelus pahanya sabar.

"Dasar kakek tua!"seru Clara berlalu pergi dari sana.

"Dia tak sadar?dia juga tua"gumam Juan bertanya ntah pada siapa.

Beralih pada elgar yang mengendarai mobil sport miliknya dengan kecepatan di atas rata rata menuju gedung pencakar langit milik ayahnya.

" Ya kali harus jual motor buat gantiin bunga owet?nanti yang gue bawa kesekolah apa?yang gue pake kearena apa?yakali pake ojek?Yang ada dikatainlah.." lirihnya, sungguh dia merasa bersalah karena terlalu gabut dah berakhir tak sengaja memotong daun tanaman kesayangan milik Owetnya

Setelah beberapa menit elgar sampai di depan gedung yang merupakan perusahaan induk milik Kenan.

"Sore tuan muda"sapa penjaga yang menghampiri elgar dan hendak memarkirkan mobilnya.

"Sore,papi di dalam?"tanya elgar dengan memperbaiki maskernya.

"Ada tuan muda,"elgar mengangguk lalu melangkahkan kakinya menuju gedung itu.

"Sore tuan muda"sapa resepsionis dengan sopan.

"Sore," elgar mempercepat langkahnya menuju ruangan papinya yang berada di lantai tiga belas.

AGASKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang