CHAPTER 12

1K 74 16
                                    

Mwehhhh makin cigtha deh jangan lupa iuran haluannya 😚😚😚😚

SELAMAT READ

***
‘kamu kembali untuk siapa?
masih tercipta untukku atau orang lain?’

***‘kamu kembali untuk siapa?masih tercipta untukku atau orang lain?’

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




***

*TULUS

"Askar kenapa ini cucu mama?!"ujar Desy khawatir setelah melihat elgar di gendong sang ayah.

"Hanya demam,mari dokter,zea"ucap Kenan dan berlalu naik menuju kamar sang anak tak lupa juga curut curut yang datang berkunjung mengekori.

"Mari Tante"ujar sopan zea sebelum benar benar pergi mengikuti Kenan dengan selimut dan tas di tangannya.

"Dia benar benar kembali..."Desy diam menatap punggung zea yang menghilang di belokan tangga.

Sedangkan disisi zea dia sangat terkejut begitu masuk kedalam kamar elgar, figuranya ouh tidak lebih tepatnya foto annabelle berdiri tegak di dekat jendela belum lagi di atas nakasnya ada foto Kenan dan zea yang saling berpelukan.

'apa ini nyata ya tuhan?'

"Tante Abel ya?emang bener ya yang di bilang Melvin Tante awet muda tapi kata saga Tante Abel udah lama meninggal,"ujar Cakra menatap zea yang hanya tersenyum kikuk.

"Mami..."

"I-iya sayang mami here "elgar membuka sedikit matanya temannya ada disini semua tapi dia tak peduli yang dia pedulikan hanya maminya.

"Kita cek sebentar ya tuan bisa tolong saya?"ujar Ryan yang sudah menyodorkan termometer kepada Kenan.

Kenan mengambil termometer itu lalu duduk di samping zea dan menyelipkan benda itu dibibir elgar.

"Tumben gue liat si bos demam aja sampe lemah gitu biasanya kena celurit aja bisa diskonan terus besoknya sembuh"bisik gala pada gavi yang menggangguk.

"Bisalah bodoh orang dia manusia!"kesal saga menjitak kepala gala.

"Bisa tolong kakak ambilin air?"ujar zea menatap Emil yang dari tadi diam.

"Bentar"

"38°c"Kenan menatap dokter Ryan dan zea secara bergantian,zea yang paham menatap dokter Ryan juga.

"Kita infus saja ya?"bujuk zea mengelus kepala elgar.

"Nggak mau.."Kenan menghela nafas memandang dokter Ryan yang paham dan segera mengeluarkan suntikan.

"Tidak ada rengekan lagi anak nakal!"Kenan menutup mata elgar dan zea yang menahan tangannya tak lupa juga gala dan gavi yang memegang kedua kakinya,secepat kilat dokter Ryan menyuntikkan obat penenang di lengan elgar.

"Cuma satu suntikan aja lamanya minta ampun bocah!"cibir gala menatap elgar yang kini tertidur damai.

"Demamnya cukup tinggi saya akan memberikan dua kantong infus atau tiga jika infus yang pertama sudah habis tolong gantikan,jika demamnya tidak turun zea kau tau kan?"zea mengangguk.

AGASKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang