CHAPTER 9

1.3K 114 76
                                    

Mwehhhh makin cigtha deh jangan lupa iuran haluannya 😚😚😚😚

SELAMAT READ
***

aku pernah hampir setiap saat berdoa agar Tuhan mengembalikan mu padaku,namun sekarang doa ku aku ubah agar Tuhan mengembalikanmu meskipun bukan tercipta untukku lagi’

‘aku pernah hampir setiap saat berdoa agar Tuhan mengembalikan mu padaku,namun sekarang doa ku aku ubah agar Tuhan mengembalikanmu meskipun bukan tercipta untukku lagi’

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




***

*Kamu ibuku

ini adalah hari ke-enam setelah pertemuan mengejutkan antara zea dan keluarga besar Kenan.


Keluarga zea, samudra, ataupun Gerald tak pernah lagi melihat perempuan itu enam hari terakhir ini zea hilang bak di telan bumi

Aryo selaku ayah zea bahkan tak tau kemana putri bungsunya itu pergi terakhir dia ijin refreshing beberapa hari tapi dia bahkan tak mengirimkan kabar apapun, khawatir?tentu ayah mana yang tak khawatir bila putri kesayangannya itu tak ada kabar selama satu Minggu penuh.

Di tempat lain,

Sabtu sore itu Sagara tampak mengendarai motor hitamnya membelah jalanan kota Jakarta, sore ini ia ingin pulang cepat tapi ntah kenapa hatinya malah membawanya ke parkiran pantai.ya Sagara ke pantai.

Pemuda dengan rambut legam ini duduk di salah satu ayunan yang langsung menghadap lautan lepas,dia tampak diam memandangi langit jingga dan mendengar suara desiran pasir kala ombak itu menyapu tepian pantai.

Yang dia rasakan saat ini adalah tenang, sejuk, nyaman, suara suara alam itu membuat tenang setelah hari melelahkan.

Hingga...

"Maaf boleh di pinjam gak ayunannya buat adik saya?"ujar lembut seseorang.

Sagara langsung menoleh menatap kedua orang yang juga menatapnya, terlebih bocah laki laki yang menggunakan topi dengan telinga beruang itu bocah itu memandang nya dengan binar.

"Ttaka ampan lapa mau nayikk itu!"nada cadelnya membuat Sagara spontan menggeleng membuat bocah yang mungkin berumur dua atau tiga tahun itu menunduk dalam gendongan sang kakak.

Gadis yang menggendongnya pun hendak pergi tapi Sagara langsung mengambil alih bocah itu dan menetapkannya di pangkuannya,

"Kakak gak bilang kan gak boleh?"bocah itu tersenyum lebar.

"Ayyooo kaka jalaninnn lapa mau telbanggg!!"serunya membuat Sagara terkekeh dan langsung mengayunkan ayunan itu secara perlahan.

Gadis selaku kakak bocah tersebut pun mulai membantu mendorong ayunan itu walau dengan hati tak karuan.

"Nama kamu siapa?"tanya Sagara sambil memperbaiki topi bocah itu.

"Lapael"Sagara bingung nama ini terlalu aneh untuknya.

AGASKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang