CHAPTER 34

923 36 2
                                    

“senja selalu kembali tetapi kamu tidak pernah datang lagi..”

—Agaskar


"MI!!PAPI KEMANA?!"sudah menebak siapa yang akan berteriak layaknya hutan padahal sedang didalam rumah?

bug!

sebuah bantal mendarat dengan sempurna dikepala elgar sang pelaku adalah emil yang saat ini sedang memijat kepalanya karena pusing tiba tiba terbangun oleh teriakan sang adik.

"ish!"

"kan cuma nanya loh~"ucap elgar mbela diri,lagian mana mau disalahkan..

"kalian ini teriak pagi pagi"elgar menatap sang ibu dengan senyuman bodohnya, menghiraukan sang kakak yang masih berwajah bantal hendak tidur lagi.

zea menggeleng melihat keduanya."kenapa nyari papi pagi pagi hm?"tanyanya seraya memberikan elgar susu yang dibawanya.

elgar meminumnya dengan cepat kemudian kembali menyerahkan gelas kosong itu."tadi elga mimpi papi beliin mobil baru, jadi Elga mau bilang papi biar dibeliin~"ugh zea silau melihat binaran kebahagiaan itu.

"kamu gak dapat mobil baru mandi sana sarapan."sahut keenan keluar dari walk in closed sembari memasang jam dipergelangan tangannya.

"KOK?!PAPI JAHAT??"mata anak anjingnya sangat berbanding terbalik dengan suara kesalnya, keenan tak memperdulikan itu.

dia lebih memilih berjalan kearah sang istri dan menyerahkan dasinya untuk dipakaikan.

"manja!"cibir elgar lagi lagi hanya dianggap angin lalu oleh kedua orangtuanya.

berbeda dengan elgar yang kesal Emil malah kembali tidur menikmati alam mimpi seraya menikmati pulau kapuk.

"nanti mobil emil akan datang sebelum kalian berangkat ke bandara, mommy yang beliin."terang keenan.

zea mengangguk."kemarin malam mommy bilang aku kira gak datang hari ini, kamu langsung kesekolah anak anak?"

"nggk, nanti siang aku akan kekantor untuk meeting sebentar."

"sarapan dulu sebelum berangkat."keenan mengangguk.

"kalo gitu aku kebawah duluan"sebelum sampai dipintu perempuan itu berbalik membuat keenan menatapnya bingung.

"tolong bangunin ilo dia harus mandi buat sarapan sekalian kesekolah tadi malam dia bilang harus ambil sesuatu."keenan mengangguk membuat zea pergi meninggalkan keduanya.

ah ngomong ngomong elgar sudah kabur ke kamarnya saat zea dan keenan mengobrol.

setelah kepergian sang istri keenan menatap kearah kasurnya dimana Emil masih tertidur dengan nyaman diatasnya.

"maafin papi membawa kalian kemasalah ini."lirihnya tulus.



















AGASKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang