Our Marriage

Prolog

Penting membaca karakter terlebih dahulu!

1. Gulf Kanawut

Selain cantik, ada sisi tenang, cerdas dan bijaksana yang semakin menonjolkan diri Gulf. Merasa hidupnya nyaris sempurna, andai saja tuntutan menikah dari keluarganya dihilangkan

2. Mew Suppasit

Mew, seorang pemimpin dari MS Group yang terkenal akan sikap perfeksionisnya, tiba-tiba menunjuk seseorang secara acak untuk dijadikan istri

Peluang keberuntungan dimainkan, dan ucapan bahwa "Mew tidak pernah salah dalam keputusan apapun" telah terbukti saat ia memutuskan untuk menikahi Gulf

3. Fah Yongwaree

Kakak perempuan Gulf yang berprofesi sebagai model

4. Win Metawin

Adik laki-laki Gulf yang masih berstatus mahasiswa

5. Bright Vachirawit

.
.

...｡◕◕｡Our Marriage｡◕◕｡...

.
.

"Fah Yongware adalah suadara perempuanku"

Pengakuan dari bibir pemuda manis itu membuat Mew tak dapat berkata-kata selama beberapa saat

Gulf menolak membalikkan badan untuk menatapnya. Ia tetap memilih membelakanginya dan melangsungkan pembicaraan tanpa membuat kontak mata, ia tau bahwa pria di belakangnya berada dalam kebingungan dan keterkejutan.

Memangnya siapa yang akan bersikap santai saat tau bahwa orang yang baru saja dinikahinya adalah orang yang memiliki hubungan dekat dengan sang mantan kekasih?

"Kamu masih mencintainya, bukan?" Tanya Gulf tanpa minat, masih menatap pantulan dirinya di depan cermin... Menyeka riasan tipis yang menemaninya selama acara pernikahannya tadi berlangsung

Masih belum ada suara yang diterima telinga Gulf. Namun kini, ia menemukan Mew telah berdiri di belakangnya, menyuruhnya menghadapnya

Gulf hanya menoleh sebentar, namun menemukan wajah dingin Mew secara mengejutkan. Namun, Gulf terlalu abai dan tetap melanjutkan "Setelah kita bercerai, aku memberimu kebebasan untuk menikahinya"

Emosi semakin menjadi jelas di wajah Mew, dan ia berbicara tak seperti biasanya, lebih dingin dan tajam "Hey, sekarang kita telah bersama dan aku adalah suamimu. Kita tidak berhak mengungkit masalah itu lagi"

"Tetaplah ingat bahwa pernikahan kita hanyalah untuk mencapai tujuan masing-masing" Gulf kembali menyadarkannya, nadanya tetap dingin seperti biasa, dan... Menyebalkan

"Jadi, apa tujuanmu yang sebenarnya?"

Gulf mengambil banyak keseriusan untuk menjawab dengan berani "Aku menginginkan seorang bayi"

Mew tidak mampu lagi menjawabnya. Kalimat yang ingin ia lontarkan malah lebih dulu diucapkan pihak lain secara tak terduga