Bagian yang paling aku suka di dunia orange itu, bacain komen kalian
Jadi, meskipun gak aku balas, pasti tetap aku baca❤️
_Happy reading_
"Jadi, sampai kapan?"
"Sampai kapan kita harus pura-pura lupa satu sama lain?"
Gulf meremas mouse di tangannya ketika pertanyaan sang suami kembali terngiang. Mew, akhirnya membahasnya lebih dulu
Hari itu, dirinya hanya belum siap. Mew membahasnya terlalu tiba-tiba hingga akhirnya Gulf memilih meninggalkannya
Setelah Mew melihat Gulf yang menghindar dari topik itu, akhirnya ia memutuskan untuk tidak membahasnya lagi
Suara cangkir yang diletakkan di meja membuat Gulf menoleh
Mew
Pria ini baru saja meletakkan secangkir teh di meja kerjanya
"Maaf untuk memasuki ruang kerjamu tanpa mengetuk"
Gulf menatap suaminya dengan perasaan bingung di kepala. Bisa-bisanya pria ini muncul saat tengah dipikirkan
"Kenapa malah kamu yang mengantarnya?"
Hidung Mew berkerut dan ia buru-buru menjelaskan "Teh ini, dibuat olehku"
"Kenapa? Dimana bibi?"
Mew bersedekap dada menatap istrinya yang masih duduk di sana, dengan tangan yang setia memegang mouse "Apakah aku tidak boleh? Kamu juga selalu membawakan kopi ke ruanganku saat aku bekerja"
"Itu karna aku istrimu" Jawab Gulf
"Nah, aku juga melakukannya karna aku suamimu"
Gulf menyipitkan matanya untuk mencari kesalahan dalam situasi ini. Cukup aneh, menyadari Mew melakukan hal ini
Seorang yang selalu memerintah, dan dipatuhi oleh banyak orang sekarang malah membuatkan secangkir teh untuknya
"Minumlah"
Gulf mengangguk, menyerah untuk menyelidikinya "Um, terimakasih"
"Setelah pekerjaanmu selesai, bolehkah kita berbicara?"
Gulf tidak menjawab untuk waktu yang lama. Di kepalanya, telah ada satu pemikiran kuat bahwa pembahasan ini akan tertuju pada kisah masa lalu lagi
Dan itu, sensitif
"Gulf?"
"Kamu mau membicarakan proyeknya? Aku minta maaf karna tidak pernah datang untuk memantau langsung. Di hari-hari kedepan, aku janji akan hadir" Gulf segera mengalihkan dengan jawaban yang profesional
Profesional, dalam ranah pekerjaan
Meskipun jawaban itu bukan hal yang ingin didengar Mew untuk saat ini, ia tetap menjawab "Tentu"
"Kamu juga melihat betapa sibuknya aku akhir-akhir ini. Ekspektasi Klien sangat tinggi, hingga timku harus melakukan revisi berkali-kali"
"Meskipun begitu, aku harus tetap berbicara denganmu"
Gulf tiba-tiba menatap Mew dengan tajam. Kali ini, ia berani memperlihatkan wajah tak sukanya
Gulf kembali pada laptopnya, mematikannya dengan cepat dan berdiri... Menghela nafas dengan kasar "Kalau begitu, ayo kita bicarakan sekarang"
Mew ikut di belakangnya, ketika Gulf membawa dirinya ke sisi lain ruang kerja, sebuah sofa yang terletak di samping jendela besar ruangan itu
Gulf menatapnya tanpa minat. Posisi mereka, berada dalam satu sofa yang sama dengan tubuh yang saling menyamping-berhadapan
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage
Fanfiction"Aku menginginkan seorang bayi" Gulf menatapnya dengan berani, bersama keseriusan yang begitu banyak dimatanya Mew tak dapat berkutik selama beberapa saat. Bukankah ini sebuah pemberitahuan bahwa Gulf mengizinkannya menyentuhnya? __ Gulf Kanawut, pe...