Rencana Gulf untuk mengubah sikapnya mungkin akan menjadi omong kosong. Itu sudah terjadi kemarin, tapi sampai saat ini Gulf masih bersikap seperti Gulf yang biasa
Gulf yang menyebalkan, dingin, dan tak memiliki hati
Masalahnya bukan pada niat, tapi pada kemampuan Gulf. Memangnya bagaimana caranya bersikap romantis? Gulf sudah mencarinya di internet, tapi internet memberikannya jawaban yang menjijikkan
Tidak. Maksud Gulf, apa yang diperintahkan internet sangat berada jauh di atas kemampuan Gulf yaitu mengucapkan kalimat cinta, membuat kejutan berharga, dan rekomendasi-rekomendasi tak masuk akal lainnya
Tak masuk akal untuk dilakukan Gulf.
"Bagaimana caranya bersikap romantis?" Tanya Gulf secara tiba-tiba pada Win
Win tersentak "Apa?"
"Lupakan. Aku tidak ingin mengulang pertanyaanku" Gulf meraih handphonenya
"Jangan seperti itu! Ayo teruskan pembicaraan ini" Win jadi bersemangat, semuanya jelas terlihat pada matanya yang berbinar dan senyuman cerah yang ditawarkan "Phi berniat untuk melakukan sesuatu pada Phi Mew?"
"Ajari aku. Tapi jika jawabanmu sama dengan yang ada di internet, bersiaplah untuk kuhajar" Ucap Gulf datar
Win melipat tangannya, merasa bangga bahwa dirinya benar-benar telah dewasa karna kali ini, ia yang akan mengajari Phi nya. Ya, Gulf! Pemegang tahta tertinggi di keluarganya
"Pertama-tama, kamu harus lebih banyak tersenyum pada suamimu saat berbicara"
Gulf mengernyit "Tersenyum tanpa alasan hanya akan membuatku terlihat seperti orang bodoh"
"Kamu memiliki alasan. Kamu tersenyum karna kamu sedang berbicara dengan orang yang kamu cintai"
Gulf masih bingung tentang konsep yang dikatakan Win. Itu adalah Kana, bukan? Kana yang selalu tersenyum saat menatap wajah Mew dulu
"Aku sudah lupa cara tersenyum pada Phi Mew" Gumaman Gulf membuat Win tersedak
Kakaknya memang sudah separah itu, semoga saja ini masih bisa tertolong
Win menggeleng geleng kan kepalanya dengan lemah "Phi Mew yang malang..."
"Adakah cara lain selain tersenyum?"
"Bagaimana bisa aku memberimu tips berikutnya sementara Phi tidak bisa mengerjakan hal dasarnya? Tersenyum adalah cara paling mudah"
Gulf memijat pangkal hidungnya
"Anak-anak, dimana Phi-mu?"
Ailin, Ibu keduanya menyela. Gulf dan Win bertukar pandang "Entah"
"Aku belum melihat Phi Fah hari ini" Gulf memberikan jawaban yang mengecewakan
"Ah, jangan bilang anak itu berangkat bekerja lagi?!"
Gulf dan Win tersenyum, menyadari sesuatu yang luar biasa
"Ah, apakah Ibu sudah mengkhawatirkan sulung Traipipattanapong?"
Ailin membelalak "Siapa juga?! Tidak. Ibu hanya mencarinya"
Melupakan sopan santun, Win menunjuk ibunya tanpa sadar "Nah, inilah! Sikap gengsi Phi Gulf menurun dari sini"
"Hey, jangan menuduh Ibu! Phi-mu mendapatkan sikapnya sendiri. Entah dari mana dia menemukannya" Ailin menyangkal dengan cepat, hingga Gulf dan Win harus tertawa kencang
"Kalian menertawai Ibu?"
Dua saudara itu menghentikan tawanya dan menggeleng
"Nenek!" Hayden berlari dengan bersemangat menghampiri Ailin
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage
Fanfiction"Aku menginginkan seorang bayi" Gulf menatapnya dengan berani, bersama keseriusan yang begitu banyak dimatanya Mew tak dapat berkutik selama beberapa saat. Bukankah ini sebuah pemberitahuan bahwa Gulf mengizinkannya menyentuhnya? __ Gulf Kanawut, pe...