Resah terlihat di wajah seorang pria dengan setelan formalnya, ia sengaja berdiri terpisah dari keramaian agar nyaman untuk menelfon. Sayangnya, istrinya yang tak kunjung menjawab membuatnya harus melakukan usaha sampai berkali-kali
"Tuan, mungkin istrimu sedang menidurkan Hayden"
Mew menghela nafas dan menyerah. Ya, mungkin saja yang dikatakan Book memang benar
"Aku hanya mengkhawatirkan mereka berdua"
"Kamu baru menghubungi istrimu 15 menit yang lalu" Book tersenyum canggung ketika menginformasikan ini pada tuannya
"Tapi ini pertama kalinya aku meninggalkan mereka di malam hari"
"Para penjaga telah memperkuat keamanan rumah 4 kali lipat seperti yang kamu perintahkan, Tuan"
Tapi, ini belum cukup mampu menutup rasa cemas Mew. Inginnya, ia menghubungi istrinya setiap 10 menit sekali untuk memastikan tidak ada hal yang terjadi padanya juga pada Hayden
Namun, ponsel sang istri tiba-tiba mati
"Ayolah, Tuan... Orang-orang menunggumu"
Mew berfikir cukup lama sebelum menyerah dan menyimpan ponselnya di saku, dan kembali ke tempat orang-orang berkumpul
Ini, adalah acara ulangtahun rekannya, Haii Sarunsathorn
Di pesta formal ini, Mew lebih banyak diam dan berfikir. Telinganya memang selalu siap menerima semua sapaan yang datang, namun ia hanya menunggu dering telfonnya terdengar
Kecemasannya memang berlebihan, namun ia rasa ini wajar
Sampai ketika ia melangkah dengan tidak hati-hati, ia bertabrakan dengan seorang pelayan yang membawakan minuman. Hasilnya, minuman itu tumpah. Warna merahnya menyebar pada kemeja putih Mew, dan sisanya adalah Jas hitam yang kini menampakkan warna kontras pengaruh basah
Mew mengumpat dalam hati, dan menatap tajam pelayan itu meskipun ini adalah kesalahannya
Orang-orang menatap pada Mew juga pelayan yang kini menunduk untuk meminta maaf. Mew tidak merespon apapun dan pergi dari sana, mencari toilet untuk membersihkan kekacauan di bajunya
Book yang melihat pemandangan itu dari kejauhan terdiam. Tangannya hanya melayang tak terarah dan mulutnya terbuka tanpa suara
Ia, juga tidak tau harus berbuat apa karna sepertinya Tuannya itu sedang marah
Meskipun begitu, Book tetap mengikutinya di belakang untuk tetap menjaga namanya sebagai asisten yang dapat diandalkan
_
"Hey"
Suara wanita yang terdengar asing menyapa Mew dari belakang, menghentikan pergerakannya memutar kran di wastafel
Mew menoleh dan menemukan seorang wanita yang baru dikenalnya malam ini, sebagai teman Haii
"Biar aku bantu" Ia melepas pelan jas Mew... Namun pergerakannya, memperlihatkan gerakan menggoda yang mencolok
Mew menahan tangannya, dan menjawab "Aku bisa sendiri"
"Tidak apa-apa" Ia melanjutkan membuka jas itu "Kamu itu... Sangat tampan"
Mew menyeringai, menatap lurus ke dalam matanya untuk mengukur seberapa jauh keberanian wanita ini
"Kamu mau memesan kamar untuk malam ini?"
"Rumahku dekat"
Tangan wanita itu kembali terangkat untuk membelai bahu Mew "Tidak ada salahnya untuk tinggal sampai pagi. Banyak kamar yang tersedia. Tapi, untuk kita... hanya tersisa 1 kamar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage
Fanfiction"Aku menginginkan seorang bayi" Gulf menatapnya dengan berani, bersama keseriusan yang begitu banyak dimatanya Mew tak dapat berkutik selama beberapa saat. Bukankah ini sebuah pemberitahuan bahwa Gulf mengizinkannya menyentuhnya? __ Gulf Kanawut, pe...