Akhir akhir ini, Gulf selalu melihat suaminya yang kesulitan. Ia sempat bertanya beberapa kali dan memintanya untuk bercerita. Namun, suaminya adalah orang yang sangat suka menanggung masalahnya sendiri hingga Gulf harus meminta informasi dari Book
Sayangnya, Book tidak memberikan banyak informasi. Hanya ada kalimat 'Sedang ada masalah di kantor. Tapi, tenang saja. Suamimu adalah orang yang sangat pandai mengatasi hal-hal seperti ini'
Kalimat penutupnya sama sekali tidak membantu. Gulf resah, suaminya tak terlihat baik-baik saja
Berbicara tentang 'Masalah di kantor', pikiran Gulf mengalir ke satu arah yang sebenarnya tidak pantas untuk dipikirkan
Masalah seperti ini, dapat ditutupi dengan bantuan para public figure, bukan? Agar masalah tentang perusahaan tak dilirik wartawan
Ya, meminta bantuan public figure memang sangat efektif sebagai teknik pengalihan masyarakat
Jadi... Apakah Mew akan meminta bantuan model-model cantik di negara ini, atau bahkan dari luar?
Kepala Gulf tiba-tiba menjadi sakit
"Mom..."
Gulf tertegun, mendengar panggilan yang telah ia dengar untuk yang kedua kalinya. Ia menoleh setelah sadar
"Hayden?"
Bayi dengan badan berisi itu tersenyum hingga matanya tertutup
Senyuman ini, meruntuhkan keresahan dan kekhawatiran Gulf secara tiba-tiba. Entah se dahsyat apa putra kecilnya ini, hingga dapat menghilangkan stressnya dengan begitu mudah
"Jadi, sejak kapan anak mommy terbangun?"
Hayden lagi-lagi menjawabnya dengan tersenyum
"Maaf, sayang. Mommy tidak sadar bahwa anak menggemaskan yang satu ini telah terbangun" Gulf menjawil ujung hidung Hayden yang masih berbaring di tempat tidurnya dengan nyaman
"Ingin bermain?" Tanya Gulf, sembari menawarkan tangannya. Dan setelah mendapati putranya mengangkat tangan, Gulf meraih tubuh gempalnya dan memindahkannya ke pangkuannya
"Mom..."
Ah! Hati Gulf meleleh mendengar panggilan ini
Setelah cukup lama menanti, akhirnya hari ini Gulf mendengar bayinya memanggilnya dengan mata bersinar seperti itu
Kecupan mendarat di pipi gembul bayi laki-laki itu
"Anak pintar"
Hayden tersenyum kembali "Dadda"
Gulf menghela nafas dengan lelah dan berucap dengan sadar "Hayden memang tidak bisa tanpa mengatakan Dadda, yah?"
"Dad"
"Daddy sedang pergi bekerja"
"Dadda" Mata besar Hayden tetap menatap Ibunya penuh harap
"Daddy sedang keluar, sayang"
"Dad..." Nada Hayden merendah, menandakan ia akan menangis di detik selanjutnya
Gulf terkekeh dan memeluk tubuhnya, menggendongnya keluar kamar "Ayo, kita keluar"
Tebakan Gulf jarang meleset. Salah satu buktinya, seperti sekarang. Ketika sampai di luar kamar dan Hayden tidak kunjung menemukan Ayahnya, suara tangis bayi itu menggema
Hayden, menangis kencang
"Hayden sangat kesal tidak menemukan Daddy, yah?" Tanya Gulf sambil mengelus punggung bayinya
"Maafkan Mommy, yah? Mommy tidak bisa membawa Hayden keluar untuk bertemu Daddy"
"Hayden kenapa?"
Mark yang kebetulan tengah berkunjung, datang menghampiri Gulf karna tangisan Hayden. Ia kebingungan melihat bayi laki-laki itu yang menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage
Fanfiction"Aku menginginkan seorang bayi" Gulf menatapnya dengan berani, bersama keseriusan yang begitu banyak dimatanya Mew tak dapat berkutik selama beberapa saat. Bukankah ini sebuah pemberitahuan bahwa Gulf mengizinkannya menyentuhnya? __ Gulf Kanawut, pe...