17. Sebenarnya,

1.7K 240 54
                                    

Flashback

"Apakah ada yang berbunga-bunga, sekarang?" Mark tersenyum menatap tuannya yang wajahnya mulai melunak- tak sedingin biasanya

Gulf berdecak "Kamu ini bicara apa?"

"Besok, kamu dan Tuan Bright akan merayakan anniversary 1 tahun" goda Mark, namun Gulf malah memberikan gelengan

"Tidak ada yang seperti itu dalam hubungan kami"

"Jangan terlalu kaku. Tuan Bright itu orang yang hangat dan romantis. Dia akan melakukan berbagai upaya untuk membuat hari esok berkesan"

Gulf berfikir cukup lama... Mencerna ucapan Mark sambil menghubungkannya dengan perjuangan kekasihnya itu selama ini. Bright, memang tidak berasal dari keluarga kaya yang selalu menjadi sorot pandang selama ini

Pria itu berasal dari kalangan biasa... Namun, Gulf selalu dibuat kagum oleh kerja kerasnya, usahanya, dan kegigihannya

Untuk pasangan hidup, Gulf tidak memandang materi ataupun jabatan. Yang terpenting, orang itu telah berhasil membuatnya merasa nyaman dan aman juga memiliki cara pikir yang sama sepertinya

Seperti Bright. Pria itu sudah menggerakkan hati Gulf untuk memperkenalkannya pada kedua orang tuanya

"Phi Gulf!!!" Suara teriakan seorang remaja datang secara tiba-tiba, dan memperlihatkan dirinya setelah membuka pintu dan berjalan menghampiri sang kakak

"Hm?"

"Aku..." Win menahan senyumannya dengan mata yang bersinar. Entah sebesar apa hal yang akan dikatakannya hingga membuatnya terlihat mempertimbangkan hingga berkali-kali untuk mengungkapkannya

"Apa?"

Win melirik Mark "Phi Mark, tutup telingamu!"

Tingkah lucu anak SMA itu membuat Mark terkekeh dan menurutinya dengan patuh. Meskipun, ia masih bisa mendengar suaranya

"Aku... Menemukan cinta pertamaku!" Pekik Win dengan bahagia sambil menggoyang-goyangkan lengan sang kakak

"Itu berita bagus" Gulf meresponnya dengan nada dan suara datar. Meskipun jauh di lubuk hati, ia merasa bahagia melihat adiknya yang tersenyum selebar ini

"Aku, mencintainya pada detik pertama aku melihatnya. Dia orang yang sangat hangat dan... tampan!"

"Kapan kalian bertemu?"

"Tadi, saat aku pulang dari sekolah. Aku terjebak hujan di halte dan baterai handphoneku lowbet. Dan seorang pria tampan datang kepadaku untuk menawarkan bantuannya!" Ucap Win... Tanpa menyembunyikan perasaan apapun saat membicarakannya secara antusias

"Dia, juga berasal dari sekolah yang sama denganmu?"

Win segera menggeleng "Tidak. Sepertinya dia sudah lulus. Cara berpakaiannya santai namun tetap terlihat keren, apalagi dengan tas gitar yang tersampir pada bahunya...

Cara bicaranya sangat lembut dan sopan. Dan wajahnya... Astaga! Apakah kerajaannya sadar bahwa mereka kehilangan satu pangerannya?" Win mulai berbicara berlebihan "Yang bisa aku katakan terakhir, hanyalah dia pria yang begitu tampan, dan baik"

Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang