Mengingat kemarahan Gulf kemarin membuat rasa penasaran Mew kian menjadi. Benarkah Gulf menjadi begitu marah hanya karna melihat dapur yang berantakan?
Atau, itu adalah rasa cemburu?
Jika memang kemarahan itu timbul karna melihat kedekatan Mew dan Zena, Mew akan menanggapinya dengan sebuah kebahagiaan
Gulf harus menyadari penyebab asli dari kemarahannya kemarin. Dan Mew, akan mengujinya kembali...
Sejauh mana Gulf akan berusaha menyuruhnya pergi?
Sebesar apa harapan Gulf terhadap Mew dan Fah? Apakah itu dapat mengalahkan semua momen yang telah pasangan suami istri itu buat selama ini?
"Ada kepentingan apa?" Tanya Fah heran melihat iparnya yang baru saja duduk di sebelahnya
"Tidak ada. Aku dan Gulf hanya berkunjung. Dia bilang, dia rindu dengan saudaranya" Jawab Mew, namun Fah menggeleng
"Maksudku, kamu. Ada kepentingan apa duduk di sini?"
"Aku ingin menanyakan beberapa hal lagi tentang Gulf" Mew melakukan basa-basi, sebagai alasan agar ia bisa duduk di sebelah Fah, berbincang dengannya dan mengambil peluang agar bisa bercanda sedikit
Gulf perlu memahami perasaannya!
"Tanyakan saja. Mumpung kami begitu dekat"
"Bagaimana hubungan Gulf dan Zena selama ini?"
"Mereka tidak akrab sama sekali" Fah memperbaiki posisi duduknya, merasa topik ini menarik "Jadi, bagaimana anak itu kemarin? Dia tidak membuat kekacauan di rumah kalian, kan?"
"Hanya... Kekacauan kecil. Sama, seperti saat dulu"
Fah menggeleng-gelengkan kepalanya "Aku harap anak itu akan segera sadar"
"Ya, kuharap juga begitu"
"Dan kalian, jangan lupa untuk terus berbahagia" Fah memberikan sebuah senyuman tulus, menatap mata Mew lekat-lekat
Sebenarnya, Mew tidak menganggap perbuatan ini sebagai perbuatan yang benar ketika keduanya membuat kontak mata cukup lama
Mew mencoba menemukan perasaannya lagi di sini, meraba perasaan yang sempat membuatnya kepayang dua tahun lalu
Namun, Mew tidak menemukan apapun lagi. Debaran itu, telah menghilang. Mew bisa menatap matanya, namun tidak timbul gejolak aneh seperti sedia kala
Menurut Mew, dua tahun memang sudah cukup. Dirinya dan Fah, harus melangkah maju tanpa memperdulikan alasan-alasan yang mendasari perpisahan mereka dulu
Karna sekarang, Mew memiliki Gulf. Seorang istri yang memenuhi tanggung jawabnya dengan baik, menjaganya dan merawatnya tanpa pernah mengeluh
Sayangnya, Gulf yang berdiri cukup jauh darinya salah menangkap makna dari tatapan dalam Mew untuk Fah
Di sudut ini, matanya memandang dua orang yang tengah bertatapan di sofa depan TV
Gulf meraba dadanya yang terasa aneh. Apakah ia membutuhkan dokter? Perasaan teremas yang samar ini mungkin saja tanda dari penyakit berbahaya
Debaran di dada Gulf semakin terasa. Ataukah mungkin, Gulf hanya terlalu tersanjung, menyadari fakta bahwa misinya akan selesai lebih cepat dari perkiraan
"Phi, apa yang kamu lakukan disini?" Suara ceria anak laki-laki datang di belakang Gulf
Menoleh sebentar, dan Gulf menggumam "Aku mencari sesuatu"
Mendengar hal itu, Win lebih mendekat ke hadapan lemari, dan menawarkan bantuan "Apa yang Phi cari? Biar kubantu"
"Tidak perlu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage
Fanfiction"Aku menginginkan seorang bayi" Gulf menatapnya dengan berani, bersama keseriusan yang begitu banyak dimatanya Mew tak dapat berkutik selama beberapa saat. Bukankah ini sebuah pemberitahuan bahwa Gulf mengizinkannya menyentuhnya? __ Gulf Kanawut, pe...