Tatapan Gulf dingin memandangi dua tamu yang mendatangi rumahnya pagi ini. Book berdiri dengan canggung di belakang Force sementara Mew berdiri di hadapan mereka dengan tangan terlipat
"Jadi, ada apa?" Gulf memulai lebih dulu
Tatapan Force begitu berani, berbeda dengan Book yang menghindari tatapan Gulf "Kami datang untuk menjelaskan sesuatu padamu"
"Um, jelaskan"
"Kami memang tidur bersama" Force tak mengungkapkan kebohongan apapun, dan tidak ingin menyembunyikan apapun "Juga, itu bukan yang pertama kalinya"
Tatapan Gulf menggelap. Ia, masih ingat jelas bagaimana Force melarang keras dirinya agar tidak melakukan hal-hal yang sangat jauh ketika sedang menjalin hubungan dengan seseorang. Namun, sekarang... Mengapa dirinya sendiri yang melampui batas?
Force berdecak, tak terima dengan pandangan merendahkan adik sepupunya itu "Ada apa dengan tatapanmu? Bukankah itu wajar untuk sepasang suami istri?"
Book membulatkan matanya, dan menarik lengan Force untuk menghentikan "Hey, itu--"
Namun, bagaimanapun usaha yang dilakukan Book, tidak akan berpengaruh lagi. Ia sadar akan hal itu, dan itulah sebabnya ia kembali diam
Gulf cukup shock mendengar pengakuan ini. Apakah Force bercanda?
Karna serangan ini, Gulf tidak bisa mengucapkan apapun sebagai respon atas keterkejutannya
"Aku sudah tidak tahan lagi untuk berpura-pura menjadi orang asing pada istriku sendiri, di hadapanmu"
"Apakah ini sebuah lelucon?" Tanya Gulf
"Tidak" Force mengucapkannya dengan tegas "kamu tau, kenapa aku tidak pernah menemui keluarga kita lagi selama beberapa tahun belakangan ini?" Force menarik pinggang Book dan memeluknya dengan mesra di hadapan Gulf "Itu karna aku sudah benar-benar menemukan rumahku, pada si cantik yang satu ini"
Cara Gulf mengatasi keterkejutannya, cukup elegan. Mew memahaminya. Pandangan Gulf tetap sama tenangnya saat ia bertanya
"Jadi, sejak kapan kalian menikah?"
"Satu tahun, sebelum pernikahan kita" Jawab Mew, yang mengejutkan Gulf berkali-kali
Gulf sudah terhantam sebanyak tiga kali dengan fakta yang sungguh tidak main-main ini "Tunggu, jadi... Kamu juga sudah mengetahuinya?"
"Book memberitahuku ketika dia akan menikah, tapi dia menyembunyikan dengan siapa dia menikah. Aku juga baru mengetahuinya hari ini, dan... Itu cukup mengejutkan"
Gulf memijat pelipisnya "Kenapa baru memberitahuku hal besar ini? Aku sendiri bahkan tidak tahu bahwa Book sudah menikah"
"Book menyuruhku menyembunyikan fakta ini pada semua orang. Aku hanya ingin menghargai keputusan istriku" Jawab Force
Mew menarik sang istri untuk mendekat, mengganti tangan Gulf dengan tangannya untuk memijat kepala itu "Ayo, akhiri keterkejutanmu. Mari kita fokus pada fakta Book adalah istri dari sepupumu"
"Sebenarnya..." Book menjeda kalimatnya untuk meringis "Di awal, ketika Tuan Mew menyuruhku memberinya rekomendasi seorang Arsitek yang bisa dipercaya, aku langsung merekomendasikanmu. Karna kamu adalah sepupu dekat Force"
Mendengar hal itu, Mew tertawa "Jadi, itulah sebabnya kamu begitu bersemangat saat aku memilih Gulf?"
Book mengangguk dengan canggung, namun yakin
"Kamu tidak merekomendasikan orang yang salah, sayang" Force, ikut terkekeh "Sepupuku adalah Arsitek yang sangat terkenal. Dan yang terpenting... karna rekomendasimu, dua orang ini bertemu kembali dan menikah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage
Fanfiction"Aku menginginkan seorang bayi" Gulf menatapnya dengan berani, bersama keseriusan yang begitu banyak dimatanya Mew tak dapat berkutik selama beberapa saat. Bukankah ini sebuah pemberitahuan bahwa Gulf mengizinkannya menyentuhnya? __ Gulf Kanawut, pe...