"Aku lebih dulu mencintaimu, bahkan lebih awal daripada Phi Fah" Zena melakukan pertentangan. Hingga, akhirnya ia melakukan langkah berani untuk menghampiri Mew di halaman belakang, saat pria itu menikmati suasana malam di sini.
Untungnya, Mew menghargai usahanya dengan menjawab ungkapannya "Dalam konsep ini, kita tidak membutuhkan siapa yang mencintai lebih dulu. Tapi, siapa yang lebih dulu berhasil menempati hati yang tepat"
"Kenapa aku harus menanggungnya?"
"Jadi, saat kamu memutuskan untuk mencintai seseorang, maka kamu juga harus siap menerima konsekuensi dari keputusan itu" Mew menjawab dengan hati-hati
"Jadi, Phi bilang bahwa jatuh cinta itu salah?!"
"Tidak. Jatuh cinta adalah hal yang begitu baik. Yang kadang membuatnya terlihat buruk, adalah dari cara kita sendiri menghadapinya"
Zena memilih untuk tidak menjawab, tidak tau harus menggunakan bahasa apa lagi agar makna dari ucapannya dapat sampai pada hati Mew
"Aku harap, kamu bisa menjadi salah satu orang yang menanggapi baik akan jatuh cinta itu"
Gulf yang memperhatikan mereka secara diam-diam tersenyum bangga, dan bahagia melihat seorang Mew yang tenang, bijaksana, dan mampu menjawab dengan refleks yang sangat baik
"Sebesar inikah caramu mengujiku? Setelah Phi Fah, Phi mengubah sainganku menjadi Phi Gulf..."
Mew menggeleng "Kamu salah. Aku, tidak akan membiarkan istriku bersaing dengan siapapun"
Tertegun...
Betapa sederhananya cara Mew menjawab kali ini, namun menciptakan detak aneh pada dada Gulf. Kalimat Mew, bermakna
Meskipun Gulf merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ia melanjutkan langkahnya menghampiri dua orang itu
"Sudah larut. Zena, kamu harus istirahat"
Ucapan Gulf membuat keduanya menoleh
"Gulf benar. Kamu harus tidur" Timpal Mew
"Aku masih ingin di sini"
"Kalau begitu, kami duluan" Mew beranjak dari duduknya, meraih pinggang Gulf dan membawanya masuk
"Berapa banyak yang kamu dengar?" Tanya Mew
"Aku tidak mendengar apapun" Sungguh, tidak ada yang lebih membingungkan daripada menebak eskpresi di wajah Gulf. Sulit untuk menebaknya berbohong atau tidak
"Kamu sudah mengantuk?"
"Belum"
Mew tersenyum tipis "Kalau begitu... Bolehkah?"
"Tentu"
...
"Ah, di situ..."
Nafas Mew menjadi semakin dan semakin berat, menekan 'miliknya' pada keindahan yang tersaji di bawahnya
"Ingin bertukar posisi?" Tawar Gulf yang mengejutkan Mew
"Bisa?"
Gulf tidak menjawabnya dengan kata-kata, namun sebuah aksi dimana dirinya tiba-tiba bangkit, mendorong Mew ke bawah dengan pelan dan naik pada pangkuannya
Mereka berhadapan, saling menatap saat Gulf memasukkannya lagi
"Ini hanya tinggal sedikit" Ucap Mew dengan suara serak
"Um" Gulf memperbaiki selimut di bawah untuk menutupi tubuh telanjang mereka, mulai bergerak dengan pelan
"Ah..." Mew menikmati setiap hantaman, tangannya tak akan diam. Yang satu berada di pinggang ramping sang istri untuk membantunya bergerak dan yang satu digunakan untuk menjelajah area-area yang sudah tak asing lagi bagi Mew, selama menjadi suami Gulf
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage
Fanfiction"Aku menginginkan seorang bayi" Gulf menatapnya dengan berani, bersama keseriusan yang begitu banyak dimatanya Mew tak dapat berkutik selama beberapa saat. Bukankah ini sebuah pemberitahuan bahwa Gulf mengizinkannya menyentuhnya? __ Gulf Kanawut, pe...