I'll be home (3)

831 68 4
                                    

Author update kembali~














Setelah Jaemin menemani Jaehyun sarapan yang sesekali jaehyun menyuapinya dengan dalih 'tidak suka makan sendirian', Jaemin terpaksa menerima tiap suapan yang diberikan Jaehyun. Lalu ia pergi ke kamar mandi untuk bersiap ke kampus.

"Piring kotornya biarin aja hyung, hyung istirahat aja" Ucap Jaemin saat ia sudah rapih dengan penampilan pergi ke kampusnya.

"Oh ya, Najaem hati-hati" Ucap Jaehyun yang sedikit bangkit dari baringannya di kasur.

"Oh. Baik-baik di sini ya, hyung" Ujar Jaemin pamit lalu pintu ditutup oleh sang pemilik apartemen.

Setelah beberapa menit lamanya Jaemin telah pergi dari apartemen menuju kampus, Jaehyun menghela nafasnya. Jaehyun berjalan mondar-mandir di sepanjang ia berada di dalam apartemen tersebut. Ia bingung tentang apa yang harus dilakukannya selama ia berada di apartemen sendirian.

Jaehyun hanya sekadar mengenal Jaemin sebagai adik tingkat saat ia menyerahkan hadiah atas mahasiswa angkatan terbaik di Fakultas Kedokteran saat ospek lalu. Ia tidak menyangka setelahnya ia satu atap dengannya hanya karena suatu kecelakaan di malam itu. Hanya alasan Jaehyun membutuhkan perawatan medis, ia bisa satu atap dengan Jaemin di apartemen miliknya itu.

Entah Jaehyun harus marah atau tidak, ia tidak bisa marah pada namja manis itu. Mungkin Jaehyun lebih merasa bersyukur karena ia bisa staycation di apartemen mewah yang disewakan Jaemin selama penyembuhan.

Semakin Jaehyun mondar mandir seperti setrikaan yang biasa dipakainya di asrama kampus Jungwoo, semakin dirinya bingung. Ia bingung mesti melakukan apa sendirian di apartemen mewah milik Jaemin.

"Gue berasa simpenan" Ucap Jaehyun dengan iringan kekehannya

Jaehyun menatap lama dinding apartemen yang putih polos tanpa noda apapun. Jaehyun kembali lagi ke ruang meja makan di mana beberapa piring kotor masih ada di sana. Ia menumpuk piring tersebut ke dalam wastafel. Karena lengannya belum pulih sepenuhnya, Jaehyun membiarkan piring tersebut di dalam wastafel cuci piring tanpa mencucinya seperti suruhan Jaemin.

Dengan ponselnya, Jaehyun menjelajah web pencarian dan membaca beberapa berita terkini yang muncul di layar ponselnya. Ada banyak sekali yang dibaca. Ia juga menjelajah musik dari aplikasi merah untuk menghilangkan rasa bosannya di apartemen sendirian.

Ia duduk di dekat jendela sambil melamunkan banyak hal terutama hari-harinya sebagai mahasiswa aktif yang sangat aktif di berbagai kegiatan. Ia memandang di luar jendela dengan langit yang cerah.

Ia saat ini benar-benar memanfaatkan masa penyembuhan nya seolah Ia sedang berlibur. Masih mengenakan baju piyama yang diberikan Jaemin, Jaehyun kali ini membuka laptopnya untuk melihat tugas yang diberikan beberapa dosen melalui website kampusnya.

Untungnya dosen yang mengampu mata kuliah Ia ambil, mereka secara fleksibel masih menerima tugasnya secara online meskipun ia tidak hadir di kelas. Beberapa dosen terkadang maklum dengan ketidakhadiran Jaehyun. Ada juga dosen yang memang tidak peduli dengan mahasiswa yang tidak hadir. Namun karena Jaehyun sudah izin sakit dan Ia tidak ingin nilainya berkurang, Ia sedikit berkompromi dengan dosen nya untuk tetap berpartisipasi dalam mengerjakan tugas meskipun ia belum pulih dari kecelakaannya. Untungnya baru minggu-minggu pertama kuliah belum di tengah-tengah atau di akhir-akhir masa kuliah. Entah kenapa Jaehyun selalu bisa tetap stay cool menganggap semua hal beruntung untuknya.

Ada beberapa tugas yang memang dikumpulkannya tidak secepatnya. Jadi, Jaehyun tidak terlalu memusingkannya meskipun ia sendiri sedikit pusing karena efek kecelakaan malam itu.

easy to love 1% (2Jae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang