Jaemin, seorang anak tunggal dari ibu yang seorang dokter juga, merupakan mahasiswa kedokteran yang baru menempuh studinya di semester baru. Meskipun kedokteran terbilang sulit, Jaemin masih sanggup untuk belajar beberapa jam hanya untuk menghafal mata kuliahnya yang banyak sekali untuk dihafalkan di luar kepala. Ia ingin mewujudkan impiannya seperti ibunya untuk menjadi dokter.
Malam itu dalam perjalanan pulang dari apartment sahabatnya Jeno setelah menonton bersama Haechan juga tentunya, Jaemin mengemudi dalam keadaan sedikit mabuk. Kuliah memang akan segera dimulai lagi saat lusa. Oleh karena itu, Jeno dan Haechan juga dirinya mengadakan acara kumpul bersama sebelum bersiap menghadapi perkuliahan yang cukup menguras energi dan pikiran.
Setelah beberapa jam mendengarkan keluhan Jeno dan Haechan yang sering berbicara "mending elo, lah gua? " Juga permasalahan lainnya yang menurut Jaemin tidak terlalu penting.
Karena terlalu lama berinteraksi dengan Haechan yang sangat kelebihan energi itu dan juga ekstrovert, Jaemin menjadi lelah meladeni Haechan. Belum lagi mendengarkan cerita kebucinan Jeno pada kakak tingkat yang sempat menjadi panitia ospek, bernama Mark, membuat Jaemin bosan mendengarkannya. Daripada mendengarkan bacotan dua mahasiswa hukum yang sering bertengkar, lebih baik kan Jaemin pulang untuk menyiapkan keperluan kuliahnya. Jaemin pun tidak sabar untuk memulai harinya sebagai mahasiswa setelah sekian lama berdiam di rumah.
Jaemin yang kelupaan ia menyetir mobilnya sendiri, malah menenggak beer nya sedikit yang dibawa Haechan dari Jeju. Jaemin berdo'a semoga tidak ada pengecekan atau patroli yang mengharuskan ia dites untuk tingkat alkohol. Jaemin yang menginjak pedal gas nya dalam sambil memikirkan banyak hal, perkuliahan dan yah kegiatan relawan yang baru saja ia akan jalani nanti. Sedang asiknya melamun saat mengemudi, Jaemin tidak menyadari ada seorang pesepeda motor yang melintas untuk menyalip mobilnya itu.
/TIN TIINNN/
/CKIIITTT//
/BRUGH/
Jaemin terlambat menekan pedal rem mobilnya dan menabrak sang pengemudi motor tersebut hingga terpelanting lumayan jauh.
"OMO!!! "
Jaemin terbengong melihat pengendara motor tersebut tergeletak dengan motor yang juga terpisah jauh dari pemotor tersebut. Jaemin dengan terburu membuka pintu mobilnya dan melihat keadaan pemotor tersebut yang mencoba menyalip mobilnya tadi.
"Cheogiyo? Gwaenchana? " Tanya Jaemin
"GWAENCHANA DARI MANA? INI GUE SAKIT ANJIR. MANA MOTOR GUE JUGA ADOH RUSAK DAH" Kata pengemudi motor tersebut dengan kesal sambil merintih kesakitan.
"Aduh aduh mian. Mau ke rumah sakit? " Tanya Jaemin
"Gak u ----- sah"
"Oh Jaehyun hyung? " Jaemin terkejut ketika menemui Jaehyun kakak tingkatnya sekaligus presma kampusnya yang ia tabrak tadi setelah ia membuka helmnya.
"Jaemin? " Balas Jaehyun yang juga tak kalah terkejutnya dengan Jaemin.
"OMO JEOSONGHAMNIDA"
seru Jaemin langsung menunduk melihat keadaan kakak tingkatnya itu yang sefakultas dengannya. Jaemin langsung membantunya berdiri dan membawanya ke pinggiran jalan.
"Aduh sakit" Ujarnya
"Jaemin telpon ambulance ya? "
"Eh jangan. Gak usah" Geleng Jaehyun
"Nanti lo kena kasus. " Ujarnya lagi.
Mendengar kekhawatiran Jaehyun pada Jaemin membuat dirinya makin bersalah saja.
