what's right? (7)

509 49 7
                                    

Semenjak merebak kabarnya Jaehyun yang tidak hadir di perkuliahan karena sakit, sudah banyak desas-desus drama yang akan ditampilkan tidak jadi. Jaemin yang mengamati lingkungan sekitar kampus, tentunya sudah siap sedia untuk bertanggung jawab lebih dari sekadar masa penyembuhan Jaehyun hyungnya, namun juga pada kelangsungan aktivitas kakak tingkatnya itu yang memiliki berbagai macam kegiatan termasuk klub drama selain basket dan juga organisasi BEM yang diikuti Jaehyun.





Karena dirinya yang membuat Jaehyun jatuh dari motornya, Jaemin merasa ia harus bertanggung jawab penuh dan tidak setengah-setengah untuk bertanggungjawab.

Katakan lah Jaemin gegabah, keras kepala, atau sok tau. Sebelum menanyakan pendapat pada sahabatnya yang mengenyam pendidikan ilmu hukum, pada saat itu, Jaemin telah mengaku pada Eunwoo atas kesalahannya dan juga Jaehyun yang marah padanya. Jaemin meminta pendapat dari sahabatnya, Jeno dan Haechan hanya untuk memastikan sesuatu bahwa memang yang dilakukannya benar.

'Money talks'

'Kalau itu bikin perasaan lega'

Masih segar di ingatannya perkataan duo calon penegak hukum itu. Keduanya memiliki perspektif yang cukup berbeda namun tetap mengarahkannya untuk bertanggung-jawab penuh.

Setelah peristiwa penolakan dari pertanggungjawaban Jaemin untuk mengganti kerugian tempo lalu, Jaehyun memang mendapat peran penggantinya, yaitu Doyoung.

Namun banyak mahasiswa yang kecewa dengan pergantian pemain yang secara mendadak itu, membuat mereka ingin mengembalikan tiket. Dugaan Jaemin tidak meleset. Semua orang inginnya menonton Jaehyun sebagai pemeran utama drama.

'Bener ye, gak salah emang gak bakal bener. Tapi gue gak salah sepenuhnya' pikir Jaemin


'Gue juga bakal lebih milih nonton Jaehyun hyung sih' pikirnya lagi.



"Hmm coba lagi gitu? " Gumam Jaemin



"Eh Jaem, gue sama Yangyang mau makan hotpot, lo mau ikut? " Tanya Renjun tiba-tiba saat Jaemin tengah melamun di dalam kelas. Perkuilahan telah selesai beberapa menit yang lalu. Tinggal beberapa mahasiswa saja yang masih setia mencatat catatan penting dari dosen pengampu yang mengajar tadi.

Jaemin terlihat berpikir sejenak lalu menjawab,

"Ehm gak deh Jun. Kalian aja deh, next time, lain kali deh ya. Gue ada urusan. " Lalu Jaemin melirik arloji nya yang menunjukkan pukul 5.39 sore hari.

"Oh okay, kita duluan ya" Pamit Renjun

"Ye ye"

"Bye" Ujar Renjun

"Bye, Jaemin ah" Ucap Yangyang mengikuti

Tinggal Jaemin dan dua mahasiswa yang terlihat merapihkan alat tulisnya ke dalam tas. Jaemin tersenyum lega setelah kedua mahasiswa itu pergi dan berkata 'pulang duluan' padanya yang dibalas anggukan oleh Jaemin.

Setelah memastikan kelas sudah sepi, ia keluar dari sana lalu menuju sekre BEM tempat Jaemin menumpang sekaligus meminjam casan dari kakak tingkatnya, Mark.













Di sekre BEM





Jaemin yang telah sampai di depan gedung BEM, terlihat ragu karena terlihat beberapa kakak tingkat tahun ketiga berada di sana.

"Mark Hyung kemana ya? " Gumam Jaemin

"Cari apa dek? " Tanya seseorang menghampiri Jaemin yang celingukan di sekitar Gedung BEM

easy to love 1% (2Jae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang