trust issue (51)

246 22 1
                                    

Mark mengerang saat ia merasakan sakit di kepala  menderanya. Ia mengernyitkan matanya mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Shit" ringisnya saat pusing masih dirasakannya.

Ia mengusak surai blondenya.

"Mwoya sejak kapan gue pake nih hoodie?" Ucap Mark bingung

Ia melihat pakaiannya yang dikenakannya semalam sudah berganti dengan hoodie besar dengan celana boxer yang masih terpasang.

Ia turun dari ranjangnya dan berjalan dengan pelan. Ia melihat punggung tegap nan lebar tengah membalik sebuah pancake kesukaannya.

"Jen" panggil Mark membuat jeno menoleh

Harum dari pancake yang dibuat Jeno menguar di seluruh sudut ruangan dapur.

"Duduk" titah Jeno yang langsung dituruti Mark.

Jeno meletakkan beberapa pancake dan mendekatkan sebotol sirup maple nya di jangakaunnya.

"Gomawo" gumam mark pelan

Selama Mark memotong pancakenya ia berusaha mengingat potongan-potongan kejadian selama ia mabuk. Dia sungguh mabuk beer yang dicampur whiskey benar-benar membuatnya mabuk pada malam itu.

'Anjir lah kenapa gue mabok segala' ucap mark dalam hati

"Mark"

Yang dipanggil menoleh ke arah jeno.

"Kalau udah selesai, piringnya taro aja" ucap Jeno lalu pergi dari ruang makan meninggalkan Mark bersama pancake kesukaanya.

Terlihat jelas raut wajah jeno yang sudah dingin menjadi lebih dingin lagi karena sikapnya.

"Harusnya gue yang marah kan? Kenapa jadi dia?" Ucap mark bingung

"Ahk" ringis Mark pelan sambil menjambak pelan rambutnya.

"Ehm Jeno" ujar Mark membuat Jeno menoleh dari acara mengambil baju  yang sudah ia keringkan.

"Eh baju aku---

"Iya semalem muntah" ucap Jeno

Sunyi kembali. Jeno membeberkan cuciannya tadi.

"Ekhem mian" ucap Mark

"Hmm" respon Jeno dengan gumaman

Ia meletakkan embernya di tempat seharusnya.

Suasananya cukup canggung.

"Jeno" mark menahan tangannya.

Sementara itu di cafetaria rumah sakit, secara tidak terduga Jaehyun bertemu dengan papa nya Jaemin saat ia hendak memanggil suster.

Jaehyun dengan gugup mengaduk kopi yang ada di hadapannya. Papanya Jaemin masih menatapnya diam tanpa kata.

"Hyung"

"Hmm"

'Aduh masa gue nanyain semalem sih' ucap Jaemin bingung

Saat ini Jaemin telah diperiksa oleh dokter jaga di sana dan juga perawat yang membantu.

Ia melirik ke arah bunga yang di nakas.

"Bunga warna putih---

"Ya tau bunganya kurang bagus"

"Bunga matahari bunga kesukaan Jaemin kan? " tanya Jaehyun

"Bunga hyung dibuang" tambahnya lagi merasa kecewa.

"Eum--

"Ya tau Jaemin deketnya sama Johnny. Harusnya gue tau diri"

"Permisi" ucapnya saat melihat kedatangan seseotang menginterupsi keduanya.

easy to love 1% (2Jae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang