Setelah melewati beberapa kakak tingkat yang melewatinya tadi, Jaemin sedikit menghela nafas lega membuat Ryujin sang penelpon, spontan bertanya "kenapa? Jadi? Lo mau atau gak? "
"Kenapa harus BA kosmetik, jin? " Tanya Jaemin sambil mencabuti rumput halaman depan gedung BEM. Saat ini ia tengah berjongkok sambil bertelponan dengan Ryujin temannya yang hendak membantunya mengenai sponsor.
"Ayolah, lebih gampang ini dibanding lo keliling-keliling gedung nyerahin proposal kayak sales mending kalau diterima? " Ujar Ryujin
"Makanan atau minuman gitu gak ada? " Tanya Jaemin
"Gue udah usaha ini aja yang bisa gue bantu. Lo kira gampang? " Tanya Ryujin sedikit agak marah.
Jaemin bangkit dari jongkoknya dan menghirup nafas dalam-dalam dengan sejumput rumput yang dicabutnya tadi tanpa sadar, berjalan ke arah tempat sampah dan membuangnya.
"Ya maaf maaf Jin. Ok dah kalau begitu. " Putus Jaemin final sambil sedikit bersandar di tiang dekat tempat sampah.
"Kkeut annyeong~"
Jaemin menekan tombol hang up di layar ponselnya.
"OMO" Jaemin terkaget saat membalikkan badan ada seseorang tinggi menjulang yang bersidekap dada memandang Jaemin penuh tanya. Untung saja ponselnya tidak jatuh.
"Baru kali ini gue ngelihat ada yang telponan sambil nyabutin rumput" Ujar Johnny sambil tertawa membuat Jaemin heran.
Pria jangkung yang baru saja muncul dengan setelan jas nya yang rapih tiba-tiba saja muncul di hadapan Jaemin dan bertanya "lo kali ini ngapain di sini? Gak mungkin seleksi BEM? "
"Kalau iya kenapa? Permisi sunbae" Ujar Jaemin lalu melangkah maju hendak masuk ke gedung BEM, karena kerumunan mahasiswa terlihat sudah sepi di area lobby.
"lo suka Jeffery? "
Hal itu sontak membuat Jaemin menghentikan langkahnya, ia membeku seketika.
"Jadi, bener" Ujar Johnny tersenyum dengan bangga
"Gak. Kata siapa? " Ucap Jaemin dengan cepat menoleh ke arah Johnny membuat Johnny tertawa.
"Really? " Tanya Johnny tidak percaya
"Ehm saya permisi masuk dulu, sunbae" Ucap Jaemin dengan terburu masuk ke dalam.
Sedangkan di dalam ruangan berisi calon anggota BEM, Mark sibuk melihat catatan absen dan nama-nama yang hadir saat ini sambil memutar pulpennya dengan jarinya yang apik.
"Hadir semua gak? " Tanya Jungwoo yang tiba-tiba muncul dalam ruangan. Jungwoo mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan memandang wajah tegang adik tingkat yang akan diseleksi hari ini.
"Dari ratusan yang daftar, cuma 58 yang hadir" Sahut Mark.
'Bagus deh biar cepet pulang' ucap Mark dalam hati
"Eh bentar Jaemin kemana? " Tanya Mark, baru sadar Jaemin belum kembali dari acara mengangkat teleponnya.
"Siapa Jaemin? " Tanya jungwoo bingung
"Permisi sunbae, izin masuk" Ujar Jaemin menyembulkan kepalanya sedikit lalu berjalan ke arah kursinya di samping Yangyang.
"Oh? Itu si wangi mahal tadi" Gumam Jungwoo
"Hah? " Mark terlihat bingung
"Okay CHA Hari ini merupakan penentuan kalian diterima atau tidak sebagai anggota BEM Neo University" Ujar Jungwoo dengan mimik wajah serius.
Pintu dibuka agak keras, muncul Johnny dengan setelan jas nya yang rapih berjalan dengan langkah tegap bak model.
"Ngapa sih pake jas segala" Gumam Jungwoo