Bab 8

4.7K 306 0
                                    

"Dari mana aja kamu? Kamu pikir apa yang kamu lakuin udah bener? Anak macam apa kamu pergi tanpa pamit" Tegas Papih Tomi yang tak mendapatkan jawaban sama sekali dari lawan bicaranya dan itu membuat Tomi tambah emosi di buatnya

"Kalo ada yang nanya itu jawab bukan malah diem kaya tidak punya mulut, Saya nyesel punya anak kaya kamu yang sedikit pun tidak pernah membuat saya bangga bahkan hanya membuat keluarga ini malu" lanjutnya

Ucapan Papihnya membuat Saga merasakan nyeri yang sangat sakit mungkin ini yang Zayan rasakan setiap harinya dia bahkan tetap diam di saat semua cacian di lontarkan kepadanya namun tidak untuk sekarang dengan jiwa yang berbeda

"Dari mana pun saya itu engga penting untuk anda, tadi anda bilang kalo menyesal punya anak seperti saya? Saya pun engga pernah minta untuk berada di keluarga ini kalo saya boleh minta sama tuhan saya lebih memilih keluarga lainnya" ucap Saga tegas

"Apa pamtas anda di sebut orang tua? Bukankah di sini hanya Mommy yang pantas mendapatkan sebutan itu karena Mommy yang selalu melakukan tugasnya dengan benar dan anda hanya tau bekerja tanpa tau apa yang anak istri anda butuhkan" lanjut Saga membuat yang lain bungkam dia pun berjalan lebih dekat dengan Papihnya

"Apa anda pernah bertanya kepada anak anak seperti ini nak gimana sekolahnya hari ini,apa aja keluhan kalian atau apa cita-cita kalian kedepan? Pernah anda menanyakan hal itu? Bahkan anda tak pernah tau hal apa yang di inginkan mereka selain uang anda itu" lanjut Saga setelah itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan ternyata mereka menatapnya

"Dan juga apa anda pernah bertanya kepada Mommya saya atau istri anda gimana hari ini, apa kamu cape, gimana perkembangan anak?apa mereka punya keluhan? Apa anda menanyakan itu semua terhadap istri anda Tuan Tomi yang terhormat" tanya Saga

"Saya tidak pernah peduli anda menganggap saya atau tidak karena ini hidup saya setiap anak punya kelebihan masing-masing anda tak perlu memaksakan apa yang anda mau karena hidup tak tentu tentang nilai tapi tentang bagaimana kita bisa menyikapi hidup kita dengan bijak dan baik setiap harinya" lanjutnya

"Saya tidak munafik uang memang penting tapi kasih sayang pun sama pentingnya pahami apa yang ada di sekeliling anda karena Tuhan hanya memberikan 2 pilihan Menjaga atau melepaskan. Selamat malam" lanjut Saga setelah itu dia berjalan ke arah kamarnya

Suasana ruang keluarga menjadi sangat sunyi tak ada yang berbicara dan mereka berada di pikiran masing-masing ada rasa sakit di saat Saga berbicara seperti itu

"Maaf" batin Angel

"Maafin Gua dek" batin Christy

"Abang" batin Alenta

"Apa aku gagal menjadi orang tua" batin Papih sedangkan sang Mommy tengah duduk di lantai sambil menangis

Berbeda dengan suasana di bawah sana saat ini Saga sedang duduk di balkon kamarnya sambil melihat bintang

"Yan lu tenang aja Gua pasti bakal bikin mereka kaya dulu lagi kok sabar ya Gua tau lu hebat sampai bisa sesabar itu mungkin kalo Gua ada d posisi Lo ya Gua udah nyerah dari dulu" ucap Saga

Saga menikmati suasana malam dengan kesendirian dia juga mengingat kembali momen yang sudah dia jalani dengan keluarga lamanya bahkan dia bersyukur karena terlahir dari keluarga yang sehangat itu

Jam pun menunjukan pukul 11 malam akhirnya Saga memutuskan untuk beristirahat karena besok harus kembali ke sekolah lagi

Waktu pagi pun datang dengan sangat cepat dan Saga sudah terbangun dari tidurnya bahkan saat ini jam masih menunjukan pukul 4 pagi tapi dia bergegas untuk melakukan olahraga agar bentuk badannya lebih bagus lagi

1 jam lebih Saga gunakan untuk berolahraga setelah itu dia memutuskan untuk membersihkan badannya agar segar saat pergi sekolah

Setelah menyelesaikan semuanya Saga pun bergegas mengambil tasnya lalu pergi ke ruang makan

"Pagi Mom" sapa Saga lalu mengecup pipi Mommynya hal itu tak lepas dari pandangan yang lainnya tetapi mereka hanya bisa diam

"Apa sebenci itu Lo sama kita dek?sampe engga mau nyapa?" batin Angel

Saga pun menyelesaikan makannya dengan cepat tanpa menunggu yang lainnya dan berpamitan pergi kepada Mommynya itu membuat rasa sakit di hati mereka

Saga mengendarai motornya dengan santai karena dia ingin menikmati macetnya ibukota ya emang aneh sih cuma itu asik bagi Saga

Tak butuh waktu lama Saga sampai di sekolahnya banyak tatapan memuja dari siswa siswi lainnya namun tak Saga hiraukan dia tetap berjalan dengan santainya tak lupa dia memakai airpods di telinganya

Keadaan kelas yang tadinya ramai mendadak sepi karena kehadiran Saga dan lagi-lagi Saga tak memperdulikannya malah terus berjalan ke tempat duduknya

"Ga Lo kemaren kemana?" tanya Arka setelah menepuk pundak Saga

"Kepo" jawab Saga singkat hal itu membuat siswa yang lainnya tertawa terbahak apa lagi setelah melihat muka Arka yang kesal

Suara bel berbunyi membuat siswa siswi bergegas kembali ke tempat duduk masing-masing belajar mengajar pun segera di mulai dan kelas 11 IPS 1 menjadi sangat ramai karena saling berebut menjawab pertanyaan Guru dan itu membuat Bu Felly Guru sekaligus wali kelas merasa bahagia

Tet tettt
Bel istirahat pun berbunyi yang membuat anak-anak kelas 11 IPS 1 merasa kesal tak seperti biasanya mereka sangat menikmati pelajaran

"terimakasih untuk semuanya, Ibu senang karena kalian semangat dalam belajar terus tingkatkan lagi" ucap Bu Felly setelah itu beliau keluar kelas di ikuti oleh siswa yang akan pergi ke kantin

Suasana koridor menjadi sangat ramai karena ulah kelas mereka banyak tatapan iri dari siswa lainnya karena melihat kekompakan mereka

"Kalian mau pesen apa?" tanya Bagas

"Bakso sama Es teh manis aja yang lain samain biar kaga repot" jawab Saga yang di setujui oleh mereka semua

Mereka pun bercanda gurau layaknya hanya ada mereka saja di sana, Saga sesekali menimpali apa yang temannya ucapkan namun keadaan menjadi sunyi saat kehadiran seseorang yang mengagetkan

"Abang" ucapnya lalu memeluk orang tersebut

Bu Felly

Bu Felly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi Sagara(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang