Tak terasa sudah 1 bulan Saga menempati Raga Zayan dan entah bagaimana juga dia dapat sedekat ini dengan Jessi banyak yang mengira mereka sudah jadian namun kenyataannya mereka masih dekat tanpa ikatan
"Besok minggu apa Gua ajak jalan Jessi aja kali ya anggep aja saling mendekatkan diri" ucap Saga lalu mengambil ponselnya dan menghibungi Jessi setelah itu dia tidur agar besok dapat bangun pagi
Di tempat yang berbeda tepatnya di kamar Jessi yang saat ini pemilik kamar sedang guling-guling di kasurnya karena besok dia di ajak keluar oleh orang yang selama ini dia sayang siapa lagi kalo bukan Saga
"Aduh besok gimana ya? Gua harus pakai baju apa? Aish kenapa kaga punya baju gini sih" ucap Jessi yang di akhir kalimatnya kesal karena tidak memiliki baju padahal di lemarinya penuh dengan baju-baju dia semua
"Udah lah liat besok aja sekarang mendingan Gua tidur dulu aja udah malem juga" lanjut Jessi lalu dia pun pergi ke alam mimpi
Mentari pun datang dengan semangatnya yang membangunkan Saga dari mimpi yang menghiasi tidurnya dia pun langsung bergegas untuk melakukan ritual paginya berbeda dengan Jessi yang saat ini masih setia memeluk gulingnya di dalam selimut
Hingga suara alarm dari ponselnya membangunkan dia dengan terpaksa dia terbangun mencoba untuk mematikan alarm untuk melanjutkan tidur namun dia urungkan karena mengingat jika dia hari ini ada janji buat jalan dengan Saga lalu dia buru-buru masuk ke kamar mandi
Setelah di rasa selesai dengan mandinya Saga pun memilih beberapa pakaian yang menurutnya paling bagus lalu menggunakannya
"Lumayan dah" ucap Saga sambil menatap dirinya di cermin lalu bergegas turun ke bawah untuk berpamitan dengan orang rumah
"Mom Pih aku pamit keluar dulu ya" pamit Saga
"Anjir Abang pasti mau jalan sama Jessi kan" ucap Alenta dengan nada mengejek dan tak lupa sambil menaik turunkan alisnya hal itu membuat yang lain ikut senyum-senyum ke arah Saga
"Ah emmm hehe iya, boleh kan?" tanya Saga
"Boleh tapi hati-hati jaga anak orang ya Ga" ucap Mommy mengingatkan Saga
"Iya Mom pasti" jawab Saga lalu berpamitan dan pergi menggunakan mobil miliknya ke rumah Jessi
Di sepanjang jalan Saga terus saja mengembangkan senyumannya mengartikan dia sangat bahagia dengan apa yang akan dia lakukan saat ini
Tak terasa Saga pun sudah sampai di rumah Jessi lalu dia meminta ijin terlebih dahulu kepada orang tua Jessi untuk membawa Jessi keluar bersama dia dan dengan senang hati mereka mengijinkannya
"Emm Jes thanks udah mau Gua ajak keluar" ucap Saga memecahkan keheningan
"Iya sama-sama Ga lagian kan Gua juga mau jadi santai aja" jawab Jessi
Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara mereka sampai mereka sampai di suatu tempat yang cukup dingin dan indah
"Eh tidur, Jes bangun udah sampai nih" ucap Saga yang mencoba membangunkan Jessi yang ternyata sedang tidur nyenyak
"Euhhhghh eh udah sampai ya maaf Gua ketiduran" jawab Jessi
"Iya santai aja kita turun yuk" ajak Saga dan keluar dari mobilnya
"Oh iya Jes Lo takut ketinggian kaga?" tanya Saga
"Kaga sih kenapa gitu?" tanya Jessi
"Mau ikut Gua naik paralayang kaga?" tanya Saga
"Boleh deh Gua dari dulu pengen nyoba cuma kaga ada yang ngajakin" jawab Jessi
Lalu mereka berdua pun menghampiri orang yang menyewakan paralayang karena Saga sudah mahir menerbangkannya jadi tidak perlu ada pendamping jadi dia bisa naik berdua dengan Jessi
Saga membantu Jessi untuk menggunakan pengaman agar mereka tetap aman saat berada di atas ketinggian
Dengan cekatan Saga menerbangkan paralayang saat di atas sana Saga merasakan terpaan angin yang membuat dirinya damai
"Gimana Jes Lo suka kan?" tanya Saga
"Gua suka makasih ya" jawab Jessi
" Emm Jes Lo bisa liat ke bawah sebentar aja ya" ucap Saga
"Ah iya Ga" jawab Jessi yang sebenarnya mencoba memberanikan diri
"Ga ini beneran?" tanya Jessi karena tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan baca barusan
"Iya Jes bener kok Lo jawabnya nanti aja" jawab Saga sambil tersenyum
Sekitar yang 25 menit mereka menikmati pemandangan dan udara di atas ketinggian hanya berdua dan itu membuat Saga maupun Jessi menikmati setiap momen yang mereka lalui hari ini
"Jes soal tadi Gua mau denger jawaban dari Lo" ucap Saga menatap Jessi
"Soal apa Ga?" tanya Jessi yang pura-pura tidak mengerti
"Ehem Jessi sorry kalo ini engga romantis Gua tau Gua masih banyak kekurangan entah dari segi apapun tapi yang jelas Gua punya rasa lebih sama Lo, Gua jatuh sedalam ini sama Lo Gua engga berharap Lo balas rasa apa yang Gua punya ini tapi yang jelas Gua sayang sama Lo, Jessi apa Lo mau nemenin Gua di setiap harinya menikmati hari dengan bersama dan mewarnai hidup Gua yang tak berwarna?" ucap Saga panjang lebar sambil menggenggam tangan Jessi
"Emm Ga Gua emm Gua mau" jawab Jessi lalu memeluk Saga dengan sangat erat tanpa berlama-lama Saga membalas pelukan Jessi
"Makasih ya udah mau nerima" ucap Saga lalu mencium kening Jessi
Tanpa mereka berdua sadari sedari tadi ada seseorang yang mengawasi mereka sambil mengepalkan tangannya
"Oh Lo kaga dengerin omongan Gua kita liat aja Gua bakal bikin Lo di benci semua orang Saga" ucap seseorang lalu pergi dengan membawa kebencian
Tak terasa malam pun datang entah berapa banyak keseruan yang mereka lewati bersama tapi yang jelas semua itu membuat Saga dan Jessi merasa bahagia dan tersenyum sepanjang hari
Saat ini Saga sudah berada di rumah Jessi dan tak lupa dia sudah berterimakasih kepada mereka
"Makasih ya Ga buat hari ini" ucap Jessi sambil tersenyum
"Iya sayang sama-sama, Aku pamit pulang ya" jawab Saga
"Iya hati-hati" ucap Jessi yang di balas anggukan dan tak lupa Saga mencium kening Jessi hal itu membuat muka Jessi semakin merah
"cie ehem ada yang lagi seneng nih" ucap Maminya dengan nada mengejek namun tak di hiraukan Jessi dan memilih untuk masuk ke kamarnya
Saga dan Jessi
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Sagara(End)
Teen FictionChristian Sagara Alexander Seorang Ketua gank motor asal kota Bandung yang terkenal dengan kesadisannya. Saga tidak pernah segan-segan membantai musuhnya jika ada yang berani mengusiknya, namun di keluarganya Saga akan menjadi sosok kakak dan anak y...