Bab 47

1.4K 91 0
                                    

Tak ingin berlama-lama Saga pun mencoba untuk melepaskan celana Sarah dengan tangannya yang saat ini aktif meremas payudara Sarah, saat ini hanya tersisa celana dalamnya Saja membuat Saga dengan samar dapat melihat vagina yang saat ini sangat basah

Dengan santainya Saga mengecup dari balik celana dalamnya dan dia melepaskannya dengan perlahan hingga terlihatlah dengan sepenuhnya membuat Saga tersenyum

"Bahkan dia jaga dengan baik" batin Saga lalu dia mendongakkan kepala untuk meminta ijin terlebih dahulu dan mendapat anggukan yang membuatnya dengan cepat menjilatnya

"Euhhhhhhhggh" suara erangan Sarah bersautan dengan suara bibir Saga yang sedang bermain dengan klioritasnya

Dengan jilatan dan kecupan lidah Saga membuat vaginanya semakin basah namun hal itu tak membuat Saga merasa jiji hingga tetap menelan cairannya kegiatan itu membuat junior Saga menjadi tegang dan membuat sesak di celana dalamnya lalu dia melepas handuk yang sedari tadi masih dia gunakan

"Weh apaan itu" batin Sarah melihat ke bagian bawah tubuh Saga

Setelah di rasa puas Saga pun kembali memagut bibir Sarah dengan tangan Sarah yang bertengger di punggung Saga tak tinggal diam tangan Saga memainkan vagina Sarah hal itu membuat Sarah sangat menikmatinya

"Kamu yakin udah siap?" tanya Saga setelah melepaskan pagutan mereka

"Iya" jawab Sarah singkat dengan nafas yang tersenggal

Dengan santainya Saga melepaskan celana dalammya yang membuat mereka sama-sama telanjang hal itu membuat Sarah sedikit malu namun tidak dengan Saga yang saat ini sedang memijat terlebih dahulu juniornya

"Aduh mana gede sama panjang pula emang engga sakit ya" batin Sarah setelah melihat junior Saga

Setelah di rasa sudah cukup Saga pun menempelkan juniornya dengan vagina Sarah membuat mereka sama-sama merasakan sensasi yang berbeda

"Kalo sakit bilang ya" ucap Saga yang saat ini sedang memasukkan juniornya dengan perlahan itu membuat Sarah meremas sprei kasurnya dengan cukup keras

Dengan perlahan Saga memasukannyan hingga akhirnya juniornya itu masuk dengan sepenuhnya ke dalam vagina Sarah

"Ahhhhgjggghhh" erangan Sarah

"Sakit banget ya?" tanya Saga menatap Sarah yang saat ini sedang memejamkan mata membuatnya tidak tega

"Engga usah di lanjutin aja ya" lanjut Saga

"Lanjutin aja aku engga apa-apa" jawab Sarah

Saga pun mencoba menggerakkan juniornya dengan perlahan terlebih dahulu agar terbiasa hingga menurutnya sudah rileks dia menambah tempo yang membuat tubuh mereka saling bertabrakan

"Ahhhhhgghh"

"Euhhhhhghhh"

"Ahgghhhhh"

"terus"

Suara erangan mereka memenuhi kamar membuat suara yang lainnya tidak dapat di dengan dengan jelas hingga akhirnya Saga sedikit melakukan hentakan yang cukup keras dan tak lama darah dan cairan organisme pertama keluar

"Ahhghghhhh" desahan panjang Sarah membuat Saga menghentikan terlebih dahulu kegiatannya dan menatap wajah Sarah yang menahan sakit

"Kita berhenti dulu ya" ucap Saga

"Lanjutin aja aku engga apa-apa" jawab Sarah membuat Saga bangun dan melanjutkannya dengan lebih semangat

Entah berapa kali Mereka organisme dan berbagai gerakan yang mereka lakukan mulai dari Sarah yang berada di bawah sampai saat ini dengan gaya mereka yang saling berbaring dengan Sarah yang berada memunggungi Saga dengan Saga yang meremas payudara Sarah

"Ahhhhghhhghhh"

"Ahhghhhhh emmmm ahhhh"

Suara desahan mereka saling bersautan hingga tak lama

"Ahgghhhhhhhghhghhhh" erangan Saga saat mengeluarkan spermanya di dalam

Keduanya masih mengatur nafas masing-masing dengan Saga yang menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Sarah, lalu Sarah membalikkan tubuhnya menghadap Saga dengan junior Saga yang sudah di lepaskan

"Makasih sayang" ucap Saga lalu mengecup singkat bibir Sarah

"Aku juga makasih karena sabar nunggu aku" jawab Sarah kembali mengecup bibir Saga hal itu membuatnya tersenyum

"Mau tidur lagi atau mau makan dulu?" tanya Saga sambil mengusap pipi Sarah

"Aku cape tidur aja ya" rengek Sarah

"Iya sayang kita tidur ya" ucap Saga mengecup keningnya lalu dia menarik selimut dan membalas pelukan Sarah

Tanpa mereka berdua sadari saat awal mereka melakukan itu ada tiga orang yang mendengar desahan mereka namun mereka putuskan untuk tidak melanjutkan menguping dan kembali ke meja makan

Transmigrasi Sagara(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang