Bab 49

1.4K 85 3
                                    

Sore pun berganti malam saat ini Saga beserta keluarga barunya tengah duduk di meja makan karena sudah waktunya makan malam

"Pah" panggil Saga membuat yang ada di sana menengok ke arahnya terutama Sarah yang sedang mengambil makanan

"Hey nanti dulu biar Mammy yang ngambilin makanan duluan buat Papah kamu nih" tegur Saga pada Sarah

"Eh udah engga apa-apa kamu ambilin dulu aja buat Saga baru nanti Mammy" ucap Mammy

"Hehe maaf My nih Mammy duluan aja" jawab Sarah lalu Mammy pun mengambil makanan untuk suaminya

"Aku mau kasih tau sesuatu sama kalian tapi nanti ya setelah kita makan malam" ucap Saga membuat Sarah menatapnya

"Apa sayang?nanti ya jangan kepo engga baik" ucap Saga membuat Sarah kesal

"Awww sakit loh" lanjut Saga saat mendapatkan cubitan di perutnya

"Sumpah Gua kaga liat apa-apa" kesal Raya adik Sarah hal itu membuat mereka tertawa

Saat ini Sarah sedang mengambilkan makanan untuk Saga dan untuk dirinya anggap saja awal berumah tangga, mereka pun makan dengan tenang tanpa ada yang mengeluarkan suara

Saga dan Papah saat ini sedang duduk di sofa ruang keluarga menunggu yang lainnya sedang merapihkan sisa dari makan malam mereka

"Oh ya Pah gimana kantor Papah engga da kendala kan?" tanya Saga

"Alhamdulillah aman aja Ga, mungkin harus ada promo juga karena pengunjung agak sepi" jawab Papah

"Nanti biar Saga bantu ya Pah biar hotel Papah lebih rame lagi semoga aja ada hasilnya" ucap Saga tak lama mereka semua pun berkumpul di sana

"Karena semua udah kumpul di sini aku mau bilang kalo mahar yang aku kasih ke Sarah alhamdulillah udah siap dan acara resepsinya kita adakan besok sekitar pukul 7 malam" ucap Saga sambil menatap mereka

"Lah kok cepet banget kapan kamu siapin semua?" tanya Sarah

"Aku minta bantuan temen dan orang kepercayaan aku buat siapain itu semua terus keluarga aku juga baru aku kasih tau tadi di telphon waktu kamu mandi tadi" jawab Saga menatap Sarah

"Dan soal ukuran pakaian kalian aku udah pake sesuai sama pakaian yang kalian pesan kemarin waktu pesan di butik Xera Fasion" lanjut Saga

"Loh segampang itu nak Saga?" tanya Papah

"Yang penting niatnya aja sih Pah alhamdulillah butik itu milik aku jadi soal ukurannya bukan privasi kan kita keluarga hehe" jawab Saga di akhiri kekehan

"Aish kamu ini" kesal Sarah mencubit pipi Saga

"Suka banget nyubit dah" ucap Saga

"Biarin aja" jawab Sarah

"Hah cobaan apa lagi ini Tuhan bisa-bisanya aku di antara orang-orang sebucin mereka" kesal Raya melihat keromantisan kakak dan Abang iparnya

"Makannya cari pacar lagian betah banget jomblo" ledek Sarah

"Nih ya ka kalo aku sama Abang udah ketemu dari lama udah aku incar terus mana ganteng, kaya,  tanggungjawab pula trus akhlaknya baik waduh siapa coba yang engga terpikat kan jadi pengen nikung" ucap Raya memanas-manasi kakaknya hal itu pun berbuah manis karena Sarah terpancing oleh omongannya

"Apa kamu bilang hah mau nikung kakak wah kaga bisa di biarin" teriak Sarah lalu dengan cepat Raya berlari menghindarinya tetapi Sarah tak tinggal diam dengan mengejar Raya

Mereka berdua saling kejar tidak ada yang mau mengalah padahal sedari tadi Saga sudah mencoba melerainya namun tak ada hasilnya hingga suara seseorang membuat mereka diam seketika

"Diam kalian" teriaknya yang ternyata berasal dari Mammy

"Nah loh kan khodamnya keluar" batin Saga melihat interaksi ibu dan anak

"Kalian udah sama-sama gede masih aja kaya anak kecil kamu lagi udah nikah masih aja suka lari-larian coba kurangin jangan mudah terpancing emosi" ucap Mammy sambil berkacak pinggang

"Kamu juga udah tau kakaknya gampang emosi malah ngeledekin dia" lanjutnya yang sekarang memarahi Raya yang membuat kedua anaknya hanya menundukan kepala

"Saga bawa istri kamu ke kamar nasehatin dia" ucap Mammy pada Saga yang langsung di turuti

"Aku pamit ke kamar dulu semua" pamit Saga yang kini menggendong Sarah dengan bridal style

Saat kepergian mereka berdua dia bawah sana masih samar mendengar jika Raya masih di nasehati oleh Mammynya dengan wajah yang masih menunduk

Kembali ke Saga dan Sarah yang saat ini mereka sama-sama sedang duduk di kasur kamar mereka yang sedari tadi Sarah hanya diam sambil memilin baju bawahnya, Saga tak memulai pembicaraan dulu karena dia mau tau apa yang akan Sarah bicarakan

"Saga" panggil Sarah membuat Saga menatapnya dengan satu alis dia angkat menandakan bertanya kenapa

"Aku minta maaf aku terlalu gampang emosi terlalu gampang kepancing sama suatu hal yang belum tau kejelasannya maaf aku terlalu seperti anak kecil" ucap Sarah menahan tangisannya hal itu membuat Saga tidak tega dan dengan cepat dia menarik tubuh Sarah ke dekapannya

"Udah engga apa-apa kita kan sama-sama belajar lagian aku engga apa-apa kok udah ya jangan di pikirin lagi oke" ucap Saga lantas membuat Sarah menangis di dalam dekapannya

"Tenang ya jangan nangis" lanjut Saga sambil mengusap punggung Sarah mencoba untuk meredakan tangisannya

"Sini liat ke aku" ucap Saga setelah melepaskan pelukannya lalu menarik ke atas dagu Sarah

"Jangan nangis lagi ya sayang kita kan bisa belajar sama-sama terus saling tegur juga kalo kita sama-sama buat kesalahan anggap aja yang tadi jadi pembelajaran buat kita" ucap Saga lalu mengecup kedua mata Sarah

"Udah ya jangan nangis lagi nangis pengap loh" bujuk Saga yang mendapat anggukan darinya

"Makasih aku sayang sama kamu" ucap Sarah lalu memeluk Saga dengan erat

"Aku jauh lebih sayang sama kamu" jawab Saga

"Tuhan ijinkan aku untuk selalu menjaga dia dan selalu membimbing dia dengan Ridhomu" batin Saga

"Tuhan makasih udah menjadikan pria ini sebagai imam di keluarga kecil kita" batin Sarah

"Sekarang kita tidur ya udah malem juga apa kamu mau kita olahraga malam?" ucap Saga membuat Sarah memelototkan matanya

"Ish dasar mesum" jawab Sarah lalu menidurkan tubuhnya dengan membelakangi Saga hal itu membuat Saga tertawa pelan

"Yakin engga mau aku peluk tidurnya nih" ledek Saga yang tidak mendapatkan jawaban membuatnya dengan cepat memeluk Sarah dari belakang dan tidak ada penolakan

"Dasar cwe jual mahal banget" batin Saga dan tak lama Sarah membalikkan tubuhnya lalu memeluk Saga dengan senang hati Saga membalas pelukannya

"Tidur ya sayang Good Night" ucap Saga lalu mencium kening Sarah

"Night sayang" jawab Sarah lalu mencium bibir Saga sekilas dan menyusul Saga tidur

Transmigrasi Sagara(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang