Bab 12

3.7K 280 3
                                    

Hari ini Saga memutuskan untuk langsung pulang ke rumah karena dia sedang malas untuk berdebat kembali dengan Papihnya

Saat Saga sampai di rumah dia melihat Mommynya sedang mempersiapkan makan siang untuk mereka

"Siang Mom" ucap Saga sambil mencium pipi Mommynya

"Siang juga sayang" jawab Mommynya

"Kamu mandi dulu gih habis itu kita makan siang" lanjutnya yang hanya di jawab anggukan oleh Saga

Saga pun berjalan menuju kamarnya namun saat baru ingin memasuki kamarnya dia mendengar suara mobil yang sepertinya mobil Papihnya namun tak dia hiraukan dan melanjutkan langkahnya

10 menit Saga telah membersihkan badannya lalu dia pergi ke ruang makan tapi saat di ujung tangga dia berpapasan dengan Alenta yang entah kenapa murung wajahnya

Mereka semua sudah berkumpul di meja makan tak terkecuali Papihnya yang ternyata juga ada di sana

"Emm Pih" ucap Alenta yang membuat anggota keluarganya menatap ke arahnya kecuali Saga yang masih fokus dengan makananya

"Iya Nak ada apa?" tanya Papihnya

"Maaf tadi aku ulangan dan nilai aku turun" jelas Alenta lalu menunduk

"APA" kaget Papihnya dengan suara bariton

"Kamu gimana sih kaya gitu aja engga bisa, udah Papih sekolahin mahal malah nilai kamu turun kaya gini" lanjutnya

"Maaf" jawab Alenta dengan terbata dan sambil menahan air matanya

"Sebagai hukumannya mulai besok sampai 2 bulan kedepan kamu engga akan Papih kasih uang jajan" keputusan Papih lalu berdiri dan mendekat ke arah Alenta lalu mencengkram dagu Alenta

Plak

Kejadian itu membuat semua terdiam begitu pula dengan Alenta yang menahan tangin dan sakit secara bersamaan

"Wah keren jadi ini tugas seorang Papih?" ucap Saga di iringi tepuk tangan karena menyaksikan kejadian tak terduga setelah itu Saga menarik kerah baju Papihnya

"Atas sebuah angka anda melakukan hal serendahan itu kepada putri anda yang sudah anda jaga selama ini? Apa anda mau menghilangkan senyuman anak anda ini cuma karena keegosian sialan anda?Apa anda lupa sama perasaan dia akan sesakit apa dengan apa yang telah anda lakukan?" ucap Saga dengan sorot mata tajam

"Tuan Tomi yang terhormat nilai hanya sebuah angka kesuksesan orang engga semata-mata karena nilainnya tapi kinerja dan kejujurannya, Saya tau anda mendidik anak anda seperti ini karena anda tidak mau mereka gagal tapi bukan dengan cara serendahan ini Tuan" lanjutnya

"Jika anda menyakitinya lagi saya tidak akan segan-segan menghabisi anda" tegas Saga setelah itu memberikan tonjokan ke sudut bibir Papihnya hingga membuat Papihnya terjatuh ke lantai

"Cih pecundang" ejek Saga lalu menggandeng tangan Alenta tak lupa dia membawa makanan Alenta menuju kamar Alenta

"Lo kaga usah ngambil hati omongan orang kaga jelas kaya dia" ucap Saga sambil mengobati pipi Alenta yang masih memerah

"Sekarang Lo makan" lanjut Saga namun hanya di balas gelengan oleh Alenta

"Hah kamu kalo ada apa-apa cerita sama aku, kamu engga sendiri ada Abang di sini" bujuk Saga, entah kenapa hati Alenta menghangat setelah ucapan Saga

"A...bang" panggil Alenta terbata-bata

"Iya Abang di sini" jawab Saga setelah itu Alenta pun memeluk Saga dengan erat

"Tenang ya" ucap Saga sambil mengelus punggung Alenta guna menenangkannya

"Sekarang kamu makan dulu biar Abang suapin" ucap Saga sambil memegang piring

Transmigrasi Sagara(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang