Tak terasa pagi pun telah datang dengar mentari yang memancarkan sinarnya sangat terik namun seseorang sudah terbangun dari tidurnya yang saat ini tengah sibuk memandangi sang suami yang masih setia dalam alam mimpinya
"Dia bahkan terlihat sempurna di saat tidur juga beruntung banget sih Gua" ucap Sarah pelan sambil meneliti setiap inci wajah Saga
"Seterpesona itu kah kamu ngeliat wajah aku" ejek Saga yang saat ini masih memejamkan matanya hal itu membuat Sarah terkejut dan berniat menjauhkan tubuhnya namun sia-sia karena Saga menarik tubuhnya dan memeluknya erat
"Morning istri" ucap Saga lalu menelungkupkan kepalanya di leher Sarah
"Morning" jawab Sarah terbata karena menahan nafas
"Kenapa engga bangunin aku? Malah sibuk ngeliatin aku tidur" tanya Saga yang saat ini telah membuka matanya
"Engga tega takutnya kamu masih ngantuk jadi yaudah aku biarin aja dulu" jawab Sarah
"Mau mandi bareng atau mandi sendiri?" tanya Saga
"Itu mah maunya kamu" jawab Sarah lalu bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi yang membuat Saga gemas di buatnya
Setelah selesai dengan urusan pagi mereka saat ini Saga dan Sarah turun ke meja makan untuk melakukan sarapan pagi di sana sudah ada Mammy, Papah dan juga Raya yang sudah duduk manis
"Pagi" sapa mereka berdua lalu menempati kursi masing-masing
"Pagi" jawab mereka serentak lalu Sarah dan Mammy mengambilkan makanan untuk suami mereka membuat Raya menahan kesalnya namun tak dia ungkapan karena takut dengan Mammynya
Suasana di meja makan seperti biasa sangat sunyi karena mereka sibuk dengan makanan masing-masing hingga mereka selesai sarapannya
"Oh ya Pah setelah ini kita pergi ke hotel ya biar dekat juga sama tempat acara kita nanti malam keluarga yang lain juga nanti bakal ke sana juga kok" ucap Saga
"Yaudah kita siap-siap aja dulu terus berangkat kesana" jawab Papah yang di setujui oleh mereka semua
Saat ini Saga dan yang lainnya sedang dalam perjalanan menuju ke penginapan mereka yang sebelumnya mereka harus membawa beberapa pakaian terlebih dahulu untuk berjaga-jaga saja
Tak lama mereka pun sampai di penginapan yang ternyata tak hanya mereka yang ada di sana melainkan ada keluarga dari Alexnader dan juga Narendra yang baru sampai
"Abang" teriak Shania dan Alenta bersamaan yang kini tengah berlari ke arah Saga dan memeluknya
"Abang aku kangen" ucap Alenta
"Aku juga" ucap Shania tak mau kalah
"Abang juga kangen sama kalian" jawab Saga yang membalas pelukan mereka
"Abang bahagia kan?" tanya Alenta
"Abang sangat bahagia" jawab Saga
"Hey kalian berdua engga mau peluk Abang juga?" tanya Saga melihat ke arah Angel dan Christy yang hanya diam di tempat saja
Karena teriakan Saga membuat mereka berdua bergegas berlari untuk memeluk Saga
"Jangan nangis atuh" ucap Saga melihat Angel menangis di pelukannya
"Yah kakak nangis cengeng ah" ejek Alenta membuat Angel melepaskan pelukannya dan menatap nyalang ke arah Alenta hal itu membuat Alenta berlari ke arah orang tuanya
"Udah kalian masuk dulu engga kasian sama kami hah" kesal Ayah membuat mereka tersenyum kikuk
Setelah perdebatan panjang dengan adik-adik Saga yang ternyata ingin tidur sekamar dengan Saga membuat mereka semua harus menunda waktu istirahat walaupun akhirnya Sarah yang memenangkannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Sagara(End)
Teen FictionChristian Sagara Alexander Seorang Ketua gank motor asal kota Bandung yang terkenal dengan kesadisannya. Saga tidak pernah segan-segan membantai musuhnya jika ada yang berani mengusiknya, namun di keluarganya Saga akan menjadi sosok kakak dan anak y...