Sesak yang Saga rasakan setiap kali dia di caci oleh orang yang dia sayang walaupun dia tau sakitnya itu berasal diri Zayan sendiri
"Tuhan aku tidak pernah tau rencana apa yang sedang kau siapkan kedepannya yang jelas aku bangga dengan raga yang aku tempati saat ini karena dia setegar dan sesabar itu buat menghadapinya" ucap Saga sambil memandang langit malam
"Tuhan jika aku yang harus menyelesaikan ini semua aku coba siap untuk menanggungnya tapi jika aku lelah izinkan aku untuk beristirahat sejenak dan aku janji akan memperbaiki semuanya" lanjut Saga
Saga larut dalam pandangannya menatap langit gelap yang di penuhi cahaya bintang tak lupa ada sinar bulan yang saat ini sedang menemaninya namun lamunanya di buyarkan oleh ketukan pintu kamarnya
"Ga makan dulu yuk Mommy udah masakin makanan kesukaan kamu" ucap Mommynya setelah Saga membukakan pintu
"Iya Mom sebentar aku mau ganti baju" jawab Saga lalu Mommya berlalu pergi menuju ke meja makan
Suara langkah kaki yang terdengar dari arah tangga membuat mereka yang ada di sana mengalihkan pandangannya tanpa terkecuali namun Saga tak memperdulikannya dan memilih duduk di samping Bundanya
"Nak kok kamu engga di pake bajunya?" tanya Mommynya sambil mengambilkan lauk
"Gerah aja Mom" jawab Saga setelah itu memakan makan makananya tanpa memperdulikan yang lainnya
"Aku udah selesai Mom, aku ke atas duluan Mom" pamit Saga lalu mencium kening Mommynya dan berlalu ke kamar
"Abang" batin Alenta menahan tangisnya dengan menggenggam erat sendok yang di pegang
Saga pun duduk di sofa kamarnya lalu menyibukan diri dengan mengecek perusahaan yang dia dirikan sendiri tanpa campur tangan orang lain bahkan orang tua dan adiknya pun tak mengetahui itu semua
Saga merupakan orang kaya kedua setelah keluarganya dan dia mempunyai beberapa usaha dari mulai bidang properti,hotel,mall sampai furniture
"Hah kaga berasa banget udah tengah malem aja" ucap Saga setelah itu dia membereskan semua dan segera membaringkan tubuhnya di kasur king size
"Good night dunia terimakasih untuk hari ini" lanjut Saga setelah itu memasuki alam mimpinya
Tak terasa jam sudah menujukan pukul 4 pagi Saga pun sudah terbangun dari tidurnya dan bergegas untuk mandi dan melakukan kewajibannya dengan beribadah, setelah melakukan semua Saga keluar dari kamarnya dan ternyata Mommynya sedang menyiapkan sarapan
"Morning Mom" ucap Saga setelah itu mencium pipi Mommynya
"Mom aku makan roti aja ya mau jemput temen dulu" lanjut Saga lalu pergi setelah mendapatkan ijin dari Mommynya
Saga mengendari motornya ke rumah Shania yang tak jauh dari rumahnya suasana di jalan masih sepi karena saat ini masih jam 6 pagi sampai akhirnya dia sampai di depan rumah Shania dan satpam di sana segera membukakan gerbang rumahnya
"Pagi semuanya" teriak Saga hal itu membuat yang ada di dalam rumah kaget
"Saga bisa engga usah pake teriak engga sih?" teriak Bundanya
"Bunda juga teriak" jawab Saga sambil cekikikan
"Ayah" teriak Saga lalu berlari dan memeluk Ayahnya
"Aish anak ayah ini udah besar masih aja manja gini" jawab Ayahnya sambil tersenyum karena merasakan anaknya tidak berubah walaupun perpindah raga
"Tapi gpp ayah sama bunda suka kamu kaya gini karena mau berapa pun umur kamu dan Shania tetap jadi anak putra dan putri kecil kami" lanjutnya dan entah dari mana Shania dan Mommy ikut bergabung berpelukan
"Pelukannya udah dulu ya kita sarapan dulu" ucap Bunda lalu mereka berjalan menuju ke ruang makan dan mereka makan bersama tak lupa saling bercerita
"Bun Yah aku sama adek berangkat dulu, oh ya yah makasih buat mobilnya" pamit Saga
"Ayah emng tau apa yang aku suka" ucap Saga setelah melihat mobil yang di berikan Ayahnya
"Ayah sama Bunda emang terbaik" jawab Shania
Mereka pun memasuki mobil dan di perjalanan mereka bernyanyi bersama sesekali saling menertawakan mungkin bagi orang lain hal ini biasa saja namun berbeda dengan mereka yang menikmati momen sesederhana apapun itu
Saat mobil mereka sampai di sekolah banyak tatapan kagum dari siswa siswi yang ada di sana namun tak di pedulikan oleh mereka berdua
"Gila mobil siapa itu keren banget"
"Kalo cwo Gua jadiin pacar"
"Itu juga kalo dia mau sama Lo"
Mobil Saga
Banyak celotehan yang mereka dengar namun seperti angin lalu, bagai gerakan slowmotion Saga pun keluar dari mobil di sertai dengan teriakan siswi di sana lalu Saga berlari kecil menuju kursi penumpang dan membukanya tak lama keluarlah Shania dengan sangat elegan
Mereka berdua berjalan beriringan namun tak berapa lama dengan jailnya Saga mengacak-ngacak rambut Shania dan itu membuat Shania kesal
"Abang" teriak Shania setelah melihat Saga berlari meninggalkannya sendiri dengan banyak siswa lain yang menertawakannya membuat Shania berlari mengejar Saga
Semua siswa sedang sibuk dengan pelajaran yang sedang di jelaskan oleh guru begitu juga dengan kelas 11 IPS 1 yang saat ini sedang berrebut untuk menjawab pertanyaan yang di berikan guru hingga tak terasa waktu istirahat pun tiba
"Guys Siska di hukum guru tadi dia telat dateng" ucap Citra yang baru saja kembali dari toilet
"Kalian ke sana temenin Siska biar Gua sama Bang Saga ke kantin sebentar buat beliin kalian cemilan" ucap Shania hal itu membuat mereka semua setuju entah kenapa setelah kedatangan Saga kelas mereka menjadi kompak dalam hal apapun apa lagi saat ini Shania ada di antara mereka
Saga dan Shania pergi ke kantin hal itu cukup membuat iri siswa yang lainnya, mereka berdua memilih beberapa cemilan dan minuman lalu mereka segera pergi ke lapangan dimana teman-teman mereka sedang menunggu
"Gila banyak banget jajanannya" ucap Arka setelah melihat ada 5 kantong kresek di tangan Saga dan 3 di tangan Shania
"Buat kalian jangan rebutan bagi-bagi jangan sampai ada yang kaga kebagian, Siska juga ambil jangan sampai Lo pingsan" ucap Saga yang sudah memegang minuman dingin
Mereka pun bercanda dan tertawa bersama banyak yang melihat ke arah mereka karena merasa iri dengan kekompakan dan kebersamaan mereka
"Lo kembali bawa kebahagiaan buat semua orang" batin Christy yang memandang mereka
"Gua iri Gua bilang" teriak Stefi hal itu membuat teman-temannya menahan malu
Guru yang melihat kelakuan kelas Saga hanya menggelengkan kepala tanpa berniat untuk membubarkannya karena mereka tau jika kelas itu sekarang lebih unggul dari kelas yang lainnya
Guru-guru pun sepakat untuk memindahkan mereka ke beberapa kelas unggulan namun hal itu di tentang dengan alasan mereka sudah nyaman
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Sagara(End)
Teen FictionChristian Sagara Alexander Seorang Ketua gank motor asal kota Bandung yang terkenal dengan kesadisannya. Saga tidak pernah segan-segan membantai musuhnya jika ada yang berani mengusiknya, namun di keluarganya Saga akan menjadi sosok kakak dan anak y...