Bab 6

5.9K 339 2
                                    

Setelah menyusun strategi mereka menyelesaikan semua dengan cepat dan hati-hati

"Tezi Pratama Putra anak tunggal dari keluarga Adijaya seorang pengusaha furniture terbesar ketiga di kota Bandung" jelas Saga setelah berhasil masuk ke dalam gudang tua tak lupa suasana di dalam sana semakin mencekam yang membuat siapapun bergidik ngeri

"Kalian siapa?" tanya salah satu anak buah Tezi sambil bergetar

"Kalian kaga perlu tau siapa kita yang jelas kalian cuma manusia sampah" jawab Saga sambil tersenyum remeh di dalam topengnya, ucapan Saga membuat mereka terpancing emosi

"Maksud Lo apa njing?" Emosi Tezi hendak menonjok Saga namun dengan cepat di tepisnya

"Lo SAMPAH" ucap Saga tegas

Brukkkk
Satu tonjokan Tezi mengenai tepat di sudut bibir Saga membuat bibir Saga sobek di dalam sana

Cihhhh dengan segera Saga menghabisi Tezi dengan tonjokan ataupun dengan tendangan karena Saga dapat menguasai beberapa bela diri yang membuat dia mudah melumpuhkan lawannya

Di dalam gedung tua saling bersautan mereka yang berambisi saling memghabisi satu sama lain, setelah melumpuhkan Tezi dengan segera Saga mencari keberadaan seseorang yang dia cari sampai akhirnya di ujung sudut gudang dia mendengar teriakan seseorang yang sudah terdengar lemah dengan segera Saga menendang pintu tersebut lalu masuk ke dalamnya

Saga mendapati seseorang itu sedang terkulai lemas sambil tetap berteriak saat Saga melihat itu hatinya serasa di cubit dan hancur namun Saga mencoba untuk menguatkan diri dan mendekatinya lalu menggendong seseorang tersebut

"Lo siapa? Lepasin Gua" ucap seseorang yang ada di gendongan Saga namun Saga tak menghiraukannya

"Lan habisi mereka tanpa sisa, Gua bawa balik dia dulu" tegas Saga tanpa menunggu jawaban Saga berlalu pergi yang membuat Alan hanya menggelengkan kepala

"Lo naik" tegas Saga namun tak mendapat jawaban apapun darinya

"Kamu naik yah nanti Aku ceritain semuanya sama kamu" lanjut Saga

Entah kenapa setelah Saga mengucapkan itu seseorang itu mau duduk di motor Saga, selama di perjalanan hanya ada keheningan baik Saga ataupun orang tersebut tak ada yang mau memulai pembicaraan terlebih dahulu

Shania Pov

Entah apa yang membuat Tezi dan anak buahnya nyulik Gua kalo di bilang cantik ya Gua kaga secantik artis malah muka Gua standar gini entah lah Gua kaga tau alasannya.

Sampai akhirnya Gua di bawa ke sebuah gudang tua yang letaknya jauh dari kota malah di bilang di hutan banget dah Gua bingung mau teriak sekeras apa lagi Gua udah cape banget sampai akhirnya Gua slonjoran aja sambil nyender ke tembok

Sampai pada akhirnya Gua ngedenger suara langkah kaki yang sebenarnya bikin Gua agak takut inget yah agak bukan takut pake banget kaga lama seseorang bertopeng bukan satria baja hitam loh lalu orang itu ngedeketin Gua kaga lama dia ngendong Gua sebenernya Gua kaga mau ngelawan cuma kan biar seru Gua lawan dikit

"Lo siapa? Lepasin Gua" ucap Shania yang ada di gendongan seseorang namun tak menghiraukannya

"Lan habisi mereka tanpa sisa, Gua bawa balik dia dulu" tegas seseorang tanpa menunggu jawaban seseorang itu berlalu pergi yang membuat temannya hanya menggelengkan kepala

"Lo naik" tegas seseorang itu tapi kaga Gua jawab

"Kamu naik yah nanti Aku ceritain semuanya sama kamu" lanjut seseorang itu yang membuat Gua ngersain hal lain

Shania Pov End

Entah berapa lama akhirnya Saga dan Shania sampai di kediaman keluarga Alexander hal itu membuat Saga merasakan bahagia karena kembali ketempatnya namun berbeda dengan Shania yang menatap bingung ke arah Saga karena dia tak memberitau apapun tapi bisa sampai ke rumahnya

Transmigrasi Sagara(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang