Bab 26

1.7K 125 1
                                    

Keesokan harinya Saga bersiap untuk pergi ke Jakarta sesuai dengan apa yang dia inginkan untuk segera menyelesaikan masalah dari Zayan

Saga pergi ke Jakarta hanya seorang diri karena dia menolak untuk di temani Shania karena dia harus mengurus kerjaannya juga, tak lupa dia berpamitan terlebih dahulu kepada keluarganya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata padahal orang tuanya sudah mengingatkan untuk berhati-hati

4 jam waktu yang Saga butuhkan untuk sampai ke tujuannya yaitu Cafe yang dia bangun sudah cukup lama yang saat ini di kelola oleh Kak Sarah orang kepercayaannya

Saga pun memasuki Cafe dengan muka datarnya namun walaupun seperti itu banyak yang membicarakan dengan pujian yang mereka berikan namun tak Saga hiraukan

"Maaf Bu Sarahnya ada engga?" tanya Saga kepada kasirnya

"Udah buat janji sebelumnya mas?" tanyanya

"Udah" jawab Saga lalu kasir itu menelpon untuk mengkonfirmasi terlebih dahulu

"Maaf mas silahkan ikuti saya" ucapnya lalu Saga berjalan mengikuti kasir itu sampai dia di depan sebuah ruangan

"Silahkan" ucapnya sambil tersenyum

"Iya makasih" jawab Saga lalu mengetuk pintu

"Masuk" suara dari dalam sana lalu Saga pun berjalan masuk dan mendapati seorang wanita dewasa yang sedang sibuk dengan beberapa berkas

"Siang Bu Bos" ucap Saga sambil terkikik geli

"Hey kamu ini kebiasaan selalu ngeledekin aku terus ya" jawab Sarah sambil cemberut

"Aish udah engga lucu kak pake acara majuin bibir segala pula yang ada nanti pacar kakak itu pergi tau" ledek Saga yang mendapat lemparan kertas

"Bercanda ya ka, Gimana kabar kakak?" tanya Saga

"Alhamdulillah aku baik, kamu sendiri sehat kan?" tanyanya balik

"Alhamdulillah aku baik juga ka oh ya aku juga udah kasih tau keluarga besar aku soal apa yang aku alami selama ini dan Alhamdulillah mereka mau menerima aku" jelas Saga

"Syukurlah jadi kamu ke sini mau ngecek Cafe doang?" tanya Sarah

"Engga ka aku mau nyeleseikan masalah badan ini juga kasian takutnya dia kaga tenang di sana lagian aku udah janji juga buat bantu dia" jelas Saga

"Oh yaudah kamu beresin berkasnya kakak cape mau istirahat dulu sekalian ngebucin" ucap Sarah yang membuat Saga mendengus kesal namun tetap berpindah tempat dengan Sarah

Tak terasa hari sudah sore namun Saga baru saja menyelesaikan pekerjaannya sedari tadi Sarah sudah berpamitan pulang terlebih dahulu karena akan pergi dengan kekasihnya

"Hah cukup melelahkan juga" ucap Saga sambil meregangkan otot tubuhnya lalu merapihkan tempat kerjanya kembali dan bergegas untuk turun

"Maaf mba nanti tutup jam 7 aja biar kalian istirahat lebih awal dan kalian cek tabungan masing-masing maaf saya cuma bisa kasib sedikit"ucap Saga yang di angguki oleh mereka semua hal itu membuat mereka bahagia

"Saya pamit pulang dulu semangat kalian kerjanya" lanjut Saga

"Iya mas terimakasih" jawab salah satu dari mereka dan yang lain memberikan senyuman

"Alhamdulillah rejeki baik" ucap salah satu dari mereka setelah melihat jumlah uang yang di berikan Saga

"Dia bilang 10 juta sedikit wah fix dia pasti Big Bos yang sebenarnya" jawab yang lainnya dan di setujui oleh teman-temannya

Saga pun melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata membuatnya sampai di Mansion Keluarga Narendra dengan cepat

Tin tin tin

"Pak tolong bukain" ucap Saga kepada satpam dan langsung di bukakan

Lalu Saga pun memencet bel Mansion itu dan ternyata asisten rumah tangga mereka yang membukakan lalu mempersilakan Saga untuk masuk kedalam

Saat Saga berada di ruang tamu membuat mereka yang berada di sana terdiam dan memandang Saga dengan sangat lekat

"Abang" teriak Alenta lalu berlari memeluk Saga

"Abang kemana aja? Aku kangen" lanjut Saga

"Ada kok ikut dulu ya" jawab Saga

"Maaf mengganggu waktu kalian semua" ucap Saga

"Sebelumnya maaf karena ke sini malam-malam saya cuma mau mengatakan sesuatu sama kalian semua" lanjut Saga menatap mereka

"Kamu duduk dulu" ucap Saga kepada Alenta dan di turuti olehnya Lalu Saga menatap semua yang ada di sana secara bergantian ternyata ada teman-teman Christy juga

"Jadi sebenarnya Gua Christian Sagara jiwa yang nyasar ke badan anak kalian yang bernama Sagara Zayan Narendra anak ketiga yang selalu di hina dan di caci maki oleh keluarga dan teman-temanya di sekolah yang selalu diam tanpa mau melawan" ucap Saga yang menatap mereka mencari tau bagaimana reaksinya

"Dimana Zayan yang asli" ucap Papihnya dengan nada tinggi dan tegas

"Saya tidak pernah tau dia ada dimana yang jelas dia menitipkan badan dia sama saya" jawab Saga dengan muka datarnya

"Kembalikan anak saya" ucap Papih sambil menatap nyalang Saga hal itu membuat Saga tertawa

"Anak? Anak yang mana yang anda maksud? Anak yang selalu anda kucilkan anak yang selalu anda pukuli? Atau anak yang selalu anda hina?" tanya Saga dengan senyuman remehnya

"Kalo saya boleh pilih lebih baik saya mati daripada saya harus berada di badan ini yang harus sabar menghadapi keluarganya sendiri bahkan saya salut dengan Zayan yang bisa bertahan selama itu sampai kecelakaan yang membuat dia harus pergi" jelas Saga membuat mereka meneteskan air mata

"Memang seperti itu hukum alam dia akan berharga di saat tak bisa lagi bersama" lanjut Saga namun tiba-tiba Angel memeluknya

"Engga pokoknya Lo tetep adek Gua sampai kapanpun juga" ucap Angel

"Abang tetep jadi Abang aku" ucap Alenta dan di ikuti dengan Christy yang juga memeluknya

"Siapapun kamu tetap jadi anak Mommy" ucap Mommy lalu memeluk Saga

"Maafin Papih karena keegoisan Papih udah bikin Zayan pergi" ucap Papihnya

"Dan kamu Saga boleh kan Papih anggap kamu anak?" tanya Papih dan di balas anggukan oleh Saga

Tatapan Saga terkunci kepada seseorang yang hanya terdiam di sana namun tak ada obrolan di antara mereka karena dia enggan untuk menatap Saga

Tatapan Saga terkunci kepada seseorang yang hanya terdiam di sana namun tak ada obrolan di antara mereka karena dia enggan untuk menatap Saga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi Sagara(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang