Bab 43

1.3K 93 4
                                    

Sudah dua bulan terlewati dengan kesibukan yang membuat Saga dari hari ke hari lupa dengan apa yang di rasakan banyak kejadian yang membuat Saga harus lebih bersabar entah berapa kali dia hampir mati karena perbuatan orang yang iri dengan hidupnya seperti tadi siang dia hampir tertabrak mobil yang sepertinya memang ingin mencelakainya

"Hidup Gua drama banget anjir" ucap Saga mengingat semua kejadian

"Berasa orang penting aja yekan" lanjutnya lalu melanjutkan pekerjaannya yang sangat menumpuk hingga suara seseorang mengagetkannya

"Agaaaaaaa" teriaknya membuat Saga terlonjak kaget

"Anjir santai aja dong" kesal Saga namun mendapat jambakan di rambutnya

"Astagfirullah ka ampun sakit banget loh ini ka tolong lah lepasin" ucap Saga kesakitan namun tidak di tanggapi olehnya

"Huaaaaaaa Aga" teriaknya lalu duduk di pangkuan Saga lalu memeluk Saga

"Hey kenapa hem?" tanya Saga setelah bangkit dari duduknya

"Dia jahat" jawabnya

"Hust tenang dulu yah" ucap Saga sambil mengelus punggung seseorang itu yang ternyata Sarah

Saga tak menanyakan apapun karena Saga tidak mau Sarah menangis dan bahkan sampai emosi jadi lebih baik dia menengkan emosi Sarah terlebih dahulu baru di tanya lagi

"Hey kenapa hem coba cerita?" tanya Saga yang masih menggendong Sarah

"Aku emm aku liat dia sama cwe lain bahkan mereka ciuman" jawab Sarah terbata

"Bisa ceritain lebih detail?" tanya Saga lembut sambil menyingkap rambut yang menutupi wajah Sarah

"Jadi tadi aku mau ke apartemen dia tapi waktu aku buka ternyata dia lagi sama cwe lain terus lagi ciuman juga tanpa pakaian pas aku marah dia malah marah balik dan bilang kalo dia engga mau sama aku karena aku selalu nolak kalo di ajak hubungan badan padahal aku mau halal dulu" jelas Sarah yang masih sesegukan

"Bajingan" batin Saga

"Udah ya sekarang kakak tenang aja di sini dulu sama aku sambil tenangin diri dulu" ucap Saga mengusap air mata di pipi Sarah

"Iya Ga tapi gimana sama undangan yang udah di mau jadi terus semua dekor sampe makanan juga udah d di pesan malah kaya gini" kesal Sarah

"Njir gimana coba" batin Saga

"Biar aku yang gantiin" ucap Saga membuat Sarah mengangkat kepalanya dan terkena hidung mancung Saga

"Awwww sakit loh ka" ucap Saga sambil mengusap hidungnya

"Ya lagian kamu malah bercanda" kesal Sarah sambil memukul dada Saga

"Aku serius ka" jawab Saga menatap dalam tepat di manik Sarah membuat Sarah salah tingkah

"Turun dulu ya aku mau kabarin keluarga dulu" ucap Saga lalu Sarah pun turun dari pangkuannya dan duduk di sofa

"Dia kaga bercanda kan?" batin Sarah melihat Saga yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya

"Kak" ucap Saga membuat Sarah sedikit terlonjak karena suaranya

"Eh maaf kaget ya" lanjutnya tak enak

"Kenapa Ga?" tanya Sarah

"Kakak kabarin orang tua kakak ya bilang nanti malem aku mau ke rumah mau ngelamar kakak" ucap Saga

"Ga beneran deh engga usah aku gpp kok jadi kamu engga perlu kaya gini" ucap Sarah yang tak enak hati

"Kak dengerin aku boleh" ucap Saga sambil berjongkok dan menggenggam tangan Sarah

"Bantu aku buat Cinta sama kakak ya dan bantu aku juga buat sayang sama kakak bukan sebagai adik ke kakaknya tapi sebagai suami ke istrinya" lanjut Saga dengan penuh keyakinan

"Iya aku bantuin" jawab Sarah sambil tersenyum

"Makasih" ucap Saga lalu memeluk Sarah dengan erat

"Sama-sama" jawab Sarah pelan di dalam dekapan Saga

Saga & Sarah

Saga & Sarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi Sagara(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang