Bunda Aku kangen" rengek Saga di pelukan Bundanya
"ish tadi aja di sekolah datar banget itu muka giliran sama Bunda ngerengek kaya bayi" ejek Shania setelah itu berlari kedalam menghindari amukan Saga
"Bunda liat tuh Shania gitu ke aku" rengek Saga dengan bibir mengerucut
"Udah biarin aja kita masuk aja ya" jawab Bundanya setelah itu mengajak Saga memasuki rumah dengan Saga yang masih menggandengnya
"Sekarang kamu mandi dulu habis itu makan siang,Bunda mau siapain dulu makannya" Ucap Bunda setelah itu Saga berlari ke kamarnya yang sebelumnya sudah diberi tahu
"Bang ayo makan" ucap Shania saat menerobos masuk ke kamar abangnya yang ternyata sedang tertidur entah dorongan darimana dia berniat untuk menjaili Abangnya
Dengan hati-hati, Shania menekan hidung Saga dan itu membuat Saga sesak nafas dan akhirnya membuka mata, bukannya merasa bersalah Shania malah menertawainya
"Hey kamu ya" teriak Saga hal itu membuat Shania buru-buru berlari keluar menuju ke ruang makan karena dia sudah mendengar panggilan Bundanya
Tak lama Saga turun ke ruang makan dengan bibir mengerucut hal itu membuat Shania menahan tawa
"Udah ya kesalnya kan adik kamu cuma bercanda doang" bujuk Bunda sambil mengacak-ngacak rambut Saga
"Sekarang kalian makan ya udah jam segini nih" lanjut Bunda setelah itu mengambilkan lauk untuk Shania dan Saga secara bergantian
Mereka makan dengan lahap tak lupa di selingi dengan obrolan tak lupa Bunda menanyakan apa saja yang mereka lakukan di sekolah dan apa saja keluhan mereka hal itu membuat Saga merasakan hangat di hatinya
"Gua bersyukur punya mereka walaupun perhatian kecil tapi itu bermakna" batin Saga
Selesai makan, Saga dan Shania pergi ke ruang keluarga untuk bermain bersama yang membuat mereka berdua ingat masa kecil
"Kalian main apa?" tanya Bunda
"Biasa Bun main monopoli aja nih terus yang masuk penjara minum 1 kaleng itu" jelas Saga sambil menunjuk minuman
"Bunda mau ikutan?" tanya Shania
"Engga kalian aja" jawabnya
Lalu mereka berdua asik dengan dunia mereka sendiri tanpa menghiraukan sekeliling dan lupa waktu juga
"Bang foto dong nanti aku post di instagram aku ya" bujuk Shania
"Iya" jawab Saga setelah itu dia memotret dirinya dan Shania
"Udah nih dek" lanjutnya
"Bagus Bang makasih" jawab Shania lalu memeluk Saga
"Bun, Dek, Aku pulang dulu ya udah mau jam 6 juga nih" pamit Saga
"Iya nak hati-hati ya" jawab Bunda
"Sering main ya ke sini Bang" ucap Shania
" Iya pasti dek" jawab Saga lalu mencium kening Shania dan mencium tangan Bundanya
Saga mengendarai motornya dengan santainya namun saat di pertengahan jalan dia melihat ada sebuah mobil dan ada seorang perempuan yang sedang di ganggu oleh beberapa preman
Tak mau ambil resiko Saga pun segera mendekati mereka dan menendang salah satu dari preman itu alhasil preman itu tergeletak di aspal tak butuh waktu lama Saga pun dapat menghabisi mereka dengan mudahnya
"Lo gpp kan?" tanya Saga kepada seseorang yang hanya di balas anggukan olehnya
"Mobil Lo kenapa?" tanya Saga
"Mobil Gua mogok terus tadi waktu Gua coba benerin malah mereka dateng" jelas seseorang itu
"Btw Gua Jessi kita 1 sekolah dan Gua juga sahabat kakak Lo" lanjut Jessi
"Oh" jawab Saga yang membuat Jessi mlongo di buatnya
"Gua udah ngehubungi bengkel nanti ada orang yang bakal ke sini ambil mobil Lo, Lo biar Gua anterin balik aja" lanjut Saga yang membuat Jessi tersenyum
"Gua mau ke rumah Lo mau kumpul sama yang lain" jawab Jessi
Saga pun membonceng Jessi dengan motornya kecepatan rata-rata tak lupa Jessi memeluk Saga dari belakang karena demi keselamatan juga hal itu tak Saga tolak
Tak lama mereka pun sampai di kediaman Narendra ada beberapa mobil yang bisa di pastikan mobil teman-teman kakaknya
"Dari mana aja kamu jam segini baru pulang?" Suara bariton Papihnya membuat Saga menghintikan langkahnya
"Apa peduli anda? Bukankah anda juga tak pernah menganggap dan menginginkan keadaan saya?" jawab Saga tanpa membalikan badan
"Makin kurang ajar ya kamu,Lihat kakak sama adik kamu dari tadi udah ada di rumah" tegas Papihnya
"Hahahaha" tawa Saga menggelegar
"Harusnya anda cari tau dulu kenapa saya tidak pernah betah di rumah bukan malah menuduh yang tidak-tidak" jawab Saga sambil berjalan mendekati Papihnya
"Bukankah anda yang tidak mau berlama-lama melihat saya? Oh ya kata anda saya kurang ajar? Saya tanya sama anda kapan anda pernah mengajari sopan santun terhadap saya? Bahkan yang saya tau anda hanya seseorang yang singgah untuk tidur saja" lanjut Saga
"Tuan Tomi Narendra apakah anda tau fungsi rumah itu apa? Kalo yang saya tau rumah itu tempat singgah dimana semua ada di sana entah senang atau sedih yang harus d tanggung oleh semua semata-mata untuk meringankan beban masing-masing anggotanya, apa anda lupa fungsi orang tua selain nyari duit doang? Anak juga butuh sandaran Tuan" laanjut Saga sambil merapihkan kemeja papihnya
"Terkadang manusia butuh rasa egois bukan karena dia ingin menang sendiri tapi karena dia hanya ingin bersandar di saat lelah datang jangan sampai ada orang lain yang bersedia untuk menjadi sandrannya dan akhirnya akan ada penyesalan di akhirnya" ucap Saga setalah itu pergi ke kamarnya
Di ruang keluarga, mereka semua hanya terdiam karena ucapan Saga tak hanya teman-teman christy ternyata ada teman-teman Angel juga yang akan menginap disana
"Gua kira Lo sekuat itu ternyata banyak luka yang Lo rasakan" batin Jessi
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Sagara(End)
Teen FictionChristian Sagara Alexander Seorang Ketua gank motor asal kota Bandung yang terkenal dengan kesadisannya. Saga tidak pernah segan-segan membantai musuhnya jika ada yang berani mengusiknya, namun di keluarganya Saga akan menjadi sosok kakak dan anak y...