Pagi pun telah datang dengan sinar matahari yang bersinar membuat pepohonan berkilau, saat ini, Saga sedang sarapan bersama yang lainnya
"Ga kamu yakin mau ngantor hari ini?" tanya Mommy
"Aku engga apa-apa kok Mom aku baik-baik aja" jawab Saga menatap Mommynya agar percaya
"Yaudah tapi kamu engga boleh terlalu memakasakan badan dan pikirin kamu ya" pesan Papih
"Iya siap Pih" jawab Saga dengan senyumannya
"Kalian biar berangkat bareng Abang aja" lanjut Saga kepada adik-adiknya
"Eh lah" bingung Angel
"Yes bareng Abang" girang Alenta
"Abang tunggu di depan ya mau panasin mobil juga" ucap Saga
"Mom Pih aku pamit ya" pamit Saga mencium tangan orang tuanya
"Iya hati-hati" jawab Papih yang di balas anggukan olehnya lalu pergi keluar mansion
Di dalam mobil terdengar celotehan dari Alenta yang menceritakan segala hal kepada kakak-kakaknya
"Jadi nanti kalian berdua mau lanjut kuliah dimana?" tanya Saga
"Mungkin bareng kakak Angel aja Bang hehe" jawab Alenta
Saat asik dengan candaan dan obrolan mereka, lampu merah membuatnya harus menunggu namun saat sedang menunggu lampu berganti warna menjadi hijau Saga mengedarkan pandangannya tak sengaja dia melihat seseorang yang sangat dia kenal
"Jadi alasannya? Secepat itu ya baru juga semalem udah dapet pengganti paginya" batin Saga saat melihatnya, karena adiknya mempunyai jiwa ingin tau sangat tinggi apa lagi Alenta, mereka bertiga pun mengikuti arah pandangan Saga dan ternyata di sana ada seseorang yang menambahkan luka bagi Saga
"Bang udah ijo tuh" teriak Alenta mengalihkan pandangan Saga
"Ah iya hehe" jawab Saga lalu kembali mengemudikan mobilnya
"Kurang ajar" batin Alenta
"Gua kaga akan biarin dia deketin Abang lagi" batin Christy
"Pecundang" batin Angel sambil tersenyum miring
"Kalian belajar yang bener, Abang titip salam buat anak-anak kelas 11 IPS 1 ya next time kita jalan bareng" ucap Saga pada Christy dan Alenta
"Oke siap Abang" jawab Alenta sambil memberi hormat
"Iya Abang juga hati-hati di jalan semangat juga kerjanya" ucap Christy
"Iya siap Bos" jawab Saga lalu mencium kening Christy dan Alenta lalu berpamitan untuk mengantar Angel
Di sepanjang jalan hanya ada keheningan karena mereka berada di pikiran masing-masing saat ini padahal Angel sudah berada di kursi samping Saga
"Bang" panggil Angel membuat Saga menoleh ke arahnya namun Angel hanya diam saja mungkin dia enggan untuk berbicara hal itu tak di ambil pusing oleh Saga yang saat ini kembali mengemudi
Tak lama mereka pun sampai di kampus Angel dengan cepat Saga turun untuk membukakan pintu
"Silahkan" ucap Saga lembut yang di balas senyuman tipis oleh Angel namun tak Saga permaslahkan karena dia tau jika Angel adalah tipe orang yang pendiam
"Yaudah Abang pamit kerja ya kamu belajar yang bener juga" pamit Saga mencium kening Angel namun saat hendak pergi tangan Saga di cekal membuatnya berbalik badan hingga dirinya di dekap dengan erat oleh Angel yang saat ini sedang menangis di pelukannya
"Hey kenapa nangis hem?" tanya Saga namun hanya terdengar suara tangisan saja
"Udah gpp kok semua pasti baik-baik aja seperti biasa lagi" lanjut Saga sambil mengelus punggung Angel agar tenang
"Maafin aku karena aku terlalu cuek karena aku engga bisa buat abang senyum" ucap Angel dengan sesegukan
"Udah ya gpp ini bukan salah kamu tapi ini tentang takdir yang mau engga mau kita harus jalani" jelas Saga sambil menakup pipi Angel
"Jangan nangis lagi ya malu tuh di liatin yang lainnya coba senyum biar makin manis" ucap Saga
"Ih Abang mah" kesal Angel
"Udah gih masuk ntar malah telat" ucap Saga
"Udah ya Abang kerja dulu" lanjutnya
"Iya Bang hati-hati" pesan Angel lalu mencium tangan Saga dan Saga mencium kening Angel
"Baik-baik ya" ucap Saga lalu berjalan ke mobil dan berlalu pergi dari sana
Setelah kepergian Saga dengan buru-buru Angel menghapus air matanya namun saat sedang sibuk tepukan seseorang membuatnya sedikit terkejut dan membalikkan badannya
"Kok Lo nangis? Siapa yang udah bikin Lo kaya gini?" kesal Nadia teman Angel
"Gua gpp kok cuma kesel sama diri sendiri kenapa kaga bisa jagain Abang Gua biar kaga ngerasain sakit hati lagi" jawab Angel
"Coba deh deket sama Gua pasti engga akan sakit hati paling sakit kepala doang" canda Nadia
"Hooh karena Lo lemot" jawab Angel lalu pergi meninggalkan Nadia sendiri di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Sagara(End)
Dla nastolatkówChristian Sagara Alexander Seorang Ketua gank motor asal kota Bandung yang terkenal dengan kesadisannya. Saga tidak pernah segan-segan membantai musuhnya jika ada yang berani mengusiknya, namun di keluarganya Saga akan menjadi sosok kakak dan anak y...