Pagi ini Saga telah rapih dengan pakaian sekolahnya lalu dia bergegas untuk turun ke ruang makan yang ternyata di sana sudah ada semua anggota keluarganya
"Pagi" sapa Saga lalu mencium pipi orang tua dan juga adik dan tak lupa kakaknya hal itu membuat mereka terkejut apalagi Papihnya
Lalu mereka pun makan dengan hanya terdengar suara dentingan sendok saja tanpa ada suara lainnya
Hari ini Saga tidak dapat menjemput Shania karena dia harus mengantarkan Angel ke kampusnya terlebih dahulu
Drrrttt Drrtt
Suara dering ponsel memecah kehening di mobil Saga dan membuat ponsel Saga menjadi pusat perhatian mereka
"Halo" ucap Saga
"Ah Lo tau kan apa yang harus kalian lakuin?" ucap Saga
"Buat sebahagia diri kalian" ucap Saga setelah itu tersenyum smirks namun dia menetralkan kembali ekpresinya karena sedari tadi mereka memperhatikan Saga
Setelah mengantar Angel, Saga pun mengendari mobil ke sekolahnya yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan kecepatan rata-rata membuat penumpangnya merasa kesal namun mereka tak dapat melakukan apa-apa
Puk "lain kali kalo pengen mati jangan ngajak-ngajak" kesal Christy setelah memukul lengan Saga namun hanya di balas kekehan saja
"Huh aku ngambek sama Abang" kesal Alenta sambil membanting pintu mobilnya
"Hah gimana sama sahabat Gua di sana ya apa mereka baik-baik aja" ucap Saga sambil menyandarkan punggungnya
Namun Saga memutuskan untuk tidak berlarut pada pemikirannya dan keluar dari mobil untuk masuk ke kelasnya
"Saga" panggil seseorang yang membuat Saga menoleh ke arah suara ternyata di sana ada Jessi yang sedang berlari ke arahnya
"Kenapa?" tanya Saga
"Hehe bareng ke kelasnya" jawab Jessi
Sebenarnya Saga bingung dengan permintaan Jessi namun dia tak mau ambil pusing itu semua dan mereka pun jalan berdua berdampingan
"Gila jantung Gua kaga aman gini" batin Jessi sambil memegang dadanya
"Lo kenapa? Sakit ya? Muka Lo juga merah banget" tanya Saga sambil melihat ke arah Jessi yang malah tidak karuan karena di pandang Saga
"Ah emm Gua duluan" ucapnya lalu berlari meninggalkannya Saga yang kebingungan dengan melihat tingkahnya
Seperti biasa kelas 11 IPS 1 sangat ramai karena saling berebutan untuk menjawab pertanyaan dari Guru yang sedang mengajar namun bukannya marah Guru itu malah terlihat senang dengan kelakuan siswanya
Brak
Suara pintu yang sangat keras mengejutkan mereka semua yang masih berada di dalam kelas namun si pelaku hanya memperlihatkan deretan gigi putihnya karena ulahnya tersebut
"Hehe maaf Bu kelepasan" ucap Alenta sambil mengangkat kedua jarinya yang hanya di balas gelengan saja
Seperti biasa mereka pergi ke kanting bersama-sama namun suasana kantin tiba-tiba menjadi ricuh karena keributan yang di lakukan Jessi dengan seorang pria yang bisa d bilang most wanted di sekolah
Saga dan yang lainnya tak menghiraukan keributan mereka dan lebih memilih untuk menghabiskan makananya namun tak berapa lama ada seseorang yang datang ke antara mereka
"Maaf kita boleh gabung disini engga?" tanya Jessi yang di ikuti oleh teman-temannya
"Eh Oh silakan" jawab Arka gugup hal itu membuat mereka menahan tawanya
"Ehem Ga" panggil Jessi membuat Saga dan semua menatap ke arah Jessi hal itu membuat Jessi salah tingkah
"Nanti sore bisa anterin Gua ke suatu tempat kaga?" lanjutnya
"Ehem"
"Cie"
"Ahay ada apa nih"
"Oh yaudah boleh nanti biar Gua jemput Lo tinggal sharelok aja" jawab Saga yang membuat mereka tersenyum-senyum tidak jelas
"Engga akan Gua biarin apa yang harusnya milik Gua jatuh ke tangan orang lain" batin seseorang lalu pergi
Saat ini Saga sudah berada di rumahnya dan sedang mencari baju mana yang akan dia pakai nanti
"Anjir kenapa Gua kaya mau ngedate aja sih pake acara bingung segala" ucap Saga
" Ah udah lah anggep aja begitu" lanjutnya lalu berlalu ke kamar mandi
Tak berbeda jauh dengan Saga saat ini Jessi pun sedang dilema dengan pakaian yang akan dia pakai untuk pergi anggap saja ini kencan pertamanya dengan Saga
Pukul 4 sore Saga telah sampai di rumah Jessi tak menunggu lama dia pun turun dari mobilnya namun saat hendak mengetuk pintu Jessi membuka pintunya
"Cantik" batin Saga setelah melihat Jessi
"Ganteng" batin Jessi
Lamunan mereka di buyarkan dengan Saga yang terlebih dahulu kembali dari lamunanya
"Eh udah dateng? Ayo berangkat" ajak Jessi
"Bentar Gua pamit dulu sama orang tua Lo" jawab Saga lalu menarik Jessi untuk masuk kembali
"Assalamualaikum sore om tante" ucap Saga sambil sedikit membungkuk
"Idaman banget" batin Jessi
" Oh iya gimana ya? Silahkan duduk dulu" tanya Daddynya Jessi
"Maaf Om Tante, Saya Saga mau ajak Jessi buat keluar sebentar" ucap Saga ke Daddy Jessi untuk meminta ijin
"Udah ganteng sopan juga" batin Maminya
"Yasudah tapi hati-hati ya bawa anak saya jangan sampai lecet" jawab Daddynya
"Iya Om, Saya sama Jessi pamit dulu, mari tante" pamit Saga sambil mencium tangan orang tua Jessi
"Dad, Mami sama yang ini setuju sih keliatannya anak baik-baik juga terus dari pandangan Jessi udah kaya jatuh hati banget sama Saga" ucap Maminya Jessi
"Daddy mah setuju aja Mam kalo itu yang terbaik buat Jessi"
Saga dan Jessi
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Sagara(End)
Teen FictionChristian Sagara Alexander Seorang Ketua gank motor asal kota Bandung yang terkenal dengan kesadisannya. Saga tidak pernah segan-segan membantai musuhnya jika ada yang berani mengusiknya, namun di keluarganya Saga akan menjadi sosok kakak dan anak y...