Bab 20

1.7K 121 0
                                    

Saat sedang berbaring dan membayangkan setiap momen yang tadi dia laluin dengan Jessi membuat Saga seperti orang gila yang tersenyum sendiri namun itu tak bertahan lama hingga suara seseorang mengagetkan ketenangannya

"Saga turun kamu sekarang" teriak Papihnya yang membuat Saga bergegas untuk turun ke bawah

Plak

Suara tamparan terdengar di seluruh ruangan saat Saga baru saja sampai di tangga paling bawah hal itu membuat pipinya memerah dan perih yang saat ini dia rasakan

"Sini kamu ikut saya" ucap Papihnya sambil menarik baju Saga bagian atas yang membuat Saga mau tidak mau menurut

"Nih kamu liat" lanjutnya sambil melemparkan beberapa lembar foto tepat di muka Saga hal itu membuat foto-foto itu berjatuhan dan Saga pun mengambilnya

"Hah ini engga bener Aku engga pernah kaya gini, kalian percaya kan sama aku? Ini editan aku engga gini" jelas Saga sambil melihat keluarganya namun tidak ada yang menanggapinya

"Udah jelas ini kamu dan kamu masih nyari alesan buat nyangka, haha bajingan kecil" jawab Papihnya dengan nada meremehkan

"Dek Kak kalian percaya kan sama Aku? Mommy juga percaya kan sama Aku? Aku engga bohong sama kalian" jelas Saga

Bugh

Suara pukulan yang di lakukan oleh Papihnya membuat sudut bibir Saga mengeluarkan darah dan Saga pun mengusap dengan jarinya tak habis begitu saja lagi-lagi Papihnya memukul dan menedang Saga berkali-kali mengakibatkan Saga terkapar lemas di lantai

Uhuk uhuk uhuk

Saga terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya karena ulah Papihnya namun tak ada yang berniat untuk menolongnya dan itu membuat hati Saga nyeri

"Gua kira Lo udah berubah malah sekarang berulah" ucap Alenta lalu suara tamparan pun terdengar kembali yang di lakukan oleh Alenta kepada pipi Saga

Plak

Kali ini giliran Christy dan juga Angel yang menampar pipi Saga hal itu membuat pipinya semakin memerah dan juga bibirnya pecah

"Mulai detik ini kamu tidak termasuk dalam kelakuan Narendra lagi dan semua fasilitas termasuk Atm saya tarik" ucap Papih Saga dengan suara lantang yang dan membuat Saga semakin merasakan sakit

"Hahaha bodoh kalian terlalu mudah untuk di hasut orang lain, sebelumnya saya berterima kasih kepada anda dan keluarga anda juga karena sudah sudi menampung saya selama ini" jawab Saga dengan menatap tajam dan ekspresi datar tak lupa aura dingin yang dia pancarkan

"Jaga sebelum pergi karena terkadang penyesalan akan ada di saat kebenaran datang" lanjutnya lalu mengedarkan pandangan kepada mereka semua dan berlalu pergi dari mansion itu

Saat sudah berapa di depan mansion Saga beehenti lalu menatap motor yang dia beli dengan tabungannya lalu mengambil batu besar untuk menghancurkan motor tersebut

"Good bye neraka" ucap Saga dan masuk kedalam mobilnya

Dengan kecepatan di atas rata-rata Saga  mengendarai mobilnya banyak umpatan dari pengendara lain untuk dirinya tapi tak dia hiraukan karena tujuannya saat ini pergi ke mansion keluarga aslinya

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Saga memasuki mansion itu dengan keadaan dia yang semakin melemah

"Astagfirullah Abang" teriak Shania yang membuat Ayah dan Bundanya segera menghampiri mereka

"Kamu kenapa? Siapa yang udah ngelakuin ini semua ke kamu? " tanya Ayahnya sambil membantu Saga berjalan

"Sini biar Bunda obatin dulu luka kamu" ucap Bunda yang dengan telaten mengobati luka di muka Saga

"Aws Bun pelan-pelan" ucap Saga menahan sakitnya

"Iya ini udah pelan" jawabnya

"Jadi Abang kenapa?" tanya Shania

"Nih kalian liat aja sendiri" jawab Saga sambil memberikan beberapa lembar foto

"Karena foto kitu aku di pukuli dan di tampar sama mereka" jelas Saga

"Hahaha benar-benar bodoh mereka secepat itu buat percaya sedangkan foto ini editan" ucap Ayahnya

"Anak kecil aja tau ini editan" jawab Shania

"Apa Ayah harus balas apa yang udah mereka lakuin ke kamu?" tanya Ayahnya yang menahan kesal

" Engga usah Yah lagian mereka juga buat keluarga aku dan aku udah d coret dari keluarga mereka" jawab Saga sambil menyenderkan badannya ke sofa

"Hah benar-benar gila harusnya mereka cari tau dulu kebenarannya bukan malah langsung mengambil tindakan apa lagi raga yang kamu tempati masih mengalir darah mereka" ucap Bunda yang masih tak habis pikir

"Yasudah kalian tidur aja besok harus sekolah juga kan? Tapi kalo Abang mau ijin dulu gpp" ucap Ayahnya

"Aku tetep berangkat kok Yah" jawab Saga

" Yaudah kita pamit tidur dulu Yah Bun, Aku tidur sama Abang deh" ucap Shania lalu mereka berdua pun pergi dengan Saga yang di bantu oleh Shania

"Ayah engga ada niatan balas keluarga mereka?" tanya Bunda yang menghawatirkan keadaan Saga

" Engga Bun, Saga lebih tau apa yang harus dia lakuin kita tinggal liat aja kapan itu terjadi" jawab Ayah sambil mengelus rambut Bunda guna menenangkan

Kembali ke Saga dan Shania yang saat ini sedang bersiap untuk tidur dengan Shania yang masih ribut dengan rutinitas malamnya namun tak di hiraukan Saga dan memilih untuk tidur hingga tak lama Shania pun selesai dan berbaring di samping Saga yang sudah masuk ke alam mimpi

"Bang, maaf aku engga bisa bantuin Abang tapi aku janji aku pasti akan selalu ada buat Abang di saat orang-orang sibuk cari cara buat menjatuhkan Abang" ucap Shania yang saat ini melihat wajah damai Saga lalu mencium kening Saga dan tertidur

"Bang, maaf aku engga bisa bantuin Abang tapi aku janji aku pasti akan selalu ada buat Abang di saat orang-orang sibuk cari cara buat menjatuhkan Abang" ucap Shania yang saat ini melihat wajah damai Saga lalu mencium kening Saga dan tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi Sagara(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang