Pukul 8 malam Saga beserta dengan teman kamarnya berniat untuk pergi ke Malioboro berhubung bertepatan dengan malam minggu juga
"Ga adek Lo kaga di ajak?" tanya Arka
"Kaga mungkin udah pada tidur kali kecapean" jawab Saga
Lalu mereka ber6 pun berjalan dari hotel menuju ke jalan Malioboro yang ternyata di sepanjang jalan yang mereka lewati banyak anak muda juga yang sedang berkumpul
Hanya membutuhkan waktu 10 menit saja mereka sampai di tujuan di sana banyak panjual makanan, penjual baju, musisi jalanan dan banyak lagi
Malioboro
"Rame banget gila" ucap Dimas
"Hooh bingung Gua mau ngapain" jawab Arka
"Maaf mas mau beli bunganya engga?" tawar seorang penjual
"Aduh mas kita aja jomblo terus mau di kasih ke siapa bunganya" jawab Dimas sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu penjual itu pergi
"Kita liat-liat dulu aja siapa tau ada yang menarik buat kita beli anggap aja oleh-oleh" ucap Saga lalu mereka pun berjalan ke toko-toko yang ada di sana
Entah berapa lama mereka berada di sana yang jelas saat ini di tangan mereka ada banyak cemilan, souvenir dan juga yang lainnya karena merasa lelah mereka memutuskan untuk kembali ke hotel
"Hah cape banget dah" ucap Saga yang di angguki oleh yang lainnya
"Tidur dah besok kita harus bangun pagi juga buat ke Candi Borobudur" ucap Arka yang sudah selesai memasukan belanjaannya
Pagi pun datang di kamar Saga terjadi kerusuhan karena beberapa di antara mereka kesiangan bangunnya tapi tak berlaku untuk Saga yang sudah terlihat rapi dengan pakaiannya
"Lo kenapa sih Ga kaga mau bangunin Gua" kesal Dimas sambil menatap Saga
"Heh upil onta dari tadi Gua udah bangunin Lo tapi emang Lo nya aja yang kebo" jawab Saga sambil melempar bantal ke muka Dimas
"Udah anjir malah ribut" ucap Arka yang ternyata sudah rapih juga
Semua siswa saat ini sedang menikmati sarapan mereka masing-masing tak sedikit dari mereka saling berbincang dan tertawa bersama momen ini menghangatkan siapa saja yang melihatnya
"Pak saya mau pindah bus ya" teriak Alenta yang membuat mereka terkejut
"Tidak bisa jumlah kursinya sudah pas" Jawab pak Hendra
"Aish engga seru pak, saya mau pindah ke bus mereka" ucap Alenta sambil menujuk kelas 11 IPS 1
"Kelas mereka seru tau" lanjutnya
"Tidak bisa kalian harus di bus masing-masing" tegas Pak Hendra
"Ye Ye Ye kasian" ejek Shania sambil menjulurkan lidahnya ke arah Alenta hal itu membuatnya geram
Butuh waktu 2 jam untuk mereka sampai di tempat tujuan saat di perjalanan ada yang bernyanyi tidur bahkan ada yang menjahili teman tapi di situ keseruannya
"Oke anak-anak sekarang kalian berjalan ke arah candi jangan sampai ada yang terpisah jika ada teman kalian yang cape tunggu sebentar setelah itu baru jalan lagi" pesan Pak Hendra yang di angguki mereka
Dalam perjalanan mereka saling bercerita hingga membuat mereka tak terlalu merasakan lelah di kakinya saat ini mereka berjalan tak sesuai kelas tapi semau mereka yang penting tertib
"Wih keren banget" kagum mereka setelah sampai di depan candi
Saga berjalan di belakang adik dan juga kakaknya guna menjaga mereka karena bagaimana pun mereka saat ini tanggungjawab Saga
"Gua kaga tau suatu saat nanti apa Gua bakal bisa sama kalian lagi, Gua tau Gua cuma jiwa lain yang nyasar di tubuh ini tapi Gua bakal coba buat selalu lindungi kalian" batin Saga yang sedang melihat ke arah Alenta dan juga Christy yang sedang tertawa lepas di sana
"Bang" sebuah tepukan dan panggilan yang membuat Saga membuyarkan lamunannya
"Iya dek kenapa?" tanya Saga
"Semua akan baik-baik aja kok" jawab Shania untuk menenagkan Saga
Lalu mereka berdua pun berbaur dengan yang lainnya tak lupa beberapa momen mereka ambil karena ini momen yang sayang untuk terlewatkan
Waktu pun cepat berlalu saat ini mereka sedang menuju ke Sky View untuk menikmati sunset dan juga pemandangan indah yang terdapat di kota Yogyakarta
Saga berjalan menuju tempat yang membuat dia tertarik di sana dia hanya diam sambil melihat keindahan sunset
"Sunset memang indah tapi bukan keindahan yang sementara yang aku inginkan Gua tau cepat atau lambat waktu itu akan datang" batin Saga
"Seindah apapun Sunset dia akan pergi hilang lalu di gantikan dengan gelapnya malam yang membuat semuanya sepi tak bertuan" lanjutnya sambil mengedarkan pandangan lalu saat di rasa sudah cukup akhirnya dia berjalan ke arah yang lainnya
Sky view Yogyakarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Sagara(End)
Novela JuvenilChristian Sagara Alexander Seorang Ketua gank motor asal kota Bandung yang terkenal dengan kesadisannya. Saga tidak pernah segan-segan membantai musuhnya jika ada yang berani mengusiknya, namun di keluarganya Saga akan menjadi sosok kakak dan anak y...