Bab 3

7.4K 489 22
                                    

Setelah 2 minggu di rawat di rumah sakit akhirnya Saga di ijinkan untuk pulang ke rumah karena kondisi yang sudah membaik

"Hah akhirnya gua balik juga, bosen banget gila dah" batin Saga sambil melihat Mommynya yang sedang mengemasi barang

Setelah selesai semuanya mereka pun pulang ke rumah dengan menggunakan mobil yang di kendarai oleh supir pribadi keluarga mereka.

Hanya ada kesunyian di dalam mobil itu yang membuat Mommynya merasakan hal aneh karena yang dia tau selama ini Saga akan menjadi bawel jika sudah ber2 bersama Mommynya

"Apa ini cuma perasaan aku aja yah? Zayan jadi pendiam dia juga natap orang lain jadi tajam" batin Mommynya namun tak terlalu di ambil pusing karena dia tau anaknya baru aja sembuh

20 menit perjalanan yang mereka butuhkan hingga mereka sampai di sebuah mansion yang sangat besar dengan pagar yang menjulang tinggi di hadapan mereka

"Mansionnya gede sih tapi lebih gede mansion keluarga gua dulu" batin Saga sambil terus memperhatikan mansion yang akan dia tempati,Lamunanya buyar setelah Mommy mengajaknya untuk segera turun dan memasuki mansionnya

Saga dan Mommynya berjalan bersampingan hingga tepat di depan pintu itu Saga berhenti sejenak karena mendengar suara gelak tawa di dalam sana

Assalamualaikum "ucap mereka ber2 bersamaan setelah membuka pintu

"Waalaikumsalam " sahut semua penghuni rumah setelah meredakan tawa mereka

"Gua kira lo udah mati" ucap ketus Christy Kakak ke2 Zayan

"Mau gua hidup atau mati bukan urusan lu juga lagian lu siapa?" jawab Saga dengan nada datar dan tatapan tajam tak lupa smirk yang tak di sadari oleh yang lain

"Mom aku ijin ke kamar yah" lanjut Saga sambil menatap lembut Mommynya

"Iya sayang" balas Mommynya sambil tersenyum  lembut
Setelah itu Mommynya menatap tajam mereka yang berada di ruang tamu

"Adik kalian amnesia" jelas Mommynya

"Oh syukur deh dia amnesia lagian engga ada gunannya juga" jawab Alenta dengan  nada mengejek

"Stop Alenta gimanapun juga Zayan kakak dan adik kalian jadi perlakukan dia selayaknya keluarga bukan malah mengejeknya" ucap tegas Mommy

"Apa yang mereka katakan benar untuk apa kita menganggap anak bodoh itu lagian dia hanya mempermalukan keluarga aja" Ucap suara bariton yang berasal dari Papih mereka yang ternyata sudah pulang kerja

"Dimana anak itu?" lanjutnya

"Zayan sedang istirahat di kamarnya" jelas Mommy setelah mencium tangan suaminya
Tanpa menjawab lagi Papih Tomi berjalan menuju kamarnya di ikuti oleh Mommy Tania

Setelah kepergian orang tua mereka saat ini keadaan ruang tamu hening, mereka berada di dalam pikiran mereka masing-masing

"Kenapa dia sedatar itu?" batin Christy

"Engga kaya biasanya dia mau ngejawab bentakan orang biasanya dia selalu nunduk tapi ini dia jawab dengan datar dan tatapan tajam juga" batin Alenta

Sedangkan  di dalam kamar, Saga sedang merebahkan tubuhnya setelah dia berkeliling di dalam kamar Zayan

"Gua kira kamarnya bakal kecil ternyata yah gede juga walaupun masih gede kamar lama gua" ucap Saga

"Mungkin Gua cuma harus beli beberapa baju karena baju yang ada di dalam lemari kaga sesuai banget sama diri gua pantes aja lu di jauhin lu aja kaga mikirin diri sendiri" lanjut Saga tak berapa lama dengkuran halus terdengar mungkin karena dia masih lelah.

Tak terasa hari sudah malam dan Saga baru saja menyelesaikan mandinya saat ini dia masih memggunakan pakaian yang ada dan juga tak lupa kacamata yang bertengger di hidung mancungnya setalah di rasa selesai Saga pun keluar dari kamar menuju ke meja makan di sana sudah ada seluruh anggota keluarganya namun Mommynya masih sibuk menata makanan di meja makan.

Langkah kaki membuat mereka yang ada di sana mengalihkan pandangan mereka ke arah suara
Dengan langkah tegas dan wajah yang datar Saga menuruni tangga

"Malam Mom" ucapnya setelah itu mencium kedua pipi Mommynya dan bergegas duduk di samping Alenta tanpa menghiraukan tatapan yang lainnya

"Kok sakit yah dia diemin Gua kaya gini" batin Christy

"Apa gua udah kelewatan sama dia" batin Alenta

"Gua kangen sama lu yang dulu dek yang selalu nurut selalu nyapa Gua duluan bukan cuekin gini" batin Angel

"Nak maafin Papih" batin Papihnya

Hanya ada dentingan sendok aja tanpa ada yang memulai pembicaraan sama sekali karena mereka terbiasa seperti itu.

Sampai akhirnya makan malampun telah selesai dan mereka kembali ke kamar masing-masing

Sampai akhirnya makan malampun telah selesai dan mereka kembali ke kamar masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi Sagara(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang