Eps 3: Kediaman Storm

2.1K 93 0
                                    

Selamat membaca~

"Bentar guys, gimana kalo kita jenguk si Becca?" Nay menghentikan teman-temannya saat mau pulang.

"Nice idea, yaudah ayo berangkat ke rumahnya. Sekalian cuci mata ya kan?" Trita mengedip-ngedipkan matanya dan tersenyum lebar.

"Astaga, Trita." Fara menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan kelakuan temannya yang satu ini.

"Kalian mau ngobrol atau berangkat?" Semuanya menoleh ke sumber suara. Calansha sudah berada di depan pintu dan bersiap untuk pergi.

"Hehe...ya berangkat lah, yaudah kuy."

Akhirnya, setelah perjalanan yang cukup lama mereka sampai di kediaman keluarga Storm.

"Assalamu'alaikum, tante Jen." Mereka berempat nyelonong masuk saja tanpa mengetuk pintunya. Hal ini sudah sering terjadi, karena mereka sudah menganggap rumah Becca ralat rumah keluarganya layaknya rumah sendiri. Begitupun dengan yang lainnya.

"Wa'alaikumsalam...duduk-duduk. Lama banget nggak ketemu kalian. Gimana kabarnya? Baik-baik aja kan?" Ibu dari Becca pun mempersilahkan mereka untuk duduk.

"Alhamdulillah tante, kami semua baik-baik aja. Gimana kabar tante?" Trita menjawab, mewakili teman-temannya.

"Alhamdulillah, baik juga. Kalian mau jenguk Becca kan?" Tante Jen pun sudah bisa menebak kedatangan mereka ke kediaman keluarga Storm.

"Iya tante. Si Becca lagi galau ya tan? Bisa sakit juga." Ceplos Trita yang memang sifatnya seperti itu.

Fara menyenggol lengan Trita. "Trita, namanya manusia juga bisa sakit. Kamu gimana sih?"

"Iya sih...hehe maaf tante." Ucapnya sambil menunjukkan deretan giginya

"Iya... yaudah kalian masuk aja ke kamarnya. Becca lagi di kamar." Sambil menatap ke atas ke arah kamar Becca.

"Tante, kak Gibran kemana?" Bisik Trita kepada Tante Jen.

"Gibran masih belum pulang. Biasa...dia palingan main dulu sama temennya."

"Oh yaudah deh tante..." Dengan lesu Trita beranjak menuju kamarnya Becca. Dia belum bisa bertemu dengan cowok ganteng itu. Padahal kan niatnya ingin bertemu dia juga sekalian cuci mata.

"Masuk." Ujar seseorang yang berada di dalam kamar.

"Aaaaa.....Becca! Lo nggak kangen apa sama gue hah?!" Wajah lesu nya sudah berganti dengan sumringah.

"Tritaa!! Kasur gue anjlok nanti." Sang pelaku hanya cengengesan dengan wajah tanpa rasa bersalah.

"Ck, lo satu hari jadi kalem kayak Fara nggak bisa apa? Dari pagi berulah mulu perasaan." Ucap Nay yang kesal pada Trita.

Trita hanya mendengus dan mengabaikan Nay.

"Gimana kabar lo?" Tanya Calansha kepada Becca.

"Udah mendingan, eh Fara sini duduk. Lo tuh lagi ambeien ya nggak mau duduk." Pinta Becca saat melihat kalau Fara daritadi hanya berdiri saja.

"Nggak boleh kayak gitu tau. Berarti Becca do'ain aku ambeien dong." Fara berjalan ke kasur Becca dan duduk disampingnya.

"Ya nggak, cuma bercanda aja, Fara."
"Nonton drakor kuy," saran dari Nay dan semuanya pun mengangguk setuju.

Jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Mereka berempat pun berpamitan untuk pulang.

"Yahh...gue belum ketemu kak Gibran." Gerutu Trita saat keluar dari rumah keluarga Storm.

"Kayak hari ini, hari akhir lo aja. Besok-besok juga ada kali." Nay menatap jengah Trita.

"Bangsat lo!!"

_
_
_
_
_
_

Segitu dulu ya guys

Who Is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang