Eps 33: ??

479 20 0
                                    

Selamat membaca~

"Permainan lo kurang asik, main bareng gue aja gimana?"
Stasya A.

Calansha berjalan mendekat kedua gadis itu, ia membuka penutup kepala itu dan...

"DASAR NGGAK BERGUNA!!" Pekik Calansha saat melihat siapa sosok yang tertutup oleh karung hitam kecil itu.

Mereka berdua bukan Aluna maupun Stasya. Melainkan orang lain yang menyamar sebagai Aluna dan Stasya.

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Beberapa tamparan, Calansha layangkan pada bodyguard itu. Mereka semua hanya menunduk tidak berani menatap bos nya itu.

"NGGAK BECUS KALIAN!! KENAPA BISA LOLOS HAH?!! JAWAB!!"

"Ta-tadi saya k-kira me-mereka a-adalah target b-b-bos."

Dughh

Calansha menendang lutut bodyguard itu dengan cukup kuat.

"CARI SEKARANG SAMPAI DAPAT!!" Semuanya berdiri dan bergegas keluar untuk mencari Aluna dan Stasya.

Brakk

"Lo nggak perlu susah-susah cari gue, gue ada disini." Calansha membalikkan badannya, ia menatap tajam ke arah Aluna. Bagaimana dia bisa tau tempat ini?

Aluna tersenyum miring menatap Calansha yang terlihat kebingungan.

"Kenapa lo bisa ada disini?" Tanya Calansha dengan penuh penekanan.

"Santai, gue boleh duduk nggak? Gue kesini cuma mau mampir aja." Dengan santainya Aluna duduk di kursi yang tersedia disana, sedangkan Calansha menatap Aluna was-was.

"Pergi!!"

"Gue tau lo siapa sebenarnya." Ucapan Aluna membuat Calansha terdiam kaku.

"Apa yang lo tau?"

"Lo yakin mau gue kasih tau satu-satu?" Tanyanya kepada Calansha sambil tersenyum.

"Please, Al. Tolong jaga rahasia gue, gue bakal ngelakuin apapun yang lo mau!" Calansha berlutut di depan Aluna sambil menyatukan tangannya memohon.

Aluna terkekeh melihatnya, ini adalah momen yang ia tunggu-tunggu.

"Cup cup, apapun?" Calansha mengangguk cepat.

🌻🌻

Stasya memandangi langit-langit kamarnya, ia tidak habis pikir dengan Calansha. Entah perbuatan apa saja yang ia telah buat.

"Calansha Ayyana Borg." Stasya terkekeh saat mengatakan itu, ini semua merupakan hal lucu dan menarik baginya.

"Bodoh banget sih, heran gue."

Saat itu, Stasya sedang melihat CCTV yang terpasang di kamarnya Calansha. Stasya menyuruh salah satu bodyguard-nya untuk menyelundupkan kamera dengan ukuran yang sangat kecil ke kamar Calansha.

Calansha sedang merencanakan penculikan terhadap Aluna dan Stasya bersama dengan bodyguard-bodyguard nya.

"Ck, padahal kan dia udah tau kamarnya gue awasi." Stasya terkekeh melihat betapa bahagianya wajah Calansha saat berhasil menyusun rencana licik itu.

"Lucu banget sih, pengen gue gigit."

Stasya menghela napasnya pelan, ia sebenarnya sangat capek dengan kehidupannya saat ini. Tapi.. bagaimana lagi? Ini semua untuk dirinya dan orang-orang yang telah Calansha sakiti.

Mereka semua termasuk Stasya tidak akan tenang, jika tidak memberi pelajaran pada Calansha. Gadis itu telah kelewatan batas.

Stasya mengambil sebuah kalung yang ia ambil dari brankas Calansha. Itu adalah kalung yang sama dengan milik Calansha.

Stasya menatap dalam kalung itu, tak terasa air matanya menetes mengingat kenangan-kenangan saat bersamanya.

"Kita bakal jadi kayak dulu lagi. Tapi, lo harus terima semua akibat dari perbuatan yang lo buat."

"Gue janji sama diri gue sendiri, kita bakal sama-sama kayak dulu lagi."

Stasya memakai kalung itu dan menatap dirinya di cermin sambil memegang kalungnya.

"Sama seperti dulu, nggak ada yang beda."

🌻🌻

Hari ini merupakan hari yang cerah bagi semuanya termasuk Calansha. Gadis itu terbangun dengan hati yang senang.

Calansha bergegas menuju kamar mandi untuk melaksanakan ritual rutinnya.

Selepas mandi, ia bersiap-siap untuk pergi sekolah. Akhirnya, setelah sekian lama Aarav kini berangkat bersamanya lagi. Calansha juga sudah memaafkan Aarav, mereka berdua kini baikan kembali.

Aarav membukakan pintu untuk gadisnya, Calansha. Calansha tersenyum manis menanggapi perbuatan kecil Aarav yang membuatnya senang.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di SMA Borge. Seperti biasanya mereka disambut oleh para siswi yang tidak mau melewati pemandangan indah ini.

Aarav memeluk pinggang Calansha posesif, seakan-akan ia memberi tau pada dunia bahwa seorang gadis cantik yang berada di pelukannya adalah gadisnya.

"Ada yang baikan lagi nih, cuitt cuitt." Ledek Farzan dengan wajah tengilnya.

Calansha hanya tersenyum tipis sedangkan Aarav hanya menatap datar.

"Ck, lo kayak nggak tau orang lagi roman-roman aja."

"Yee...emang gue nggak tau. Gue aja nggak pernah." Perkataan ceplas-ceplos Farzan membuat semuanya tertawa kecuali Calansha dan Aarav.

"Neng Fara, diem-diem ae. Sama bang Farzan yuk!"

Fara hanya tersenyum hambar, ia sebenarnya memiliki rasa terhadap Farzan tapi ia tidak berani mengungkapkannya.

"Pepet teross, Zan!!"

Teriakan Arsen dihadiahi jempolan oleh Farzan membuat jantung Fara berdetak tak karuan.

"Astagaa... pagi gue hari ini enak banget, pagi-pagi udah liat yang adem-adem mana manis lagi." Celetuk Trita, biasalah kalian pasti tau dia lagi perhatiin siapa

Gibran yang sudah tau siapa yang dimaksud oleh Trita pun hanya tersenyum membuat Trita semakin meleleh.

"Aduh...jantung gue nyut-nyutan." Ucapnya dramatis tapi matanya masih melihat ke arah Gibran.

"Udah-udah, ayo ke kelas!!"

_
_
_
_
_
_

Guys, yang penasaran sama cast Aarav aku udah upload di Instagram
Besok juga aku bakal upload di wattpad juga kok, tapi yang udah penasaran duluan silahkan lihat di Instagram author

Tiktok:  naaksara
Instagram: naaksara19

Who Is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang