"Kebangkitan seseorang untuk mengembalikan jati dirinya"
Kisah ini menceritakan seorang gadis dengan kehidupan yang baru. Akankah gadis tersebut akan kembali ke kehidupan yang dulu atau dia akan tetap di kehidupan yang ia jalani sekarang?
Gadis yang...
"Kenyataan dapat membuktikan kebenaran namun terkadang kenyataan juga bisa membuktikan kebohongan" Calansha A.
Lelaki dengan setelan jas-nya, kini sedang mengunjungi seseorang yang dulunya tengah membuatnya takut akan rasa kehilangan, meskipun hanya sesaat. Sudah terhitung tiga tahun sejak kelulusan orang itu, ia masih mendekam di sel-sel berjeruji itu.
Dia adalah Aarav, meskipun hingga sekarang ia masih membenci gadis itu, tapi bagaimanapun dia adalah saudara dari istrinya. Aarav mengunjungi Calantha, karena paksaan dari sang istri.
"Lo?! Aaa seneng banget." Saat Calantha ingin memeluk Aarav, ia sudah menghentikannya Calantha agar tidak memeluknya.
"Gue kesini karena Calansha." Calantha yang mendengarnya hanya tersenyum tipis, ia kira Aarav kesini karena keinginannya sendiri. Namun sepertinya itu mustahil.
"Gimana keadaan lo?" Aarav hanya berdehem sebagai jawaban, ia aslinya muak dengan Calantha. Tapi bagaimana lagi?
"Gue cabut." Calantha menatap kepergian Aarav dengan sendu, belum saja lima menit. Padahal Calantha sangat merindukan sosok itu. Jujur, Calantha masih memiliki perasaan terhadap Aarav, namun ia tidak bisa memaksakannya.
Ia tau Aarav hanya mencintai satu perempuan yang bernama Calansha, tidak ada lagi.
Calantha kembali masuk ke dalam sel-nya. Ia sudah terbiasa dengan kehidupan disini. Calantha tidak tau, ia akan berapa lama lagi di tempat ini.
🌻🌻
Aarav sudah tiba di rumahnya dengan Calansha. Kehidupan pernikahan Aarav dan Calansha baik-baik saja meskipun terkadang mereka ribut hal yang tidak jelas.
Seperti sekarang, Aarav yang baru datang saja sudah terkena omelan Calansha.
"Kok cepet banget?!! Kamu tadi udah jenguk Calantha belum?!"
"Udah sayang..." Aarav mengelus rambut gadis itu dengan lembut. Namun Calansha masih menatapnya curiga, karena biasanya Aarav selalu membohongi Calansha.
"Kamu biasanya pulang tuh jam satu, sekarang baru jam set dua. Kamu pasti bohongin aku lagi kan?" Calansha berkacak pinggang, bukannya takut Aarav malah tersenyum. Menurutnya Calansha sangat menggemaskan.
"Kok malah senyum-senyum sih?!" Ia menggeplak lengan Aarav dengan kencang. Kenapa suaminya ini sangat menyebalkan?
"Aku ini baru pulang loh, bukannya di sambut dengan baik malah dimarahin." Calansha yang merasa bersalah puj menurunkan tangan dari pinggangnya. Ia mengambilkan air minum untuk Aarav.
Aarav yang melihatnya pun tersenyum geli, ia mengikuti Calansha di belakang. Calansha yang sedang menuangkan air ke dalam gelas pun terkejut saat dua tangan kekar melingkar di perutnya.
"Aku tadi pulang agak awal, terus jenguk Calantha juga. Beneran nggak bohong."
Calansha membalikkan badannya menatap wajah Aarav yang sangat dekat dengannya hanya berjarak sekitar lima sentimeter saja.
Jantung keduanya sama-sama berpacu sangat cepat. Aarav memiringkan kepalanya, ia harus memanfaatkan kesempatan ini.
Cup
Aarav menempelkan bibirnya sedikit lama di bibir Calansha. Calansha hanya memejamkan matanya, meskipun Aarav sudah berkali-kali melakukan ini padanya. Tapi Calansha masih sangat malu.
"Modus."
"Kamu juga suka." Lebih baik Calansha diam saja, apa yang dikatakan Aarav memang benar adanya.
"Nih!" Calansha menyodorkan minumannya yang tadi sempat tertunda karena...ekhem.
Aarav meneguknya hingga habis, ia lalu menggendong Calansha ala bridal style menuju kamar.
"Mandi gih!!"
"Anak-anak tumben betah banget di rumah kakek neneknya." Calansha dan Aarav sudah dikaruniai dua bocah laki-laki kembar.
Mereka berdua bernama Arshan Yakra Danendra dan Aaransa Naka Danendra. Nama mereka maerupakan gabungan dari nama Calansha dan Aarav.
Arshan dan Aaran masih berusia sekitar satu tahun. Keduanya memiliki sifat yang sangat bertolakbelakang. Arshan yang jarang menangis, bahkan setahun ini mungkin ia hanya menangis kurang lebih dari sepuluh.
Sedangkan Aaran, bocah kecil itu sangat cengeng. Mungkin sifat dari Calansha yang memiliki hati lembut.
"Mungkin mereka lagi kangen sama kakek neneknya. Kamu mandi gih, aku siapin baju kamu." Aarav masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah Calansha menyiapkan baju untuk suaminya, sembari menunggu ia men-scroll Instagram nya. Sepertinya Calansha sudah lama tidak memposting foto ataupun video disana.
calanshaayna_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2.897 likes calanshaayna_ two years ago❤️ @aarav_kra
2 minutesago
View 570 comments
anbecca27 Anshaa...
pemutih kulit_bersih Kulit bersih dan putih solusinya hanya di pemutih kulit dan bersih, silahkan cek produk di link bio
frzan_adkya astaga....bini gue makin cakep aja @calanshaayna_ ❤️😘
pradxtrita @aarav_kra ada yang nantangin tuh
rafandra A mati lo @frzan_adkya
frzan_adkya iri bilang boss!!
naydanibn_ gue bilangin cewek lo @frzan_adkya @farasanjita
Calansha terkekeh kecil membaca komentar-komentar temannya. Mereka memang sangat absurd.
"Kenapa?"
"Temen-temen kamu pada nggak jelas semua." Calansha berdiri mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambut Aarav yang basah.
"Dari dulu, emangnya kamu habis ngapain?"
"Posting foto di instagram." Aarav hanya mengangguk, ia duduk di depan Calansha sedangkan wanita di depannya berdiri sambil mengeringkan rambutnya. Aarav melingkarkan tangannya di perut Calansha. Hal itu tiap hari dilakukan oleh Aarav, tanpa ada kata lupa.
_ _ _ _ _ _ _
Maaf kalau fotonya jelek, author baru belajar edit 😁 See you guys👋🏻👋🏻