Eps 7: Perasaan ini?

1.2K 48 0
                                    

Selamat membaca~


Aarav dan Calansha baru tiba di sekolah mereka dan sudah disambut dengan beberapa murid yang menatapnya iri.

Calansha melingkarkan tangannya ke lengan Aarav. "Aku temenin sarapan ya?"

Calansha mengangguk antusias mendengar hal itu. Dia sangat senang, kini ia sudah bersama dengan Aarav. Meskipun Aarav belum mengklaim Calansha sebagai pacarnya tapi Aarav sudah mengklaim Calansha sebagai gadisnya.

Setibanya di kantin, semua pasang mata tertuju pada Aarav dan Calansha. Mereka tidak menggubrisnya dan terus berjalan untuk ke tempatnya.

"Mau sarapan apa? Biar aku pesenin," terlihat Calansha berpikir.

"Mau sarapan roti aja, aku lagi males makan yang berat-berat." Selepas itu Aarav pergi untuk memesan makanan untuk gadisnya.

🌻🌻

Bel istirahat sudah berbunyi, kebanyakan murid menghabiskan waktu istirahatnya di luar kelas.

Namun kali ini, kelima gadis cantik itu lagi malas untuk ke luar kelas. Mereka sedang berbincang di dalam kelas.

"Ehem, gue denger-denger ada yang official nih? Siapa ya?" Calansha yang merasa pun salting dan memalingkan wajahnya.

"Ciee, salting ya. Uhuy, Ansha diem-diem aja." Goda Nay.

"Apaan sih? Orang gue nggak pacaran, " tutur Calansha yang masih terlihat salah tingkah.

"Iyaa yang nggak pacaran tapi pagi-pagi udah gandengan aja." Trita menyahut dan menoel-noel dagu Calansha.

Calansha langsung menepis tangan Trita. "Beneran, gue belum pacaran."

"Ohh belum ya?" Calansha malah tambah dibuat salah tingkah dengan perkataan Becca.

"Udah-udah, kasian Calansha." Bela Fara yang kasihan terhadap Calansha.

"Eh btw, tapi lo kok bisa deket sama Aarav sih? Perasaan kalian aja nggak pernah ketemu," heran Trita.

"Iya ya? Ceritain dong, An!" Pinta Becca dengan memohon.

"Hm. Gue-" ucapan Calansha terpotong karena bunyi bel masuk. Mereka semua berdecak kesal dan kembali menuju bangkunya masing-masing.

🌻🌻

Siang ini, kelas Aarav sedang berlangsung pelajaran olahraga dan bebarengan dengan kelas sebelas. Kali ini mengenai bola basket, Aarav tentunya sudah menguasai hal itu. Tapi ia tetap mengikuti pelajarannya.

"Aar, lempar bolanya ke gue!!" Teriak Rafan saat melihat Aarav yang memegang bolanya.

"Woi, tarzan!! Lo jangan tebar pesona. Kagak ada yang mau sama lo, mendingan lo fokus main dulu." Arsen meneriaki Farzan karena Farzan malah menggoda para cewek-cewek yang sedang menonton.

"ANJING LO!!"

Duk

"Aws." Rintih salah satu siswi dari kelas sebelas karena tidak sengaja terkena lemparan bola dari Aarav.

"Maaf," setelah mengatakan itu, Aarav langsung melanjutkan permainannya.

Sedingin-dinginnya Aarav, ia tetap akan minta maaf jika ia salah.

Satu jam sudah berlalu, jam pelajaran olahraga pun sudah selesai.

Aarav kini berada di kantin bersama dengan teman-temannya untuk membeli minuman dan makanan.

Aarav tiba-tiba terlintas kejadian tadi, dimana ia tidak sengaja melempar bola dan terkena siswi kelas sebelas.

Aneh, Aarav merasa jatungnya berpacu sangat cepat.

Perasaan ini, kenapa?, batin Aarav.

"Ngelamun ae lo, lagi mikirin apa lo?" Lengan Aarav ditabok oleh Gibran dan Aarav pun menghadiahi tatapan tajam kepada Gibran. Sang pelaku hanya cengengesan dan meminta maaf dengan mengacungkan dua tangan berbentuk peace. (Aku nggak tau nulisnya kaya gimana, klo salah maafin author ya🙏)

"Lo jadian sama Calansha?" Pertanyaan Rafan dibalas gelengan oleh Aarav.

"Terus? Kenapa lo tadi pegang-pegangan?"
"Eh goblok, emang pegang-pegangan nggak boleh napa?" Arsen menonyor kepala Farzan sedikit kencang.

"Bukan makhrom."
"Halah, lo kayak bener-bener aja. Lo aja sering grepe-grepe anak orang."

"Bangsat! Lo tau darimana?"
"Ck, temen-temen gue kagak ada yang bener otaknya. Cuma gue sama si Aarav yang bener."

Gibran, Farzan dan Arsen menghadiahi tatapan maut kepada orang itu. Rafandra Abrams.

"KAYAK LO BENER AJA." Kompak mereka bertiga dan Aarav hanya diam saja.

_
_
_
_
_
_
_

Hayo loh siapa tuh cewek yang bisa buat jantung Aarav deg-degan?
Calansha?

Who Is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang