Eps 39: Calansha vs Stasya

509 21 0
                                    

Selamat membaca~

Malam sudah menunjukkan pukul dua belas, tapi Calansha masih termenung memikirkan rekaman itu. Bahkan, kado dari yang lain belum ia buka, ia sudah tidak tertarik lagi.

"Nggak ini nggak mungkin terjadi. Dia udah mati, gue liat sendiri." Calansha jadi teringat pada teror-teror yang ia dapat. Apakah ini semua ulah si peneror itu alias AD?

"Stasya, lo nggak bakal gue ampuni. Takdir lo harus sama kayak dia."

Tanpa sepengetahuan Calansha, Stasya melihat itu semua. Dia hanya terkekeh mendengar semua perkataan Calansha.

"Takdir gue?" Setelah itu, Stasya tertawa terbahak-bahak, entah apa yang lucu.

"Lucu banget sih, astaga. Gue baru tau lo selucu itu." Stasya mematikan layar yang ia gunakan untuk melihat Calansha.

"Udah ah, gue mending tidur. Besok ada kejutan buat gue."

🌻🌻

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang terutama para murid. Calansha hari ini sudah memiliki rencana tersendiri untuk melakukan kegiatannya.

Hari ini ia akan menuntaskan semuanya yang terjadi padanya akhir-akhir ini. Ia sudah tidak lagi mengandalkan si wewe gembel alias Aluna. Entah kemana ia pergi, ia tidak lagi menongol lagi dihadapannya, pikir Calansha.

"Pagi sayang."

"Pagi, ma. Papa kemana?" Biasanya ia akan menyaksikan pemandangan yang membuatnya muntah karena ayah dan ibunya biasanya kalau pagi-pagi hari Minggu mereka berdua akan bermesraan, tapi tidak kali ini.

"Papa ada urusan kantor." Calansha hanya mengangguk mengiyakan, setelah itu ia pergi menuju meja makan untuk sarapan. Ia bangun sedikit telat karena kemarin malam ia tidur sedikit terlambat juga.

"Kado nya udah kamu buka belum?" Calansha menepuk jidatnya pelan, ia sungguh melupakan kado ulang tahunnya. Ia kemarin hanya membuka satu kado yang bukan membuatnya senang malah frustasi.

"Belum, ma. Aku kemarin langsung tidur."

Setelah sarapan, Calansha pamit kepada ibunya untuk ke kamar karena ia harus memastikan bahwa rencananya tidak akan gagal lagi.

Calansha menghubungi seseorang agar ia selalu mengawasi Stasya selalu tanpa dilepaskan sama sekali.

Calansha menunggu jam sepuluh untuk melancarkan aksinya. Semua ini sudah Calansha atur dengan baik. Ia tau bahwa musuhnya kali ini bukanlah orang biasa.

🌻🌻

Calansha sekarang sudah berada di tempat untuk melancarkan aksinya. Ia hanya menunggu kedatangan seseorang saja.

"Kalian sudah siap?"

"Siap!!"

"Lakukan sesuai perintah!!" Semuanya mengambil posisi karena target semakin mendekat.

Srek

Srek

Suara langkah kaki seseorang terdengar di telinga Calansha, ia tersenyum.

Who Is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang