Eps 30: Hancur

505 28 0
                                    

Hai semua
Author balik lagi nih
Sorry yang udah nunggu dan makasih yang mau nunggu author update lagi

Selamat membaca~

Malam yang dipenuhi dengan gemuruh suara petir dan keadaan yang gelap. Suara air yang berjatuhan di atap membuat keadaan malam ini semakin suram.

Pyarr

Sesuatu telah terjatuh karena hembusan angin dari pintu balkonnya yang tiba-tiba terbuka.

"Ck, ngerepotin banget."

Calansha menutup pintu balkonnya dan menguncinya. Ia tadi lupa menguncinya sehingga membuat pintu balkon itu terbuka.

Ia menghampiri pecahan yang tadi jatuh.

Ia memunguti satu persatu kaca yang telah pecah. Calansha melihat foto itu, jantungnya berdetak kencang. Pikirannya tidak tenang, kenapa ia harus takut? Bukankah dia sekarang sudah disana?

Foto itu adalah fotonya dan almarhumah 'dia'.

Calansha melihat foto itu dengan seksama, entah kenapa perasaannya tidak enak. Seakan-akan akan ada sesuatu yang terjadi.

Calansha melupakannya dan membereskan kekacauan yang terjadi. Ia kembali ke kasur untuk merebahkan dirinya sambil menikmati suasana yang menurutnya sejuk tapi sedikit menakutkan.

"Kenapa ya akhir-akhir ini banyak yang terjadi sama gue?"

Drrtt

Calansha membuka handphone-nya, disana tertera nama Aarav, ia mengirimkan pesan pada Calansha.

Aarav☺️

Aarav
Kamu lagi ngapain?

Calansha menghela napasnya dengan pelan, sebenarnya Calansha sangat malas dengan Aarav. Ia masih saja dekat-dekat dengan Aluna. Apakah dia tidak tau, jika Aluna menyayanginya lebih dari sahabat?

Me
Gada

Tanpa menunggu lama, pesan itu sudah dibalas oleh Aarav.

Aarav
Oh yaudah, besok sekolah aku jemput
Selamat malam
Aku sayang kamu

Me
Iya

Calansha melempar handphone-nya di kasur, ia sungguh kesal. Bahkan, Aarav tidak menanyainya kenapa.

"Sialan! Sejak Aluna dateng, Aarav jadi beda. Gue nggak bisa lama-lama biarin ini."

Mood Calansha sudah benar-benar buruk, hubungannya dengan Aarav belum saja menginjak satu bulan tapi hama sudah datang. Usahanya untuk mendapatkan Aarav tidak boleh berakhir sia-sia, ia harus berusaha untuk mempertahankan ini.

Calansha mencoba untuk memejamkan matanya, namun tidak bisa. Ia masih memikirkan bagaimana menyingkirkan hama itu.

Hari sudah menjelang tengah malam, namun Calansha masih saja belum bisa tidur. Entah apa yang mengganggu pikirannya, yang jelas Aluna salah satu orang yang mengganggu pikirannya juga.

Calansha tiba-tiba teringat dengan 'dia', ia mengambil sesuatu yang ia simpan di brankas. Brankas itu menyimpan segala rahasia yang sangat Calansha jaga dari dulu. Tidak ada yang bisa membukanya.

Calansha membukanya dan mencari kalung yang dia dapatkan dulu. Entah siapa yang mengirimkannya, tapi kalung itu adalah kalung 'dia'.

"Dimana sih?!" Kesal Calansha saat ia mencari-cari tapi tidak menemukannya.

"Gue nggak keluarin tuh kalung sejak kemarin." Calansha mengobrak-abrik isi brankas itu namun tetap tidak ada.

"Mungkin nggak di brankas." Calansha kembali mengobrak-abrik isi kamarnya.

"Arghh!! Kemana sih? Nggak mungkin ada yang bisa buka brankas gue selain gue sendiri."

"NGGAK MUNGKIN INI SEMUA TERJADI!! RAHASIA GUE NGGAK BOLEH TERBONGKAR!!" Calansha berteriak dengan keras, ia mengacak-acak rambutnya sendiri dengan frustasi. Semua barang yang ada di brankas itu merupakan bukti.

"NGGAK BOLEH!! ANJING!! KENAPA BISA NGGAK ADA?"

"G-GUE HARUS CARI ORANG ITU!"

Drtt

Getaran berasal dari handphone Calansha, ia cepat-cepat membukanya. Siapa tau itu pesan dari Aarav.

Deg

Calansha memilih menelepon orang itu, ia harus mencari tau siapa orang yang berani-berani menerornya seperti ini dan mengambil kalung itu. Orang itu sudah tau semua rahasia yang dijaga oleh Calansha. SEMUANYA.

08548906××××
Bagaimana? Kalungnya sudah ketemu?

"Bagaimana dia tau?" Calansha mengecek semua kamarnya, tidak ada yang terlihat mencurigakan.

08548906××××
Tidak perlu mencarinya, kamu tidak akan menemukan apapun di kamarmu.

"Bajingan lo!!"

🌻🌻

"Selamat malam, sayangnya ayah." Pria yang sudah berumur itu dengan kacamata hitam yang melekat pada wajahnya berjalan menuju seorang gadis yang tengah bersantai sambil menonton televisi, yang tak lain adalah Stasya.

"Ck, ayah tuh ngagetin aja."

"Sorry, putri kecilku. Besok adalah hari ulang tahun sekolah dan kamu juga sudah tau apa kegiatan yang akan dilakukan di sekolah. So, apa yang akan kamu lakukan untuk Calansha?"

"Ayah tenang aja, semua udah aku atur."

"Good girl." Pria paruh baya itu mengacak-acak rambut putri kecilnya. Mungkin, itu adalah salah satu dari hobinya sekarang selain bermain. Bermain bukan sembarang bermain ya guys

_
_
_
_
_
_
_

Who Is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang