Selamat membaca~
"Hari-hari mu akan selalu malam"
Someone
Malam ini berbeda, tidak seperti biasanya. Seakan-akan dunia tau bahwa akan terjadj hal yang buruk, entah pada malam ini atau esok hari. Bulan dan bintang biasanya menampakkan dirinya dengan indah, namun sekarang tidak. Malam yang biasanya sejuk, kini kilat menyambar dimana-mana.Calansha, gadis itu menatap langit malam dari balkonnya. Entah mengapa, hatinya tak tenang.
Ia membuka handphone-nya saat lantunan lagu terdengar di telinganya.
"Halo,"
"Calansha, aku otw ke rumah kamu. Kamu siap-siap sekarang." Ujar Aarav dibalik telepon."Tapi...ini cuacanya lagi nggak bagus. Emang kamu kemana?"
"Ke rumah aku. Bunda kangen banget sama kamu."Setelah itu, Calansha pergi bergegas untuk bersiap-siap. Ia harus tampil cantik di depan calon mertuanya, ekhem.
Ia menatap dirinya di cermin, sempurna. Jantung Calansha sedari tadi berdetak dengan sangat kencang, ia masih belum siap bertemu dengan orang tua Aarav. Meskipun ia dan ibu Aarav sudah pernah bertemu sebelumnya, tapi tetap saja kan. Apalagi, ada ayahnya Aarav.
"CALANSHA!! ADA NAK AARAV INI, CEPETAN!!"
Calansha terburu-buru untuk turun karena teriakan dari mamanya. Sungguh teriakannya sangat menggelegar.
"Kamu tuh kalo dandan lama banget. Aarav udah nunggu lama."
"Gapapa tante, namanya juga cewek." Calansha tersenyum lebar, ia mendapatkan pembelaan dari Aarav.
"Mama tuh." Sedangkan ibu Calansha hanya berdecak malas.
"Yaudah tante, aku pamit." Kandra, ibu Calansha hanya mengangguk dan Calansha serta Aarav juga tidak lupa untuk menyalimi Kandra, untuk ayahnya Calansha dia masih bekerja jadi tidak ada di rumah.
🌻🌻
Calansha dan Aarav sudah tiba di kediaman Danendra. Mereka berdua disambut hangat oleh ibunya Aarav.
"Kangen banget bunda sama kamu. Apa kabar?" Calansha hanya mengangguk dan tersenyum.
"Silahkan duduk dulu. Oh iya, Calansha udah makan malam belum?"
"Belum, tan." Ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.
"Yaudah makan malam bareng kita ya." Calansha yang tidak enak untuk menolaknya pun mengangguk.
"Aarav, panggil papa kamu di atas." Aarav langsung pergi ke atas dan tersisa Calansha dan ibunya Aarav.
"Ayo!"
Kini, keluarga Danendra dan tak lupa Calansha sudah selesai makan malam. Mereka sedang berkumpul di ruangan keluarga untuk ngobrol-ngobrol.
"Kamu Calansha kan?" Tanya ayah Aarav pada Calansha. Karena ia belum sempat menanyakan hal itu kepadanya.
"Iya, om." Ayahnya Aarav hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
🌻🌻
Malam telah berganti pagi, semua orang kembali melaksanakan aktivitas seperti biasanya. Sama halnya dengan Stasya, pagi ini ia harus kembali bersekolah.
Sesampainya di sekolah, ia tidak langsung menuju kelasnya. Stasya perlu sarapan, ia tidak sempat untuk sarapan di rumah.
Di kantin, ia melihat Calansha bersama teman-temannya dan tak lupa dengan teman-teman Aarav juga. Tentunya dengan Aarav.
Sekarang tujuan Stasya hanya sarapan, perutnya terasa sangat lapar.
"Hai, gimana kabar lo hari ini?" Stasya menatap seseorang di depannya. Sepertinya Stasya akan berurusan dengan laki-laki di depannya selalu, tapi.. bagaimanapun dia yang membantunya.
"Baik, kamu apa kabar?" Stasya bertanya balik kepada Danesh.
"Baik juga."
"Kamu ngapain disini?" Stasya memberanikan diri bertanya, padahal ia sudah tau ini adalah kantin. Jelas Danesh mungkin akan makan disini. Tapi...kenapa bersama dengan dirinya?
"Makan lah." Sudah ditebak bukan.
"Tau... maksudnya ngapain duduk sama aku? Kamu nggak malu apa duduk sama orang kayak aku?" Stasya bukan perempuan yang cantik, ia hanya seorang biasa. Tidak seperti Danesh yang memiliki paras lumayan tampan.
"Gue juga nggak tau." Oke, Stasya tidak akan bertanya lagi.
Setelah ia sarapan, ia kembali ke kelasnya. Karena beberapa menit lagi bel masuk sudah berbunyi.
🌻🌻
Hari cepat sekali berlalu, kini matahari sudah berada di atas kepala.
Stasya, gadis itu harus pulang terlebih dahulu karena ada urusan yang mendadak.
"Hai, putri kecilku. Apa kabarmu?"
"Semuanya baik, dan..kamu, ayah?" Seseorang yang dipanggil dengan sebutan 'ayah' tersenyum. Akhirnya, putri kecilnya sudah terbiasa dengan panggilan itu."Seperti yang kamu liat. Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"
Gadis cantik itu berpikir, ia masih bingung apa yang harus ia lakukan terhadap 'dia'.
"Aku akan membuatnya sengsara secara perlahan."
Pria paruh baya itu menghampiri putri kecilnya lalu mengacak-acak rambutnya gemas. "Ini dia."
_
_
_
_
_
_
_Maaf guys, aku update-nya agak telat
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is She? [END]
Mystery / Thriller"Kebangkitan seseorang untuk mengembalikan jati dirinya" Kisah ini menceritakan seorang gadis dengan kehidupan yang baru. Akankah gadis tersebut akan kembali ke kehidupan yang dulu atau dia akan tetap di kehidupan yang ia jalani sekarang? Gadis yang...