Eps 36: Ulah Calansha

433 22 0
                                    

Selamat membaca~

Bel pulang sudah berbunyi di SMA Borge, semua murid berhamburan untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Sama halnya dengan Stasya, tapi gadis itu masih saja duduk di perpustakaan menunggu sekolah sepi.

Stasya mendengar ada seseorang yang masuk ke dalam perpustakaan ini. Apakah penjaga perpustakaan?

"Danesh? Kamu ngapain disini?" Stasya bingung, mengapa Danesh disini bukankah ini waktunya pulang?

"Eh, gue mau balikin buku. Lo ngapain disini?" Ujarnya sambil memberi tau buku yang ia akan kembalikan.

"Oh...aku nunggu sekolah sepi baru pulang."

"Balik bareng gue, yuk!"

"Nggak deh, aku habis ini juga ada urusan." Alibi Stasya, ia tidak ingin merepotkan Danesh dengan mengantarkannya.

"Gue anter sekalian." Danesh masih bersikukuh untuk mengantarkan Stasya.

"Nggak perlu. Yaudah, aku duluan ya. Kayaknya udah lumayan sepi." Stasya bergegas terlebih dahulu agar Danesh tidak memaksanya untuk mengantarkan dirinya.

Danesh hanya mengangguk kaku dan ikut bergegas dari sana juga.

Stasya pulang dengan jalan kaki, karena menurutnya jarak rumahnya dengan sekolah tidak terlalu jauh. Daripada ia harus naik angkot, Stasya lebih memilih berjalan kaki hitung-hitung sambil berhemat.

Ia sangat senang berjalan kaki, karena menurut Stasya berjalan kaki itu menyenangkan bukan hanya untuk berolahraga saja. Ia juga bisa menikmati pemandangan di jalan yang ia lalui dengan enak.

"Ada cewek nih..."

"Sikat!!"

Stasya was-was melihat beberapa pria dengan berbadan cukup besar mendekat ke arahnya. Stasya mundur perlahan, ia ingin berlari tapi di belakangnya juga sudah ada beberapa pria yang sama.

Stasya terkepung, ia tidak tau harus apa. Pikirannya kalut, apa ia harus melawan mereka semua?

"Hai, main sama abang yuk!!" Pria dengan jenggot yang lumayan panjang menoel lengan Stasya. Stasya menepis tangan itu.

"Jangan ganas-ganas atuh neng. Nanti juga keenakan ya nggak?" Semua tertawa mendengarnya. Stasya rasanya ingin kabur secepatnya dari sini.

Preman yang lain memegang tangan Stasya, namun segera Stasya menarkk tangannya kembali.

Stasya kini berada di tengah-tengah beberapa pria berbadan cukup besar itu. Mereka mulai mendekat, mengikis jarak antara satu sama lain.

Bugh

Stasya menendang junior salah satu preman itu dengan keras membuatnya mengerang.

"Cewek sialan!!"

"Hajar!!"

Bugh

Bugh

Dugh

Plak

Bugh

Plak

"Arghh..." Ringisan keluar dari mulut preman itu.

Semua preman itu menyerang Stasya dengan bergantian, tanpa ampun sedikitpun. Tetapi, Stasya tetaplah Stasya. Gadis itu tidak akan menyerah sedikitpun, ia sudah biasa melawan preman-preman seperti ini.

Sebenarnya ia tadi tidak berniat untuk berkelahi, namun kelakuan preman itu yang membuatnya harus berkelahi.

Sepuluh menit berlalu, Stasya berhasil menumbangkan semua preman itu dengan mudah.

"Payah."

"Tuh cewek modelan apaan sih?"

"Om preman kalo mau tarung sama Stasya, latihan dulu sama Stasya biar berbanding. Om preman mah badannya doang yang besar tapi kekuatannya kecill.." Rasanya preman itu ingin menghajar Stasya lagi tapi apalah daya kekuatannya, sudah habis.

"Yaudah ya om preman, Stasya mau balik. Sampein salam ke bos nya." Stasya sudah tau ulah siapa sebenarnya, karena biasanya ia lewat jalan ini tidak terjadi apa-apa. Kenapa tiba-tiba ada om preman?

🌻🌻

Calansha menatap semua preman yang ada di depannya. Wajah mereka dipenuhi dengan lebam-lebam. Calansha sudah bisa menebak.

"Pengecut kalian!!"

Calansha berdecih, sungguh memalukan.

"Hai....loh kenapa ini semua?" Aluna datang, ia terkejut melihat beberapa pria dengan badan cukup besar terkapar tidak berdaya.

Calansha menjelaskan semua yang terjadi.

"Bodoh lo, Calansha."

"Sialan!" Umpat Calansha, ia tidak terima jika dirinya disebut bodoh. Bukankah itu rencana yang bagus meskipun berakhir buruk?

"Kenapa lo ngga kasih tau gue dulu?"

"Ck, nggak penting."

Aluna menatap tajam Calansha, sungguh manusia di depannya ini sangat meremehkan sesuatu hal.

"Lo tau? Siapa sebenarnya, Stasya?"

Pertanyaan itu membuat Calansha terdiam. Benar, ia tidak tau siapa Stasya sebenarnya. Bahkan, dia merupakan salah satu bagian AD. Berarti dia bukan cewek pada umumnya.

"Gue tegasin lagi, Calansha. Stasya bukan cewek sembarangan. Bahkan, gue aja nggak tau siapa dia sebenarnya."

Lagi-lagi, pernyataan itu membuat Calansha tidak berkutik. Kenapa dia sangat misterius? Siapa sebenarnya dia?

_
_
_
_
_
_

Om preman...om preman..

Who Is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang