Eps 40: Selamat Tinggal

538 24 0
                                    

Selamat membaca~

Stasya berjalan dengan tertatih-tatih ke rumah sakit. Ia harus mengobati luka tembakannya ini, pelurunya juga masih tertancap di bahu Stasya.

Darah segar masih saja mengalir, meskipun Stasya sudah membalutnya dengan sobekan bajunya tapi darah itu masih saja belum berhenti.

Di sepanjang jalan, darah Stasya menetes melalui lengannya. Tidak ada seorang pun disana, Calansha sangat pintar ia memilih tempat yang tidak pernah dijangkau orang sedikitpun.

"Gue nggak bawa hp lagi."

Stasya melihat ada mobil yang akan melintas, ia berniat untuk meminta tolong tapi mobil itu sudah berhenti sedikit jauh di depannya.

Stasya memicingkan matanya, ia sepertinya mengenal orang itu. Orang itu keluar dari mobil.

Aluna?, batin Stasya.

"Ck, ck....kasian banget sih. Mau gue tolong nggak? Mari masuk, biar gue anterin ke rumah sakit." Setelah mengatakan itu semua, ia tertawa terbahak-bahak seakan-akan Aluna sangat puas melihat Stasya seperti itu.

Stasya menatap Aluna tajam, ia benar-benar sudah dikhianati. Bahkan bukan sekali tapi dua kali.

"Mau gue tambahin nggak?" Aluna mengeluarkan pistol dari saku jaketnya. Ia meniup pistol itu dengan angkuh.

Stasya tidak bisa disini lama-lama, jika tidak ia akan kehabisan darah. Ia ingin beranjak tapi suara tembakan mengagetkannya.

Aluna menembakkan peluru ke atas.
"Lo mau kemana hm? Gue nggak suka dihiraukan."

"Biar gue akhiri kisah ini sekarang juga."

Dor

Pandangan Stasya semakin buram, ia melihat samar-samar disana Aluna sedang tertawa bersama dengan Calansha.

Stasya tergeletak tidak sadarkan diri dengan darah yang mengalir deras di bahunya dan di dadanya.

Aluna dan Calansha meninggalkan Stasya begitu saja dengan perasaan senang.

🌻🌻

"Jangan biarkan Aluna dan Calansha lolos!!"

Arel Danendra, pria paruh baya itu sedang menunggu Stasya diperiksa. Ia sedari tadi tidak tenang karena dokter mengatakan kalau Stasya akan selamat sangatlah kecil.

Hanya Arel keluarganya satu-satunya Stasya disini, ia juga belum menghubungi orang tua Stasya disana.

Ceklek

"Bagaimana keadaan putri saya?"

"Maaf pak, pasien kehilangan banyak darah. Kami tidak bisa menyelamatkannya."

"Nggak mungkin, dok. Dia adalah cewek yang kuat."

"Mari pak."

Arel masuk ke ruangan itu, ia melihat Stasya terbaring tak berdaya dengan wajah yang pucat. Mata lentik itu kini sudah tertutup rapat-rapat. Air mata lolos dari mata Arel. Ia kehilangan putri kecilnya.

"Arghh!!" Arel memeluk tubuh dingin Stasya, ia menangis tersedu-sedu. Sungguh, ini lebih sakit dari apapun. Meskipun Stasya bukan anak kandungnya, tapi Stasya sudah ia anggap sebagai seorang anak dan menantu bagi anaknya.

"Hey, perjuanganmu belum selesai. Masih ada kejahatan yang harus kamu basmi. Kegelapan ini tidak akan selesai, kamu harus meneranginya sebagai lentera. Putri kecilku.....denger ayah, kamu sudah berjanji untuk membalaskan dendam kamu dan orang lain. Kamu ingat itu kan? Kamu nggak mau kan? Aarav sama dia?" Arel masih saja belum percaya jika Stasya-nya, putri kecilnya telah berakhir.

"Putri kecilku....bangun. Kamu harus kembali lagi untuk memperjuangkan keadilanmu dan orang lain. Kamu adalah sosok yang kuat."

🌻🌻

Pemakaman Stasya berlangsung dengan baik, hanya ada beberapa orang yang ikut melaksanakan pemakaman Stasya. Arel juga sudah menghubungi kedua orang tua Stasya.

Sedari tadi ibu Stasya memeluk batu nisan putrinya, mengapa dia pergi secepat itu?

"Nak....kamu orang yang hebat, kamu adalah sosok pahlawan bagi ibu dan bapak. Terima kasih karena telah mengisi hari-hari ibu dan bapak lebih berwarna."

Semua orang perlahan pergi meninggalkan makam, kini tersisa Arel. Pria paruh baya itu sangat sangat kehilangan putri kecilnya.

"Hai, putri kecil ayah. Kamu benar-benar sudah tidak mau berjuang kembali. Lihatlah, kamu udah menyatu dengan bumi ini. Batu nisan ini untuk kedua kalinya tidak tertuliskan namamu. Ayah kecewa sama kamu, Stasya."

Kisah ini benar-benar berakhir dengan kepergian Stasya.

🌻

Teruntuk Stasya Azalea

Terima kasih karena telah mengajarkan pada kita arti kebenaran
Terima kasih karena telah berjuang untuk dirimu sendiri dan orang lain
Kehebatanmu tidak akan pernah dilupakan oleh semua orang

Kamu adalah sosok yang kuat, terima kasih juga karena kembali dalam lingkaran kegelapan untuk memberikan cahaya
Stasya, nama yang sangat indah dan memiliki arti kebangkitan
Kamu adalah kebangkitan dari kematianmu

Terima kasih atas segala pengorbananmu untuk mereka semua yang telah disakiti

Selamat tinggal, Stasya Azalea

🌻

Ending?
_
_
_
_
_
_

Ending?______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aluna Dafiza

Satu kata buat Aluna dan Calansha

Who Is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang