Eps 9: Pasar Malam

981 41 0
                                    

Untuk cover nya pake yang itu dulu ya
Next time pasti diganti kok
Oke, lanjut ya

Selamat membaca~

Aarav☺️

Aarav
Calansha

Me
Kenapa, Aar?

Aarav
Siap-siap, aku kesana

Me
Mau ngapain?

Aarav
Otw.

Calansha yang membaca itu pun cemberut, karena pertanyaannya tidak dijawab. Tapi ia langsung bergegas untuk menjalankan tugasnya, yaitu bersiap-siap.

"Pake baju apa ya gue? Kira-kira Aarav mau ngajak kemana sih, nyuruh gue siap-siap segala?" Calansha berpikir keras.

"Pake baju ini aja kali ya. Oke." Setelah itu, Calansha bersiap-siap.

"Ansha sayang!!" Teriak ibu nya dari bawah.

Seolah-olah Calansha tau apa yang ingin disampaikan ibu nya, ia langsung bergegas ke bawah. Karena Aarav pasti sudah datang.

Calansha memakai pakaian casual tapi tetap terlihat cantik.

Sesampainya di bawah, Calansha melihat Aarav yang sudah siap dengan pakaian yang membuatnya terlihat tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di bawah, Calansha melihat Aarav yang sudah siap dengan pakaian yang membuatnya terlihat tampan

Sesampainya di bawah, Calansha melihat Aarav yang sudah siap dengan pakaian yang membuatnya terlihat tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, Aar. Kamu udah lama?" Dibalas gelengan oleh Aarav.

"Mau kemana?" Tanya Calansha kepada Aarav yang sudah berdiri di depannya.

"Pasar malam." Calansha yang mendengar itu pun tersenyum dan sangat senang.

"Yaudah ayo." Aarav menggandeng tangan Calansha untuk pergi, sebelum itu mereka berpamitan terlebih dahulu ke orang tua Calansha.

Aarav sudah akrab dengan orang tua Calansha. Karena sejak kecil Aarav sudah sering bertemu dengan mereka. Orang tua Aarav pun sudah akrab dengan orang tua Calansha.

🌻🌻

Mereka berdua sedang berada di mobil. Dalam perjalanannya, tidak ada percakapan diantara hanya terdengar suara kendaraan yang melintas.

Calansha yang merasa tidak enak dengan suasana ini pun memecahkannya, "Aar, kamu tumben ngajak keluar aku?"

Aarav menoleh ke Calansha sebentar dan kembali menghadap ke jalanan. "Emang aku nggak pernah ngajak keluar?"

Calansha menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Benar sekali apa yang dikatakan Aarav. Aarav sering mengajaknya keluar.

Calansha hanya tersenyum kikuk dan terjadi keheningan lagi di dalam mobil.

Akhirnya, mereka berdua sampai di pasar malam. Pasar malam itu tampak indah di malam hari dengan lampu yang gemerlapan.

Banyak stan makanan dan permainan.
"Kamu mau makan dulu atau main dulu?"
Calansha mendongak menatap Aarav yang lebih tinggi dari dirinya.

Aarav yang melihat itu pun gemas dan mengacak rambut Calansha. "Ihh kok malah diacak-acak sih?! Udah bagus-bagus tau." Calansha mengerucutkan bibirnya kesal dan bergegas masuk meninggalkan Aarav yang terkekeh. Lucu sekali gadisnya.

"Maaf-maaf, yaudah ayo makan dulu. Kamu belum makan kan?" Calansha pun langsung menarik tangan Aarav ke salah satu stan makanan.

Ternyata Calansha menarik Aarav ke stan yang menjual sate ayam. "Aku mau makan sate ayam," tuturnya kepada Aarav.

Aarav pun mengangguk dan memesan dua porsi sate ayam, tentunya untuk Calansha dan dirinya.

"Lama banget, aku nggak makan sate ayam." Ucap Calansha dengan binar di matanya, dan sambil melihat tukang sate ayam yang sedang membakar satenya.

"Kamu suka banget sama sate ayam?" Calansha pun mengangguk cepat.

"Bukannya dulu kamu sangat benci sama kacang?" Pertanyaan Aarav membuat Calansha menoleh.

"I-itu kan dulu, sekarang aku suka banget."
Aarav hanya mengangguk dan menunggu pesanannya siap.

Setelah makan, mereka berdua bermain wahana-wahana yang ada di pasar malam. Yang pertama Calansha mengajak Aarav untuk naik kora-kora.

"Aar...ayo naik itu!" Tunjuk Calansha pada kora-kora. Ia terlihat begitu antusias saat melihat orang-orang yang naik kora-kora teriak-teriak.

"An...naik yang lain aja ya? Biang lala gimana?" Pasalnya Aarav takut pusing setelah naik kora-kora.

Calansha mengerucutkan bibirnya, "Yaudah aku naik sendiri aja." Calansha pergi sendiri untuk bermain kora-kora meninggalkan Aarav yang menghembuskan nafasnya kasar.

Aarav mengejar Calansha yang sudah mengantri untuk naik wahana itu. "Yaudah, aku temenin." Calansha tersenyum kembali dan menautkan tangannya ke tangan Aarav.

Lima belas menit berlalu, mereka berdua sudah menaiki kora-kora. Calansha terlihat sangat senang, sedangkan Aarav ia hanya diam saja. Rasanya ia ingin sekali memuntahkan cairan di perutnya.

"Aar, kamu gapapa?" Calansha khawatir melihat wajah pucat Aarav. Aarav hanya menggeleng dan berpamitan untuk ke toilet karena ia sudah tidak tahan dengan perutnya.

"Eh yaudah, aku anterin ya. Aku tunggu di luar." Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya Aarav keluar dengan sedikit lebih baik.

"Ayo, kita beli minum!" Aarav hanya pasrah saat ia ditarik oleh Calansha.

"Nih, minum dulu." Calansha menyerahkan air mineral yang ia beli tadi.

"Pulang aja ya?" Tanya Calansha, ia tidak tega melihat keadaan Aarav saat ini.

Aarav yang merasa tidak enak badan pun mengiyakan saja. Dia juga ingin pulang dan istirahat.

_
_
_
_
_
_

Aarav mabok kora-kora😭

Who Is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang