Selamat membaca~
"Aku akan selalu memenangkan
setiap permainan di kehidupan ini"
Calansha A."BERHENTI!"
"Kamu apa-apaan sih, Aar?" Calansha masih belum tau juga apa masalahnya, sekarang? Ia malah menambah kemarahan Aarav dengan membela Danesh.
Calansha membantu Danesh untuk bangun sedangkan Aarav, lelaki itu hanya menatap Calansha yang sedang membantu Danesh.
Aarav pergi dari sana, ia tidak tahan dengan pemandangan itu. Hatinya sangat sakit, ia telah dipermainkan oleh Calansha-nya.
Aarav pergi ke taman untuk menenangkan dirinya. Tiba-tiba ada seorang gadis yang menghampirinya dan memberikan air minum kepada Aarav.
Aarav menatap gadis di depannya, ia pernah bertemu sebelumnya tapi ia lupa.
"Nih, kamu keliatannya kayak capek banget." Gadis itu memberi minuman yang tadi dia beli untuk dirinya tapi saat melihat Aarav ia memberikan minuman padanya.
Aarav menatap air mineral itu dan menerimanya. "Thanks." Gadis itu mengangguk dan bergegas pergi.
Aarav menatap kepergian gadis itu, ia tersenyum sangat tipis. Kenapa jantungnya berdetak sangat kencang saat dengan gadis itu? Bukankah Calansha sudah bersamanya? Tapi...ah sudahlah
🌻🌻
"Aarav."
Aarav kenal dengan suara itu, dia adalah orang yang dari dulu mengisi hatinya bahkan hingga sekarang. Tetapi dia telah mengecewakannya.
Aarav hanya diam, ia tidak menoleh atau menatap sedikitpun kepada Calansha.
"
Aar, maafin aku. Aku bisa kasih penjelasan." Aarav tetap diam, ia hanya menatap murid yang melintas di depannya.
"Kemarin aku cuma nganterin Danesh, keliling sekolah. Dia-"
"Dengan berbohong? Cihh...." Aarav masih tak habis pikir dengan Calansha.
"Karena itu..." Skakmat. Calansha tidak tau apa alasannya berbohong, apakah Calansha berbohong agar bisa dengan Danesh?
"Aar....maafin ya." Lirih Calansha, ia mencoba sebaik mungkin agar Aarav memaafkannya.
"Siapa Danesh?"
"D-dia.....Danesh dulu orang yang suka sama aku." Calansha memelankan kalimat terakhirnya. Ia sungguh takut sekarang. Lagi-lagi Aarav dibuat kecewa.
"Lo juga suka sama dia?" Pertanyaan Aarav membuat Calansha membeku. Tidak atau iya?
Calansha hanya diam saja tanpa menjawab. Aarav sekarang sudah tau jawabannya.
Aarav memejamkan matanya mencoba untuk tidak membentak Calansha. Dia menghembuskan napasnya kasar, kenyataan pahit apa lagi ini?
Aarav lebih baik pergi dari sini untuk mencerna semua apa yang terjadi dan menerima kenyataan yang pahit itu.
"Aar, kamu mau kemana?!" Aarav lagi-lagi menghiraukan Calansha. Ia sungguh kecewa dengan gadis itu.
"Arghh!! Bangsat!"
🌻🌻
Sepertinya Calansha belum kapok, ia sekarang menemui Danesh yang berasa di UKS. Ia membawakan makanan untuknya.
"Dan, gimana keadaan lo?" Danesh tersenyum kepada Calansha, gadis ini sungguh berbeda dari sebelumnya. Dulu Calansha adalah gadis yang cuek dengan Danesh dan sekarang, dia terlihat sangat peduli.
"Gue gapapa." Calansha menyodorkan makanan yang ia beli tadi di kantin. "Makan gih!"
"Buat gue?" Calansha mengangguk dengan lucu, hal itu membuat Danesh gemas. Ia mengacak rambut Calansha.
Hal itu tak luput dari dua pasang mata yang mengarah pada mereka. Aarav, dia melihat semua itu. Sudahlah...
Aarav berjalan dengan sangat terburu-buru, ia ingin pergi dari sini. Hingga ia menabrak seorang gadis, "JALAN TUH PAKE MATA!!" Bentak Aarav, ia sudah tidak bisa menahan amarahnya. Mood-nya sudah tidak baik.
"Ma-maaf." Aarav kenal dengan suara itu, gadis itu lagi? Kenapa ia selalu bertemu dengannya? Aarav tak memperdulikannya, ia tetap berjalan menuju parkiran untuk pergi dari sekolah ini.
_
_
_
_
_
_Untuk eps ini segini dulu ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is She? [END]
Misterio / Suspenso"Kebangkitan seseorang untuk mengembalikan jati dirinya" Kisah ini menceritakan seorang gadis dengan kehidupan yang baru. Akankah gadis tersebut akan kembali ke kehidupan yang dulu atau dia akan tetap di kehidupan yang ia jalani sekarang? Gadis yang...