Psychopatic Guy✓

²⁰. duapuluh

Ayuk komen yang banyak, yuk, biar up lagi☄️

Jangan lupa vote sebelum membaca 😇👍

"Eh, eh, lo tahu berita yang lagi panas? Kak Sunghoon sama Shareen jadian, woi!!!"

"Hah?! Seriusan lo?!"

"Loh, bukannya tuh cewek cuma dijadiin bahan bullyan? Terus bukannya Kak Sunghoon itu dikenal psikopat? Kok bisa? Tahu dari mana lo?!" sahut kakak kelas yang baru keluar dari bilik toilet.

"Makanya lo liat mading, dong! Hot news begini malah ketinggalan, kurang update banget!" Dia kembali berlari mengelilingi sekolah menyebarkan kabar tersebut hingga satu sekolahan tahu hanya dalam satu jam. Semua murid terkejut sekaligus bingung. Bukankah Sunghoon dikenal dengan keganasannya dalam menghajar seseorang? Kini kenyataan itu dipertanyakan orang-orang.

Apa Sunghoon tidak seperti yang mereka bayangkan? Apa Sunghoon bukan lelaki seperti itu? Apa Sunghoon sebenarnya tipe yang romantis? Berbagai argumen mulai menjalar ke mana-mana. Tak ayal, berita tersebut diberi bumbu-bumbu aneh lainnya hingga semakin tak masuk akal.

Mereka pun berbondong-bondong memenuhi mading melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Usai menyaksikan 'bukti' yang terpampang di mading, sebagian kecil percaya, sedangkan yang lainnya masih berpegang teguh pada argumen bahwa Shareen hanya dijadikan bahan mainannya. Tidak sedikit yang mencerca Shareen sebagai wanita penggoda dan sebagainya.

Sementara Shareen yang namanya bersangkutan itu kini dilanda kegundahan saat berpuluh-puluh gadis terus mendatanginya dan meminta penjelasan tentang apa yang terjadi.

"Shareen, please, jelasin ke kita sebenernya hubungan lo sama Kak Sunghoon tuh apa?!"

Gadis berambut panjang itu menutup wajahnya dengan telapak tangan saat teman-teman sekelasnya terus mendesaknya. Dia pikir ketika berada di kelas, dia akan aman dari serbuan kakak kelas. Situasinya sama saja. Dia bahkan terlihat seperti dieksekusi di mejanya sendiri dengan pintu kelas dan jendela tertutup rapat.

Temannya yang bernama Yunjin itu mengetuk meja berulang kali, membuat Shareen terpaksa menurunkan tangan dan menatapnya.

"Liat! Ini lo sama Kak Sunghoon, kan?!"

Wajah Shareen memerah. Dia sungguh malu.

Itu adalah gambar yang diambil saat dirinya sedang bersama Sunghoon. Ada banyak. Saat mereka berada di taman, atap sekolah, bawah pohon, parkiran, bahkan hari di mana Shareen dan Sunghoon hujan-hujanan! Termasuk saat Sunghoon menyatakan perasaan padanya di perpustakaan semalam. Ah, tunggu, bukan menyatakan perasaan, tapi memaksakan kehendak, ah sudahlah! Intinya, foto itu adalah momen di mana hanya ada mereka berdua, lantas siapa yang mengintai mereka? Itu lah yang terus terbayang-bayang di benaknya.

"Kalian gak ngaca kemarin udah ngucilin Shareen, dan sekarang desak-desak Shareen untuk jawab pertanyaan kalian?" Jungwon menyahut, merasa kurang nyaman dengan kehadiran gadis-gadis itu ke mejanya.

"Heh cupu, lo diem aja, ya! Gue gak bicara ke lo!"

Mendengar itu, Shareen mulai terganggu, alisnya berkerut. Dengan berani dia melepaskan lengan Yunjin agar tak menyentuh mejanya.

"Jungwon benar, baru semalem kalian coret-coret meja aku karena benci, kenapa sekarang deket-deket kayak gini?"

"Shareen, kita gak pernah benci ke lo. Lo udah cantik, baik hati, manis juga, gak mungkin kita benci sama lo. Kemarin itu cuma kesalahan. Itu karena lo ngatain Kak Sunghoon, jadi kita pikir Kak Sunghoon udah nandain lo sebagai bullyan dia. Kita pikir, kalau kita tetep berhubungan sama lo, Kak Sunghoon bakal marah. Sebaliknya, kalau kita ikut ngucilin lo, dia bakal seneng. Tapi kayaknya, hubungan lo sama Kak Sunghoon beda, liat aja nih Kak Sunghoon letakin kepalanya di atas pangkuan lo. Romantis banget. Jadi kalian beneran jadian, kan? Kalau bener, Kak Sunghoon itu orangnya gimana?! Bukan nyeremin, kan? Romantis?!"