⁴². empatpuluh dua

4.7K 843 182
                                    

Maaf ya kelamaan up nyaa:"(( seriuss belakangan ini beneran sibuk, ngurus inilah, itulah, ikut inilah, itulah, yaampun, ini juga nulisnya buru-buru, maaf kalo ada kata yang ngga pas, enjoy ya!

Jangan lupa vote sebelum membaca ❤️

Happy reading 🥀






Sudah dua minggu Sunghoon tidak terlihat. Shareen kepalang cemas, entah ke mana keberadaan cowok itu, dia terus berputar-putar di kepala Shareen.

Shareen sudah berusaha mencari mengandalkan pengetahuan minimnya seperti tempat-tempat yang bisa saja Sunghoon kunjungi. Semua hasilnya adalah nihil. Mau bertanya, pada siapa lagi? Shareen tidak punya kenalan bahkan tidak tahu siapa saja yang Sunghoon kenal.

Gadis berkuncir satu itu menelungkupkan wajahnya seraya memejamkan mata di meja tengah perpustakaan, cahaya matahari yang menyengat dia biarkan membakar kulitnya, tidak peduli rasa panas yang semakin lama semakin menusuk.

"Besok cuti sekolah, kamu punya rencana liburan, Sha?" tanya Jungwon yang fokus membaca. Dia melirik Shareen. Gadis itu melamun, kulitnya memerah terkena sinar matahari. Jungwon membenarkan letak kacamatanya lalu menepuk pundak Shareen. "Ada masalah? Dua minggu ini kamu jarang masuk?"

"Won," Shareen menegakkan badannya.

"Hm, kenapa?"

"Kenapa, ya, dunia ini penuh dengan orang jahat?"

"Sejak kapan kamu anggap dunia ini penuh orang jahat? Bukannya penuh sisi baik?"

Shareen kembali termenung. Dulunya dia beranggapan seperti itu. Tapi ... dia teringat kata-kata Jay dua hari lalu.

"Siapa tahu Hoonie pergi tanpa bilang-bilang ke kamu, dia kan udah tamat sekolah ya, bisa aja langsung dibawa kabur sama keluarganya."

"A-apa? Paling enggak, Sunghoon berusaha hubungin aku."

"Gak gitu, Sha. Ada banyak orang jahat di dunia ini. Kadang apa yang gak kamu pikir terjadi bakalan terjadi. Karna sekali lagi, ada banyak orang jahat di dunia ini."

"Ada apa, Sha?" tanya Jungwon kesekian kali saat Shareen malah melamun lagi.

"Kalau buku yang kamu ceritain kemarin dibawa pergi sama seseorang, apa yang harus aku lakuin?"

Jungwon terdiam sejenak, hingga akhirnya dia paham ke mana arah pembicaraan itu, "Ya kamu ambil balik. Kamu udah jadi pemilik buku itu, tinggal ambil balik, bukan?"

"Ambil di mana, aku gak tahu siapa atau dibawa ke mana."

"Hal kayak gini gak harus dipertanyakan, kamu pasti tahu jawabannya cepat atau lambat."

"Tapi aku bener-bener bingung."

"Sha, kamu gak harus mikirin itu, bukunya dibawa siapa atau ke mana, jawabannya lebih simple dari yang kamu duga, kok."

"Maksud kamu?"

"Lihat orang-orang di sekitar kamu."

Kalimat itu hanya semakin membuat Shareen kebingungan, Jungwon lebih dulu pamit pulang, meninggalkan Shareen yang kini memandang lorong perpustakaan yang sunyi senyap.

"Padahal baru kemarin kita belajar bareng, kenapa tiba-tiba kamu gak ada? Apa kamu baik-baik aja?"

"Shareen?" Kedatangan Jay dari salah satu rak mengagetkan Shareen.

"Jay?"

"Kenapa belum pulang? Bel udah bunyi sejam yang lalu, loh."

"Pulang ke mana, aku gak punya tempat tinggal lagi." Dia meletakkan kepalanya di atas meja. "Rumah Sunghoon itu bukan rumahku. Aku harus pindah."

Psychopatic Guy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang